Langit indah oranye memperlihatkan wujudnya di minggu sore. Suasana rumah Shazia kali ini sedang didatangi oleh keempat sahabatnya. Yaitu, Nayyara, Nalea, Alya, dan Aileen. Mereka datang ke rumah Shazia untuk membicarakan sesuatu."Mmmmm enak pake banget, gak ke manisan gak ke hambaran. Cocokkkk" reaksi Nayyara saat menyeruput minumannya. Shazia tersipu malu mendengar pujian tersebut, sebab ia lah yang membuatkan minumannya.
"Hmm oiya katanya ada yang mau kamu omongin shazia, apa itu?" Tanya Nalea membuka topik dan dilanjutkan dengan anggukan teman temannya yang ikut penasaran.
Shazia menghela napas sembari tersenyum, lalu ia menjawab "aku... bulan Januari aku akan di lamar..". Usai mendengar hal itu, sebentar suasana menjadi hening. Hingga Alya yang hendak menelan makanan dari mulutnya tersedak memecahkan keheningan. Aileen tersadar. Ia membantu Alya yang tersedak dengan memberinya minuman. Begitu juga dengan yang lain.
"LA-MA-RAN?"
"Iya lamaran"
"Sama siapaaa??"
"Oke oke. Jadi gini, sebenarnya aku kenal dengan dia pada acara Pertemuan para novelis di tahun kemarin. Aileen datang juga waktu itu, cuma mungkin nggak tau orangnya. Hehe" jelas Shazia. Aileen menebak nebak siapakah lelaki yang di maksud Shazia. Namun, tidak ada tebakan yang benar alias salah semua.
"MASYAALLAH" ucap Nalea tampak senang.
"Akhirnya kakak kita lamaran dan setelah itu menikah" lanjutnya kegirangan. Nayyara, Alya, serta Aileen mengangguk kegirangan sembari mengucapkan selamat kepada Shazia.
Alya sejenak memikirkan sesuatu. "Gimana kalau kita travelling sebelum Shazia menikah? Soalnya pasti setelah Shazia menikah sudah punya urusannya sendiri kan?" Saran Alya kepada sahabat sahabatnya.
"SETUJU!" jawab kami dengan kompak. Topik mereka kini sudah berganti, mereka membahas waktu yang tepat untuk pergi berlibur bersama.
"Kapan nih bisanya? Aku sih bisa kapan aja. Pekerjaan yang lain bisa di tunda dulu lah" ujar Aileen terkekeh kekeh.
"hmmm, bulan depan aku memang gak ambil job sih. Kebetulan bulan depan aku juga mau cuti"
"Iya nih, pekerjaan aku juga bulan depan sudah aku selesaikan. Paling nanti kalau ada pekerjaan baru aku tunda dulu""OKE BERARTI BULAN DEPAN AJA GIMANA?" Tanya Alya dengan semangat yang membara.
"IYA DONG" jawab yang lain serentak
Kini, mereka sedang berada di ruang tunggu bandara tepatnya di gate C4. Selama 1 jam mereka menunggu pesawat UTY tujuan Tokyo tiba. Tampak mereka asik mengobrol dan bercanda tawa disana.
"Aku mau ke toilet deh, sekalian mau mirror selfie hehe" ucap Aileen sembari menarik tangan Nayyara bermaksud untuk menemaninya pergi ke toilet. Ternyata, Alya juga ingin pergi ke toilet yang diikuti oleh Nalea. Akibat tidak ingin ditinggal sendirian, Shazia pun ikut pergi ke toilet.
"Eh, kalau gitu bawa aja deh tas tenteng kita. Takut ada yang curi nanti" ujar Nayyara dan yang lain pun setuju denga apa yang dikatakan Nayyara. Mereka membawa tasnya masing masing.
Mereka masuk ke dalam toilet wanita yang ternyata sepi. Ketika ingin mencuci tangan, Alya melihat sebuah batu indah bulat sempurna terletak di sebelah wastafel. Sangking indahnya batu itu, Alya memanggil keempat sahabatnya untuk ikut melihat keindahan batu itu. Batu tersebut terlihat memancarkan sedikit cahaya berwarna putih dan mereka semua terpana melihat batu itu.
"Punya siapa ya batu Ini?" Tanya Shazia sembari memegang batu indah itu. Dengan sekejap batu tersebut kembali di taruh ke tempat semula. Shazia merasa ada getaran kecil yang disalurkan dari batu tersebut.
"Ada getarannya?!"
Aileen yang penasaran kemudian memegang batu tersebut dan memang benar, batu tersebut mempunyai getaran dengan frekuensi kecil. Nayyara, Alya dan Nalea pun ikut memegang batu tersebut secara bergantian guna membuktikan perkataan Shazia tentang batu tersebut.
Hingga pesawat yang ingin mereka tuju pun tiba...
"Good evening. Boarding for UTY Airlines flight number UT678 to Tokyo will commence immediately. Would all passengers please to proceed to gate C4 and have your boarding pass and ID ready. Thank you."
Mereka bersiap siap membawa tas tentengnya masing masing. Tampak 5 orang yang saling bersahabatan ini tidak sabaran untuk masuk ke pesawat. Bagaimana tidak? Penerbangan ini adalah penerbangan pertama kali bagi mereka travelling ke Negara Jepang. Mereka sudah membayangkan berfoto dengan latar pohon sakura yang indah, memakan sushi, memakai kimono, dan masih banyak lagi.
"Hmm aku di dekat jendela" tunjuk Nalea mengarah ke tempat duduknya yang bertuliskan A7. Nayyara duduk disebelah Nalea yang tentu saja ia menduduki kursi B7. Shazia duduk disamping Nayyara, ia menduduki kursi C7. Alya duduk bersebrangan dengan Shazia, "kalau aku duduk di D7". Sedangkan Aileen duduk bersebelahan dengan Alya, ia menempati kursi E7.
Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya pesawat mulai terbang. Shazia membuka sebungkus cemilan untuk dimakan bersama sama.
"Mau dong" ucap Alya sembari matanya terus melihat ke camilan yang Shazia makan. Shazia pun memberikan camilan tersebut.
Nayyara yang merasa haus pun mencari minum, namun ia tak menemukannya. Ia pun bertanya kepada para sahabatnya apakah ada yang membawa minum. Aileen yang membawanya pun segera memberikannya kepada Nayyara. Namun ketika hendak memberikan sebotol minuman, pesawat yang mereka tumpangi tiba tiba mengalami turbulensi yang cukup hebat. Hal tersebut membuat botol minuman milik Aileen terjatuh. Tak berselang lama, terjadi turbulensi lagi yang dibarengi dengan datangnya asap putih. Asap putih tersebut sangat tebal hingga dapat menutupi mata mereka.
"AAAAAA..." Teriak mereka yang terdengar cukup keras dan mereka tidak sadarkan diri..
Jangan lupa untuk di vote ya teman teman💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan // 5 Permata antik
AdventureBismillah... Bermula dari Shazia yang akan lamaran bulan depan. Para sahabatnya, Nayyara, Aileen, Alya, dan Nalea berencana untuk pergi berlibur bersama Shazia. Tak disangka pesawat yang mereka tumpangi mengalami turbulensi hebat yang membuat mereka...