Sahabatnya tampak cemas menunggu kepulangan Shazia. Di tengah tengah keheningan, Shazia kembali dengan membawa seekor hewan yang membuat para sahabatnya ketakutan.
"Shazia, kenapa kamu bawa kucing hutan itu lagi? Itu hewan liar"
"Enggak kok, dia jinak kalau sama aku. Nih liat betapa imutnya dia" Shazia mengelus ngelus bulu kucing hutan tersebut dengan tenang. Hal itu membuat sahabatnya saling melihat sembari mengeluarkan ekspresi aneh dan membingungkan.
"huh yasudahlah, kalau jinak gapapa. Kamu pelihara aja, biar kita ada hiburan juga kan" pinta Aileen. Mereka pun melanjutkan makan siang yang tadi belum mereka selesaikan.
"bentar lagi shalat ashar kamu ya yang jadi imam, Nayyara" pinta Shazia kepada Nayyara.
"loh kenapa aku?" Tanya Nayyara kaget.
"gapapa, kan aku tadi udah. Kita ganti gantian gitu" jawab shazia sembari mengelus ngelus kucing hutan. Mereka sholat ashar di imami oleh Nayyara. Dilanjutkan dengan berdo'a meminta pertolongan Allah SWT.
Setelah shalat ashar, mereka berencana untuk mengeksplor disekitaran tempat beristirahat mereka. Namun yang terlihat hanyalah pepohonan besar nan lebat.
"huh pohon lagi pohon lagi" keluh Nalea
"husstt jangan kayak gitu, ini kita lagi dihutan" tegur Alya kepada Nalea
Sedangkan Aileen kembali mendengar suara asing yang entah darimana. Begitu juga dengan Shazia yang terlihat ia tidak nyaman ketika mendengar suara suara aneh.
"eh kalian dengar suara suara aneh gitu nggak?" Tanya Shazia mencari asal suara.
Aileen yang mengetahui bahwa Shazia juga mendengar suara suara aneh hendak memastikan tentang hal itu. Namun Nayyara menyuruh untuk tidak dibicarakan sekarang, karena Nayyara, Alya dan Nalea tidak mendengar suara suara aneh. Dan akhirnya, Aileen kembali tidak jadi memberitahukan hal tersebut.
Karena masih tidak menemukan tanda tanda ujung hutan, mereka kembali ke tempat dimana mereka beristirahat.
Beberapa jam berlalu, pencahayaan semakin berkurang dikarenakan matahari sudah terbenam. Nalea mengajak teman temannya untuk melaksanakan shalat maghrib. Nayyara menghidupkan ponselnya untuk melihat jam. Setelah ponsel dihidupkan, betapa kaget Nayyara saat melihat jam nya masih pukul 14.00. Nayyara menyruh sahabat sahabatnya untuk melihat jam di ponsel masing masing. Ya, jam di ponsel mereka menunjukkan pukul 14.00. Nalea menyimpulkan bahwa ponsel ini sudah tidak bisa digunakan sebagai panduan waktu lagi, sebab jam sudah berhenti di pukul 14.00. Harapan mereka semakin menipis untuk kembali ke alam mereka. Sinyal dan jam sudah tidak berfungsi. Bahkan saat Nalea mencoba membuka kamera, kamera tersebut tidak menangkap apa - apa, hanya sebuah gambar berlatar hitam tanpa terlihat objek satu pun. Hanya senter hp yang bisa dinyalakan.
"Yaudah kita shalat dulu. Kita tayamum disini ya" ajak Nalea
Shalat maghrib ini di imami oleh Aileen, hasil pemilihan dari sahabat sahabatnya. Setelah shalat maghrib mereka melantunkan bacaan juz 30 secara bergantian hingga selesai tanpa melihat al-qur'an, jadi mereka membacanya hanya berlandaskan hafalan dari ingatan mereka.
"shadaqallahul adzim..."
Bacaan yang sering diucapkan ketika selesai membaca ayat al-qur'an.
Waktu berjalan dan hari semakin gelap, mereka saling berpegangan tangan agar tidak ketakutan. Alya menaruh semua koper dan tas mereka disekeliling kain piknik tersebut.
"kita tidur di tengah tengah sini, gapapa ya sempit sempit hehe" ujar Alya terkekeh.
"ya gapapa dong, kan ini keadaan darurat masa kita mau jadi princess sih ahahaha" balas Aileen tertawa.
Ketika Nayyara memegang tangan Nalea, ia merasakan tangan Nalea yang penuh keringat dingin seperti sedang terjadi sesuatu. Nayyara khawatir, ia pun menanyakan bagaimana keadaan Nalea. Tak disangka, Nalea membisikkan sesuatu yang membuat Nayyara sedikit tertawa.
"aku mau buang air kecil" bisik Nalea di telinga Nayyara. Nayyara menemani Nalea untuk pergi buang air kecil di bawah pohon yang tidak terlalu jauh dari tempat mereka beristirahat. Tidak lupa Nalea mengatakan kata permisi sebelum membuang hajat. Setelah dibersihkan dengan tisu, mereka segera kembali ke tempat istirahat.
Mereka berkumpul di atas kain piknik dengan pakaian yang berlapis akibat suhu udara yang semakin menurun. Mereka membicarakan banyak hal untuk melupakan hal hal aneh yang terjadi pada mereka hingga shalat isya tiba. Shalat isya kali ini di imami oleh Alya. Setelah shalat mereka mengobrol bersama kemudian tertidur.
Hari sudah subuh, Aileen bangun terlebih dahulu kemudian membangunkan para sahabatnya. Mereka shalat subuh di imami oleh Nalea.
Jangan lupa untuk di vote ya teman teman💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan // 5 Permata antik
AdventureBismillah... Bermula dari Shazia yang akan lamaran bulan depan. Para sahabatnya, Nayyara, Aileen, Alya, dan Nalea berencana untuk pergi berlibur bersama Shazia. Tak disangka pesawat yang mereka tumpangi mengalami turbulensi hebat yang membuat mereka...