TANDA ANEH ❔

16 6 0
                                    

Tepat seminggu setelah terdampar di tempat dihutan aneh ini, perasaan sedih dan rindu akan keluarga tergambar jelas dari mimik wajah kelima sahabat itu. mereka merenung di ruangan bawah tanah yang kini sudah selesai dibangun. Dengan tidur diatas tempat tidur kayu dan hanya beralaskan kain piknik yang sama sekali tidak ada empuk empuknya membuat tubuh tubuh mereka sedikit sakit. Agar sirkulasi udara lancar, Nayyara mengendalikan udara dengan bantuan ranting ranting daun yang ditancap pada dinding tanah untuk terus bergerak naik turun. Jangan tanya kenapa debu debu tidak bersarang diruangan yang penuh tanah? Karena Alya sudah mengaturnya dengan menggunakan kekuatan tanah yang ia miliki.

Renungan Nalea buyar ketika munculnya rasa gatal yang teramat dari kaki kirinya. Ia pun menggaruknya tanpa memperhatikan kakinya yang gatal. Semakin digaruk tekstur kulit kaki Nalea semakin terasa aneh, reflek ia melihat ke arah kakinya.

"AAAAAA!!" histeris Nalea sesaat setelah melihat kakinya sendiri.

"kenapa Nalea, kenapa?"

"ka-kakiku..." Nalea memberi lihat kakinya kepada para sahabatnya. Dan seketika mereka teriak histeris.

"Kenapa kakinya jadi bersisik gitu, Nalea?" tanya Shazia panik. Namun Nalea tidak menjawab pertanyaan tersebut. Ia malah menangis dengan keadaan tangannya yang masih memegang bekas garukan yang telah berubah menjadi sisik.

"GATAL" kata Nalea sesegukan. Tentu teman teman nya pada panik. Mereka menahan tangan Nalea agar tidak menggaruk kakinya lagi karena berpikir rasa gatal nya akan semakin menjadi jadi jika terus digaruk. Nayyara pun memberi sahabatnya minum agar ia bisa tenang setelah menangis histeris.

Setelah suasana kalut perlahan lahan kembali tenang, Nayyara mengambil gulungan kertas tua dan membukanya berharap ada petunjuk terbaru. Dan benar saja, samar samar tergambar sebuah sisik ikan di sebelah permata biru. Mereka tentu saja kaget. Melihat itu, Nayyara segera menggulung kertas itu balik dan berencana untuk menyimpannya kembali di koper Shazia. Namun ada tulisan lagi muncul sesaat ketika Nayyara menggulung kertas tua itu.

Foer ty mydhi!

"Cepat atau berubah!" lirih Nayyara membacakan kalimat tersebut.

"Maksudnya apa ini?!" tanya Alya yang tampak sedang berpikir keras.

"AAKHHH SAKITT" jerit Shazia memegang kaki kirinya.

"Shazia!"

Ternyata kaki Shazia memiliki luka melepuh yang untungnya berukuran kecil. Mereka sangat bingung dengan apa yang terjadi saat ini. Entah apa yang bisa menimbulkan adanya sisik dan luka melepuh pada kaki kedua sahabatnya itu. lagi lagi Nayyara membuka gulungan kertas tua yang sebelumnya sudah tergulung rapi, kemudian ia melihat disebelah permata kuning tergambar sebuah api kecil.

Nayyara terkulai lemas, ia memberikan kertas tersebut kepada Alya dan Aileen yang tampak penasaran. Alya tertegun melihat gambar tersebut, begitu juga dengan Aileen. Seketika tangisan pecah diantara mereka.

Beberapa waktu kemudian suasana mulai tenang, hanya tersisa suara sesegukan yang terdengar beberapa detik sekali.

"Kita ngga bisa gini terus, sekarang tanda aneh sudah ada pada kaki Nalea dan Shazia, kemungkinan besar gak lama lagi aku, Aileen, dan Alya bakal kena juga" tegas Nayyara.

"Aku rasa ini peringatan dari permata permata itu melalui kertas yang kita bawa. Kalian pasti tahu raja sangat ingin kertas ini kembali sampai sampai dia melakukan sayembara, jadi sebaiknya kita segera pergi ke kota untuk mencari alasan raja" balas Alya mengecilkan volume suaranya agar seseorang dari luar tidak dapat mendengarnya.

"Setuju, kita boleh lelah tapi ga boleh nyerah. Takdir ada ditangan Allah. Mau baik atau buruk akhirnya yang terpenting sekarang kita harus berusaha dan berdo'a" ucap Aileen memberikan kalimat kalimat penyemangat.

"Iya benar, Allah ngga tidur dan ngga pernah tidur!" Seru Shazia sembari berdiri dari duduknya.

Nalea mengangguk, lalu ia berkata "Man Jadda Wa jadda. Barang siapa yang bersungguh sungguh, maka ia akan berhasil"

"SEMANGAT!"

***

Mereka mulai mengenakan pakaian usang yang telah bersih dari kotoran, kemudian mereka keluar satu persatu melewati pintu keluar dan tak lupa Selki ikut dikeluarkan dari ruangan tersebut. Kemudian Alya menutup pintu tersebut dengan kayu dan menyamarkannya dengan menyerakkan dedaunan kering sehingga tampak seperti semak semak.

Shazia yang berencana untuk membawa kuda peliharaannya dibuat tercengang setelah melihat sang kuda telah mati tertembak kuda. Di detik itu juga Shazia lemas hingga ia terduduk ditanah memandangi kudanya yang telah mati. Ditikam tombak, gumamnya geram. Shazia pun menarik paksa tombak yang menancap di perut kuda, kemudian menghampiri kembali para sahabatnya dan mengajak mereka segera pergi ke kota mangastiara.

Nalea melihat raut muka Shazi yang tampak marah sembari memandangi tombak yang telah ia ambil tadi. Untuk menenangkan Shazia, Nalea pun mengelus pundak sahabatnya dengan lembut agar kemarahannya mereda.

Akhirnya sampailah mereka di kota Mangastiara. Sudah lengkap dengan outfit khas penduduk setempat, mereka dengan santai berjalan ditengah tengah kerumunan. Alat perlindungan diri pun sudah mereka taruh di tas berbahan daun yang sudah mereka buat dari kemarin, kecuali tombak yang dirasa terlalu besar untuk masuk ke dalam tas tersebut. Alhasil tombak itu pun ditinggalkan di depan gerbang masuk menuju kota Mangastiara.

"Kita nguping pembicaraan orang dulu deh, biar tahu perkembangan berita disini" ujar Alya dibalas anggukan para sahabatnya. Namun kira kira sekitar 15 menit mereka menguping pembicaraan orang orang, tidak ada satu pun yang dapat menjadi petunjuk untuk mereka saat ini. Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan mencari letak kerajaan di kota ini.

Semerbak keharuman bunga bunga dikebun kerajaan sudah tercium dari jarak 500 meter dari gerbang masuk ke kerajaan. Tentu mereka tidak bisa asal masuk kedalam kerajaan tersebut, namanya kerajaan pasti ada banyak penjaga yang 24 jam akan selalu berjaga disekitar kerajaan.

Hendak pergi daritempat itu, secara tak sengaja Nayyara melihat lima cahaya yang terpancar dari kerajaan mewah tersebut. Apa itu?..., pikirnya sembari kakinya mengikuti para sahabatnya yang sudah jauh meninggalkannya.

Jangan lupa untuk di vote ya teman teman💕

Petualangan // 5 Permata antikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang