Lama beristirahat, akhirnya ke lima orang tersebut kembali berjalan menyusuri hutan guna mencari jalan keluar. Perasaan tak nyaman kian dirasakan oleh Shazia dan Aileen. Mereka masih saja mendengar suara asing yang mengusik pendengaran mereka berdua. Tiba lah dimana mereka mendengar senandung seseorang dari arah selatan. Dengan segera mereka pergi ke arah selatan untuk mencari sumber suara itu.
Semakin mereka mencari, suara tersebut malah semakin menghilang. Namun hal yang diharap harapkan oleh mereka kini terlihat di depan mata. Tampak pantai dengan pasir putih lembut, pohon kelapa berjajar di pinggir pantai, air laut yang berwarna biru bersih, disertai dengan pemandangan indah. Tentu saja mereka sangat bahagia dan bersyukur melihat pemandangan seperti itu.
"MasyaAllah, ini beneran??" syukur Aileen diikuti oleh para sahabatnya
"kita tinggal disini saja, nggak usah pindah pindah tempat. Kecuali ada tempat yang lebih baik dari sini" ujar Alya
"iya benar, oiya AYO BERENANG! Kita kan juga belum mandi dari kemarin" ajak Nayyara dengan bersemangat. Ia lantas menarik lengan Shazia untuk memaksa nya berenang
"iya iya bentar, aku mau buka sepatu dulu" Shazia membuka sepatu dan menaruhnya di sebelah koper miliknya.
Aileen dan Nalea pun juga bersiap siap untuk merendamkan badannya di air laut yang segar. Hanya tertinggal Alya yang belum terkena air pantai. Ia lebih memilih untuk membentangkan kain piknik dan membaringkan diri di atas kain tersebut. Ya, Alya sedang kelelahan. Sebentar ia menutup mata, terdengar kembali suara langkah kaki dan senandung seseorang dari arah hutan. Karena penasaran, Alya pun beranjak dari tempatnya berbaring untuk mencari sumber suara tersebut. Kepergian Alya tidak disadari oleh Aileen, Nayyara dan Shazia yang sedang asik bermain air di pantai, sedangkan Nalea masih berjalan di pingir pantai menikmati lembutnya pasir pantai. Maka dari itu, tidak ada yang meneriaki kepergian Alya ke hutan.
Ketika berada di dalam hutan, suara tersebut kembali memudar.
"halo, ada orang?" Tanya Alya menoleh ke kanan ke kiri. Namun, tidak ada jawaban.
Alya yang sedikit ketakutan pun berencana untuk kembali kepada para sahabatnya. Ketika ia melewati jalan yang sama seperti yang ia lewati untuk pergi mencari sumber suara, ia menemukan sebuah gulungan kertas tua. Ketika Alya membukanya, terlihat hanya ada gambar lima buah permata kecil dengan berbagai warna yaitu, cokelat, biru, hijau, putih, dan kuning. Dan ditengah kelima permata kecil tersebut, tergambar pula sebuah permata berukuran lebih besar dengan warna ungu.
Mendengar suara teriakan para sahabatnya yang memanggil manggil dirinya, Alya pun bergegas kembali ke pantai.
Sesampainya di pantai, Nalea langsung menarik lengan Alya untuk mengajaknya bermain air di pantai.
"Alya, kamu kemana sih tadi?" Tanya Shazia khawatir
"aku tadi mendengar suara senandung seseorang lagi, jadi aku mengejar suara tersebut tetapi kembali menghilang. Ketika aku berjalan kembali ke pantai, aku menemukan gulungan kertas tua ini di tanah" jawab Alya seraya memberikan gulungan kertas itu kepada Shazia. Shazia membukanya dengan di saksikan oleh para sahabatnya.
"apa maksudnya ini?" Tanya Nayyara menunjuk keenam permata tersebut. Alya menggelengkan kepalanya sebaai tanda ia tidak mengetahuinya juga.
"hmm mungkin saja gulungan kertas itu terjatuh ketika seseorang asing tersebut berjalan" balas Aileen "seseorang asing yang bersenandung itu" lanjutnya
"bisa jadi, tapi kalau aku lihat di fim film, pas ada scene yang mencurigakan seperti ini, itu termasuk pertanda. Nih coba lihat, warna warna yang di miliki oleh lima permata kecil itu mirip dengan warna koper milik kita. Koper Alya berwarna cokelat, koper aku berwarna biru, koper Aileen berwarna hijau, koper Nayyara berwarna putih dan terakhir koper Shazia berwarna kuning" ucap Nalea berteori. Para sahabatnya mendengarkan dengan seksama
"terus kalau permata ungu itu punya sispa?" Tanya Alya
"enggak tau, mungkin punya orang asing itu. udah lah ayok main air, Alya" Nalea kembali menarik lengan Alya. Gulungan kertas tua pun disimpan di dalam koper Shazia. Mereka kembali ke pinggir pantai untuk bermain air bersama.
Untuk pertama kalinya Nalea menyentuh air pantai, ia merasa perasaan bahagia di dalam dirinya. Dengan cepat ia langsung berenang sampai ke tengah laut. Hal itu membuat para sahabatnya melongo. Tentu saja, karena sahabat sahabatnya mengetahui bahwa hal yang yang paling Nalea takuti adalah kedalaman. Sedangkan Nalea yang saat ini sedang berbahagia berenang di tengah laut tidak menghiraukan teriakan para sahabatnya dari pinggir pantai.
"NALEA YA ALLAH, ITU LAUTNYA DALAM"
"NALEA!!!"
Teriak sahabat sahabatnya yang khawatir kepada Nalea. Akhirnya Nalea pun kembali ke pinggir pantai dengan gaya berenangnya yang sangat cepat membuat sahabat sahabatnya kembali melongo.
"hei tutup mulutnya. Batu bisa masuk itu hahahaha" tegur Nalea tertawa kegirangan. Shazia, Nayyara, Aileen, dan Alya yang tersadar pun dengan sigap menutup mulut masing masing, tetapi mereka masih kaget.
"serius?"
"hah? Apa yang serius"
"itu kamu.. kamu berenang cepat sekali, Nalea. Keren banget kamu"
"ah masa sih? Perasaan aku biasa aja deh berenangnya" balas Nalea salting kecentilan
"bukannya kamu takut kedalaman ya?" Tanya Nayyara penasaran.
"oiya biasanya aku kan takut kedalaman ya, tapi kok sekarang udah enggak?" Nalea bertanya tanya ke dirinya sendiri. "keren banget gue udah berani melawan rasa takut itu" sombong Nalea tertawa di depan para sahabatnya. Sedangkan sahabat sahabatny hanya mengeluarkan ekspresi datar sampai Nalea berhenti tertawa.
Sekarang mereka berlima sedang bermain air di pantai hingga tengah hari. Mereka mulai membersihkan diri dan mengganti pakaian di dalam kain yang diikat dibatang batang pepohonan. Setelah itu, mereka berwudhu menggunakan air pantai untuk melaksanakan shalat dzhuhur.
Karena cukup lelah, mereka ketiduran di atas kain piknik. Kecuali Nalea, ia bahkan masih ingin berenang di laut yang biru, tetapi ia malas untuk mengganti pakaiannya dan juga harus berhemat pakaian yang dimiliki. Nalea bermain pasir di pinggir pantai, sampai ia mendengar suara seseorang berjalan diatas semak semak dari dalam hutan yang lebat. Nalea membersihkan tangannya dari pasir yang menempel, ia berpikir untuk mengejar suara tersebut. Ketika Nalea sudah menemukan pria tersebut, ia tidak langsung memanggil pria asing itu, melainkan terus mengikutinya diam diam kemana pun pria itu pergi. Cukup jauh Nalea mengikutinya, Nalea berhenti sejenak memikirkan dirinya sekarang, di satu sisi Nalea takut sendirian di tengah hutan, dan disisi lain Nalea tidak mau kehilangan jejak pria tersebut. Akhirnya Nalea memutuskann untuk memangil pria tersebut dari belakang.
"Halo" sapa Nalea sedikit ragu
Pria tersebut menoleh ke belakang kemudian membalikkan badannya sehingga ia dan Nalea kini berhadapan. Pria tersebut awalnya tampak kaget melihat ada seorang wanita di belakangnya.
Jangan lupa untuk di vote ya teman teman💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan // 5 Permata antik
AdventureBismillah... Bermula dari Shazia yang akan lamaran bulan depan. Para sahabatnya, Nayyara, Aileen, Alya, dan Nalea berencana untuk pergi berlibur bersama Shazia. Tak disangka pesawat yang mereka tumpangi mengalami turbulensi hebat yang membuat mereka...