2 hari kemudian, persediaan makanan dan juga minuman semakin menipis, mereka berencana untuk pergi mencari air tawar didalam hutan. Dikarenakan kaki Nalea belum sembuh total, maka mereka membuat kelompok. Kelompok pertama yang berisi Nayyara, Aileen, dan juga Alya bertugas untuk mencari air dan kelompk kedua yang berisi Shazia dan Nalea bertugas untuk menjaga barang.
"Shazia, ini beneran kita Cuma disuruh jaga barang? Sedangkan mereka pergi ke hutan mencari air" tanya Nalea
"iya gapapa, kaki kamu kan juga belum sembuh total" jawab Shazia dengan lembut. Ia kemudian berjalan mengarah ke hutan berencana untuk mencari batu dan kayu.
"untuk apa?"
"aku mau coba buat api pake batu sama kayu" balas Shazia. Ia mencari kayu dan batu hanya ditepi hutan saja, ia tidak masuk ke dalam hutan karena harus menjaga Nalea yang kakinya masih belum sembuh.
Merasa bosan, Nalea berinisiatif untuk mengikuti Shazia mencari kayu dan batu, tetapi Shazia malah menyuruh Nalea untuk tetap beristirahat diatas kain piknik.
"Duduk aja disana, kaki kamu loh masih belum sembuh. Tuh sekalian jaga Selkie" perintah Shazia yang dibalas cemberut oleh Nalea.
"Selkie? Nama kucing kamu? Gamau deh aku takut kucing" tolak Nalea.
"Gapapa, dia ngga gigit kok. Kalau gigit mah dia udah ngegigit kita dari kemarin kemarin" terang Shazia tersenyum.
Bukannya menuruti yang dikatakan oleh Shazia, ia malah pergi ke tepi laut dengan gaya jalannya yang masih tertatih tatih.
"coba aja kakiku ngga keseleo, mungkin aku sudah berenang sampai ke tengah laut. Kemudian aku mencari ikan dengan kemampuan berenangku yang naik drastis" Sesal Nalea cemberut. Nalea membasuh kedua kakinya dengan air laut. Alangkah ajaibnya, sakit nyeri yang dirasakan oleh Nalea akibat keseleo tiba tiba saja menghilang. Ia pun senang kegirangan berlari di tepi laut.
Tanpa aba aba Nalea langsung menyebur ke air laut yang tampak segar itu. Dengan lihai ia berenang kesana kemari tanpa adanya rasa takut. Nalea berniat untuk mencari ikan, ia pun mulai menyelam ke dalam laut yang dalam.
"Wah indah sekali pemandangan dibawah air ini, oh itu ada ikan tangkap ah" ucap Nalea didalam hati. Ia dengan mudah menangkap seekor ikan dengan tangan kosongnya padahal ikan tersebut berukuran besar. Karena Nalea tak tahu cara memegang ikan sebesar itu, akhirnya Ia berenang dengan mendekapkan ikan itu dipelukannya. "konyol sekali aku memeluk ikan sebesar ini hahaha" batin Nalea yang tertawa.
Sesampainya di darat, Nalea yang sudah basah total pun memanggil Shazia untuk memperlihatkan hasil tangkapannya. Nalea berkata, "Shazia, aku dapat ikan besar nih"
Shazia menoleh ke arah panggilan tersebut. Betapa kagetnya Shazia ketika melihat Nalea dengan girangnya sedang memegang ikan besar menggunakan kedua tangannya. Nalea berlari mendekati Shazia yang masih terpaku melihat ikan besar tersebut.
"Let's cook this fish" ajak Nalea dengan semangat membara.
"Kaki kamu udah sembuh? Ikan ini darimana?" tanya Shazia seakan tidak percaya.
"Udah, kaki aku udah sembuh. Lihat pakaianku sudah basah artinya tadi aku berenang dan menangkap ikan ini" jawab Nalea
"Kemampuan berenang kamu naik drastis ya Nalea, besok besok tangkap lebih banyak lagi ya!" ujar Shazia yang dibalas dengan anggukan Nalea.
"Kamu bersihin dulu ikannya itu, biar aku buat api" perintah Shazia.
"Hehe Shazia, actually aku ngga bisa bersihin ikan. Berenang boleh di adu tapi bersihin ikan jangan dulu" balas Nalea sambil menyengir.
"Serius belum bisa bersihin ikan? Jangan bilang masak kamu juga belum bisa?" tanya Shazia kaget.
"100 for you! Hehe ya begitulah semua orang punya kekurangan, nah kekurangan aku selain ngga bisa dimiliki Ni-ki juga ngga bisa masak" jawab Nalea terkekeh. Shazia yang mendengar itu pun langsung merinding.
"yaudah kamu buat api aja" Shazia memberikan batu dan kayu kepada Nalea. "Dasar orang kaya" sindir Shazia. Ia pun mulai membersihkan ikan tersebut dipinggir laut.
"Aamiin paling kencang"
"ok, let's make a fire" Nalea mulai menggesek gesekkan dua buah batu yang bertujuan untuk menghasilkan percikan api. Namun, sampai Shazia telah selesai membersihkan ikan pun api masih belum bisa dihidupkan. Nalea yang kecapekan hanya bisa tersenyum kepada Shazia. Akhirnya lagi lagi Shazia yang melakukan pekerjaan itu.
"Sorry Shazia, tapi dari tadi batunya emang gamau ngeluarin api padahal aku udah pake tenaga dal-"
Hanya dengan sekali gesekan kedua batu tersebut, Shazia bisa menghasilkan api. Walaupun ia sedikit kaget, ia tetap menggesekkan batu batu tersebut agar menghasilkan api yang besar untuk memasak ikan tangkapan Nalea.
"Bagaimana bisa" kata Nalea sampai sampai ia melongo.
"Nanti kita bakar aja deh ikannya ya" ujar Shazia. Nalea pun mengangguk.
Tak berapa lama kelompok pertama yaitu, Nayyara, Aileen, dan Alya kembali dari hutan dengan membawa berbotol botol air. Hal itu tentu membuat Shazia dan Nalea senang, begitu juga dengan Nayyara, Aileen dan Alya ketika melihat seekor ikan berukuran besar sedang dibakar.
"Darimana kalian menemukan air?" tanya Nalea
"jadi ceritanya gini.." Aileen menceritakan bagaimana mereka bisa menemukan air kepada Shazia dan Nalea.
"Pertama tama kami pergi ke tempat Faris beristirahat melalui jejak yang Faris buat semalam. Sesampainya disana kami melihat Faris sedang membuat anak panah, mungkin dia mau berburu? Tapi kami ngga tahu. Disana kami bertanya apakah dia tahu dimana sumber air, secara dia kan sudah 3 minggu di hutan. Dan ternyata dia tahu dimana sumber air itu, tidak jauh dari tempatnya beristirahat terlihat pemandangan ynag sangat indah. Ya, pemandangan indah itu adalah sungai. Jadi kami mengambil air dari sana" jelas Aileen.
"kalau kalian gimana bisa nangkap ikan ini?" tanya Nayyara. Kemudian Nalea langsung menjelaskan apa yang terjadi dan juga menceritakan tentang kakinya yang tidak sakit lagi.
"Sepertinya memang ada yang aneh dari tempat ini. Tapi kita makan dulu lah, aku udah lapar nih dari tadi jalan terus" kata Alya. Mereka pun makan ikan yang lezat itu bersama dengan gembira.
Jangan lupa untuk di vote ya teman teman💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan // 5 Permata antik
AdventureBismillah... Bermula dari Shazia yang akan lamaran bulan depan. Para sahabatnya, Nayyara, Aileen, Alya, dan Nalea berencana untuk pergi berlibur bersama Shazia. Tak disangka pesawat yang mereka tumpangi mengalami turbulensi hebat yang membuat mereka...