"Wahhh" ucap mereka serentak ketika melihat sebuah kota indah yang belum pernah dilihat di dunia asli mereka. Pemandangan indah dan perawakan tubuh penduduknya memang sesuai dengan apa yang diceritakan oleh Nayyara. Mereka bersembunyi dibalik sebuah bangunan pasar agar tidak ketahuan oleh penduduk kota tersebut.
"Mereka pake bahasa apa itu?" Nalea mencoba menguping pembicaraan orang orang walaupun tidak dapat memahami artinya. Tak disangka seseorang menoel-noel badan Nalea yang membuatnya kaget. Setelah berbalik badan, Nalea melihat seorang anak kecil sekitaran umur 10 tahun sedang tersenyum manis dengan gigi yang penuh dengan taring.
"Loma! Meno udama weina gan" ucap anak tersebut yang seperti sedang menyapa Nalea.
Karena tidak mengerti bahasa yang digunakan oleh anak tersebut, Nalea menjawab dengan hanya mengira ngira maksud dari ucapan anak tersebut. "Oh, hello! of course, I'm very happy to be in this City"
Ekspresi anak tersebut tampak bingung dengan jawaban Nalea yang tidak ia mengerti. Anak tersebut pun berlari pergi dari Nalea.
"Apasih maksud anak itu?" tanya Alya ikut kebingungan ketika melihat kejadian barusan.
"Eh kita ngga cari Faris? Kata kupu kupu itu Faris pergi kesini" ujar Aileen.
"Oiya, ayo cari dia". Mereka mencari Faris secara sembunyi sembunyi agar tidak ketahuan oleh penduduk asli. Namun, wilayah kota itu bisa dibilang sangat luas, sehingga cukup sulit bagi mereka untuk menemukan Faris. Karena kepanasan dan kelelahan, akhirnya lima sahabat itu meneduh dibawah pohon untuk beristirahat.
"Huh cape" keluh Nayyara.
Shazia melihat ada tanaman buah blueberry yang tidak jauh dari tempatnya duduknya. Karena sudah lama tidak makan buah, Shazia pun mengambil beberapa buah blueberry untuk dimakan. Rasa asam dan sedikit manis pada buah blueberry membuat Shazia tersenyum saat memakan buah tersebut.
"Iya hahaha" suara yang terdengar samar samar dari sekelompok pemuda yang sedang berbincang asik dikursi kayu.
"Kalian tahu tidak? Raja mengadakan sayembara untuk mencari gulungan kertas"
"Gulungan kertas?"
"Iya gulungan kertas berisi gambar 5 permata kecil dan 1 permata besar. Siapa yang dapat menemukannya akan diberi uang sebesar 60.000 rey"
"60.000 rey? Itu nominal yang cukup besar!"
"Bagaimana cara kita menemukan gulungan kertas itu?"
"Aku dengar Raja tidak sengaja menjatuhkannya ketika di hutan. Jadi mungkin saja gulungan kertas itu ada di dalam hutan"
"Memangnya untuk apa gulungan kertas itu?"
"Entahlah, yang penting kita harus mendapatkan gulungan kertas itu dihutan. Kalian ikut mencari juga kan?"
"ikut!"
Shazia tertegun mendengar perbincangan para pemuda tersebut, ia merasa gulungan kertas yang dimaksud oleh pemuda itu adalah gulungan yang mereka simpan di dalam koper sekarang. Shazia pun memberitahukan informasi hangat yang baru saja ia dapatkan.
"Sebentar, aku dengar dari tadi pemuda itu berbicara dengan bahasa asing. Kenapa kamu bisa mengerti apa yang mereka bicarakan?" tanya Aileen penasaran.
"Ah iya, aku mengerti pembicaraan mereka setelah memakan buah blueberry ini" jawab Shazia sembari memberikan buah tersebut kepada para sahabatnya secara rata.
Para sahabatnya pun memakan buah blueberry tersebut. Rasanya yang sangat lezat membuat mereka ingin memakan buah blueberry lebih banyak lagi.
"Enak!" ujar Alya. "Ada lagi ngga?" lanjut Alya.
"Hehe sayangnya udah habis' balas Shazia tersenyum menampakkan gigi.
"Tapi kita harus hati hati di hutan. Karena banyak orang yang ingin memenangkan sayembara itu sampai berani menggunakan senjata tajam untuk menghabisi siapa pun yang menghalangi dirinya"
Ucapan permuda tersebut membuat Aileen menyimpulkan bahwa orang misterius kemarin yang mengejar mereka adalah orang yang sedang mencari keberadaan gulungan kertas tersebut.
Aileen memerintahkan untuk tetap menyimpan gulungan kertas tua itu didalam koper Shazia karena koper Shazia adalah yang paling kuat ketahanannya.
"Pakaian kita terlalu mencolok disini" ucap Nalea memperhatikan penduduk disana yang berpakaian berbeda dari mereka.
"Jangan sampai kita ketahuan bahwa kita adalah orang asing disini" celetuk Alya.
Nayyara menyarankan untuk mencari pakaian bekas karena mereka belum memiliki uang untuk membeli pakaian. Namun karena hari terlalu panas, mereka berencana kembali ke pantai untuk melaksanakan shalat dzuhur sekalian menyusun rencana.
Sesampainya di pantai, pemandangan mengenaskan didapati oleh kelima sahabat. Terlihat ceceran darah segar disepanjang garis pantai. Ujung darah tersebut bersumber dari seseorang yang terkapar diatas pasir putih.
"MA-MAYAT?!" pekik Nalea dengan matanya yang terbelalak histeris. Sejenak suasana menjadi hening. Semua syok melihat pemandangan yang sangat mengerikan.
Kemudian mereka mendekati mayat yang terkapar secara perlahan lahan. Mayat tersebut memiliki karakteristik tubuh yang mirip seperti penduduk kota tersebut. Sehinggga Shazia meyakini mayat ini adalah orang yang menjadi korban pembunuhan dari seseorang yang ingin medapatkan gulungan kertas tua itu.
"Kita harus gimana?" tanya Nayyara lesu.
"Hmm kita pasti ngga bisa tinggal disini, jadi gimana kalau kita tinggal di tepi sungai?" jawab Aileen memberi saran. "Di sungai kan juga ada ikan. Jadi untuk makan dan minum kita disana aman" sambungnya.
"Hmm boleh, ide bagus"
Sebelum mereka pergi ke sungai, Shazia menyuruh Nalea untuk menyelimuti mayat tersebut dengan salah satu kain yang ia bawa.
Setelah berjalan cukup lama, akhirnya sampailah mereka ke tempat tujuannya yaitu sungai. Walaupun Nalea terlihat sedih karena ia tidak bisa berenang di pantai, tapi jika dibandingkan dengan nyawa tentu Nalea memilih untuk tetap meninggal pantai demi keselamatan bersama.
"Aku jadi khawatir sama Faris" celetuk Nalea.
"Tenang, dia kan sudah menyiapkan banyak senjata. InsyaAllah aman" balas Alya.
Sebelum berdiskusi tentang rencana mereka selanjutnya, Aileen mengajak para sahabatnya untuk shalat Dzuhur berjama'ah agar diberi petunjuk oleh Allah SWT.
Assalamu'alaikum warahmatullahiwabarakatuh...
Assalamu'alaikum warahmatullahiwabarakatuh...
Setelah membaca salam, mereka lanjut berdo'a danberdzikir kepada Allah SWT untuk meminta diiberi petunjuk dan kemudahan dalammenjalani ujian di hutan ini.
Jangan lupa untuk di vote ya teman teman💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan // 5 Permata antik
AventuraBismillah... Bermula dari Shazia yang akan lamaran bulan depan. Para sahabatnya, Nayyara, Aileen, Alya, dan Nalea berencana untuk pergi berlibur bersama Shazia. Tak disangka pesawat yang mereka tumpangi mengalami turbulensi hebat yang membuat mereka...