Di tempat yang berbeda...
"Eh Aileen, kawanin aku ambil pakaian yang tadi di jemur dong. Soalnya disitu gelap" ucap Alya seraya menunjuk ke arah pohon yang tak jauh dari tempatnya duduk.
"sendiri aja lah, kalau disana ada hantu sapa aja. Berarti banyak juga makhluk disini bukan cuma kita" timpal Aileen santai sembari memakai jaket yang ia miliki.
"apasih, jangan bikin takut, Aileen!" kesal Alya yang dibalas dengan tawa Aileen.
"Hanya bercanda, lagian kenapa takut sih. Kamu kan udah umur 24 tahun, masa masih takut hantu" gurau Aileen yang tidak dibarengi dengan tawa Alya.
"ckk, yaudah kalau gitu aku aja sendiri. Bye" Alya dengan raut mukanya yang kesal pergi meninggalkan Aileen yang masih tertawa melihat tingkah Alya yang sedang ngambek.
"apaan sih? Bilang bilang hantu nanti ditampakin wujudnya sedikit juga menjerit" gerutu Alya. Ia mengambil pakaian dengan kasar, saat hendak mengambil pakaian miliknya yang berada tepat di batang pohon, seekor semut rangrang menggigit jar indah Alya.
"ouch sakit" Alya merasa gigitan semut rangrang tersebut sangat sakit dan gatal. Ia berlari terbirit birit dengan membawa tumpukan pakaian di kedua tangannya. Sesampainya di tempat Aileen baring, Alya langsung melempar setumpuk pakaian dari tangannya tepat diatas wajah Aileen yang sedang berbaring memandangi langit malam yang sangat indah.
Sontak Aileen kaget lalu kembali melempar pakaian tersebut dari wajahnya dan ia pun terduduk. "kenapa sih Alya?"
"jari ku gatal" ketus Alya yang masih saja sibuk menggaruk.
"mana coba lihat? Digigit hewan apa ini?" tanya Aileen sambil memeriksa kondisi jari tengah Alya yang sedikit membengkak.
"semut rangrang" jawab Alya singkat.
"oalah. Eh aku kemarin jug adi gigit semut rangrang di lengan, tapi ga sakit dan ga gatal" ucap Aileen. "udah jangan digaruk, nanti tambah bengkak jarinya" lanjutnya.
"gabisa ini gatal banget tau"
"oiya dulu ibu aku pernah bilang kalau nyembuhin gatal itu, pertama di pegang di bagian yang gatal, kedua ditiup sambil bilang 'sembuh, sembuh' gitu, mau coba nggak?" saran Aileen.
"dulunya itu waktu kamu umur berapa?" tanya Alya yang tidak percaya dengan penyembuhan seperti itu.
"5 tahun..."
"yee itu sih kamu kena sugesti" balas Alya seraya memutar kedua bola matanya.
"yaudahlah gapapa kita coba saja dulu, siapa tahu kamu kena sugesti juga ahahaha" Aileen melakukan kembali dari apa yang ibunya lakukan dimasa dulu. Ia meniup jari tengah Alya beberapa kali. "penyembuhan sudah selesai, gimana masih terasa gatal ngga?" tanya Aileen
"kan aku kena suges-"
"AILEEN BENGKAKNYA MENGHILANG"
Alya melihat jari tengah nya sudah kembali normal. Sekarang ia tidak merasa kan rasa sakit dan gatal dari jari tengahnya. Tak hanya Alya, Aileen pun kaget dengan hal itu, ia tidak mengira bahwa dengan penyembuhan yang dilakukannya barusan bengkak di jari Alya bisa sembuh dalam sekejap.
"keren banget kamu Aileen!" Alya tampaknya tidak lagi kesal kepada Aileen, ia kemudian memeluk meluk Aileen dengan erat hingga membuat Aileen sesak
"eh eh ini a-aku se-sesak!!"Aileen melepaskan pelukan Alya dengan paksa. Dari jauh Aileen melihat Shazia, Nayyara, Nalea kembali ke pantai bersama seorang pria.
"Alya, itu mereka sama siapa?" tanya Aileen
"engga tau juga, mungkin itu orang yang dicari sama mereka" jawab Alya dengan jawaban yang tak pasti.
Semakin dekat, mereka melihat Nalea yang dipapah oleh Shazia. Hal itu membuat Aileen dan Alya bergegas menghampiri Nalea dan para sahabatnya. Nalea didudukkan di atas kain piknik milik Aileen. Terlihat Nalea masih kesakitan, ia terlihat sangat lelah dan lemah.
"ini kenapa?" tanya Alya panik.
Nayyara meminta kepada Faris untuk menceritakan kejadiannya. Faris pun mulai menceritakannya secara runtut.
"keseleo ya..." Aileen berusaha mengingat kembali cara menyembuhkan kaki keseleo. "yang aku tahu kaki keseleo itu di kompress pakai es batu, tapi kita ngga ada es batu"
"eh kalau pakai kekuatan kamu gimana?" tanya Alya yang membuat para sahabatnya kebingungan.
"mana bisalah, itu cuma kebetulan..." balas Aileen tak habis pikir. Namun Alya terus memaksa Aileen untuk melakukannya. Akhirnya Aileen mencoba melakukannya yang kini di kaki Nalea. Aileen meniup kaki Nalea beberapa kali lalu mengusapnya dengan perlahan.
"memangnya manjur ya?" Shazia yang tidak percaya, begitu juga dengan Nayyara yang bingung melihatnya.
"masih sakit, Nalea?" tanya Alya dengan penuh harapan.
"wah, udah mendingan" jawab Nalea menahan tawa seraya kedua matanya mengkode kode Aileen.
"tuh kan, makanya aku bilang Aileen itu punya kekuatan" ujar Alya.
Nayyara mencium bau bau yang ia kenal. Seperti bau cream hot hot. Lantas ia pun bertanya, "tapi kok ada wangi wangi cream hot hot gitu ya?"
Nalea dan Aileen tak kuasa menahan tawanya sedari tadi. Aileen mengeluarkan sebuah botol yang bertuliskan 'cream hot hot' yang disembunyikan didalam jaketnya. Semua yang ada disana tertawa kecuali Alya yang terlihat kaget.
"loh? Kok?"
"kenapa sih Alya?" tanya Aileen dengan tertawa. Hal itu membuat Alya menjadi malu dan mengambek.
"ututututu bayi tua jangan ngambek, umur kamu 24 tahun loh bukan 2,4 tahun" goda Nalea membujuk Alya yang masih ngambek.
"ihh apasihh udah dehh" rajuk Alya.
"ekhem" deheman Faris membuat mereka tersadar bahwa Faris ada disekitar mereka.
"eh maaf maaf itu hehe.." ucap Aileen meminta maaf. "oiya, perkenalkan aku Aileen Githa Viona biasa dipanggil Aileen. Dan siapa namamu?" sambung Aileen.
"perkenalkan aku Faris Mukhtar Ramdhan"
"perkenalkan aku Shazia Yana Nithara"
"Salken aku Nayyara Aziya Hennie"
"namaku Alya Dwi Annara"
"ceritakan dong bagaimana bisa kau sampai kesini" pinta Shazia. Faris pun kembali menceritakan hal yang sama kepada mereka.
"oohh begitu ceritanya"
"oiya, kalau boleh tahu tanggal berapa kau menaiki pesawat tujuan Seoul itu?" tanya Alya
"tanggal 19 desember" jawab Faris
"sama! Kami juga pergi pada tanggal segitu"
"itu artinya kita datang dalam dimensi waktu yang berbeda, tapi kita dipertemukan pada hari ini" ungkap Nalea.
"hmm sudah ya, aku mau kembali ke tempatku" pamit Faris, tetapi sebelum itu Nayyara meminta agar Faris dapat membuat jejak menuju ketempat nya beristirahat. Hal itu disetujui oleh Faris, ia pun pergi dengan membuat jejak berupa jalur lintasan yang digambar di tanah menggunakan ranting kayu.
Setelah Faris pergi, Alya kembali ngambek kepada sahabat sahabatnya. ia pun kembali dibujuk seakan ia adalah seorang bayi.
"udahlah aku ngga ngambek lagi, aku tadi malu aja karena tadi ada orang asing" ucap Alya, kemudian ia juga mengajak yang lain untuk segera tidur karena hari sudah semakin gelap.
Jangan lupa untuk di vote ya teman teman💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan // 5 Permata antik
PertualanganBismillah... Bermula dari Shazia yang akan lamaran bulan depan. Para sahabatnya, Nayyara, Aileen, Alya, dan Nalea berencana untuk pergi berlibur bersama Shazia. Tak disangka pesawat yang mereka tumpangi mengalami turbulensi hebat yang membuat mereka...