6. INS : Motoran

301 49 11
                                    

Zergan dan Cristal memang bersaudara tapi mereka tidak tinggal serumah karena zergan sudah di usir orang tuanya beberapa bulan yang lalu.

Marvell,zergan dan Dante sibuk merancang strategi untuk melawan geng Lilian yang dikenal dengan kelicikannya. Baru kali ini mereka cemas menerima tantangan, bukan karna takut kalah tapi mereka tau berhubungan dengan Lilian sama dengan membahayakan keselamatan.

Cristal nampak asing karena biasanya dia ikut diskusi sekarang dia malah mondar-mandir didepan pagar pembatas.

Markas mereka didepan gang Eden tepat disebelah sirkuit balap.

Beberapa saat kemudian ketiga laki-laki itu saling menoleh melihat seorang kurir mengantar paket. Tidak biasanya Cristal berbelanja online di markas.

" Bang.. ", Cristal menggerakkan alisnya mengisyaratkan zergan menghampirinya.

Zergan pun datang, " Kenapa? ".

Cristal mengatupkan kedua bibirnya dan kakinya tidak bisa diam. Dia terus bergerak tidak tenang membuat zergan menggeleng.

" Bilang saja "

" Hehe.. nih ", Cristal meletakkan paper bag berwarna merah maroon diatas tangan abangnya.

Kedua alis zergan bertemu, " Ini apa? Jangan bilang kamu mau menyogok Abang supaya hubungan mu dengan bocah itu lancar ".

" Iishh... Bukan! Itu bukan buat Abang ".

" Lalu? "

" Abang bilang mau bantuin Cristal, sekarang antar hadiah ini kerumahnya. Bilang kalau itu dari Cristal, Okay? ". Mata kanannya berkedip.

Zergan memutar bola matanya malas sambil menghela nafasnya, " yang benar saja Cristal. Bocah itu punya tiga Abang dan dia putranya pemilik sekolah kita ".

Raut wajah Cristal nampak sedih, bibirnya mengerucut dan matanya berkaca-kaca.

Zergan mengusap wajahnya kasar, dia selalu kalah jika berhubungan dengan adiknya yang menyebalkan. Zergan kesulitan menolak karena Cristal adik satu-satunya.

" Baiklah ". Suara yang pelan namun masih terdengar ditelinga Cristal. Wajah sedihnya mendadak tersenyum lebar dan matanya berbinar-binar.

" Abang pergi dulu, Cristal pulang saja besok kita latihan ".

" Siap pak bos ", Cristal mengangkat tangannya dan memberi hormat pada zergan yang sudah naik keatas motornya.

Walaupun wajah tampan itu ditutupi masker dan helm. Tapi, tidak membuat pesonanya hilang. Dia terlihat sangat tampan mengendarai motor berwarna hitam itu.

Menarik pedal gas dan disapu angin dari arah berlawanan membuatnya tenang dan setiap masalahnya seakan melayang seperti asap knalpot racing nya.

Zergan sangat menyukai balapan dan setiap hari dia hanya memikirkan tentang black swan. Untungnya dia pintar dan setiap mata pelajaran bisa dia kuasai walaupun jarang belajar dirumah.

Motor balap itu berhenti tepat didepan pagar rumah besar bak istana milik Harry. Baru kali ini zergan melihatnya dari jarak yang dekat. Rumah yang luas dan benar-benar megah.

Dia tidak berani menekan tombol karena bingung dan takut akan seperti apa situasi yang dia hadapi setelah membunyikan bel rumah.

Zergan mondar-mandir menatap rumah itu sambil memikirkan cara supaya bisa memberikan hadiah itu pada Pino.

Tak lama kemudian dia melihat seseorang keluar dari kamar dan berdiri dibalkon lantai dua. Zergan tak menyangka orang yang dia lihat adalah Pino.

Remaja polos itu tengah berdiri dibalkon sambil melihat kebawah.

Black Swan [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang