38. INS : ALAN

132 36 31
                                    

Gema menghela nafasnya yang mulai tersendat, tangannya meraih kado berukuran besar yang di bungkus dengan rapi dan cantik.

Disaat membuka pintu dia sangat terkejut melihat Cristal sudah berdiri disebelah motor sport berwarna hitam miliknya.

" Bang, kita berangkat sama-sama aja ya. Motor Cristal di sita sama papa ". Ujarnya dan langsung duduk di jok belakang.

Setiap melihat Cristal, gema selalu ingin menyiksanya, dia juga tidak tau kenapa melakukan hal-hal seperti itu padahal Cristal tidak pernah menyakitinya. Baru kali ini gema merasa teduh melihat gadis kecil yang selalu memperlakukannya dengan baik walaupun sikapnya tidak manusiawi.

" Apakah kamu benar-benar membunuh Abangku?, tidak bisakah kamu membiarkannya hidup. Aku hanya memiliki nya ". Tiba-tiba Cristal berbicara seolah-olah dia tau kalau yang berdiri dihadapannya bukan zergan melainkan jiwa lainnya, gema.

Gema mengerutkan keningnya, " Bagaimana kamu tau? "

" Mata kalian berbeda, Abangku tidak pernah memiliki tatapan seperti ini. Orang yang dekat dengannya pasti bisa merasakannya hanya dengan menatap matanya ".

Gema terdiam cukup lama, dia tidak tau harus mengatakan apa pada Cristal.

" Abangku pasti ingin kamu menghadiri pesta ulang tahun pino, walaupun aku tidak tau siapa kamu tapi ayo kita pergi bersama. Aku tidak keberatan membawamu ". Cristal pun menyalakan mesin dan mengisyaratkan gema naik keatas motor. Cristal tau kalau gema tidak bisa mengendarai sepeda motor.

Selama perjalanan hanya ada keheningan, Cristal merasa sangat terluka kehilangan sosok Abang yang selalu meratukan nya. Tapi, untuk saat ini dia harus bersikap tenang karna hari ini hari bahagia temannya, Pino.

Gema menikmati setiap jalan yang mereka lewati, dia baru merasakan angin berhembus menyapu wajahnya dengan tenang. Tidak biasanya dia memperdulikan hal-hal kecil seperti ini. Ternyata hidup mengandalkan oksigen yang masih bisa dihirup cukup baik.

Dia menyipitkan matanya setelah sampai di persimpangan jalan menuju kaki gunung Angsa.

" Kita kemana? "

" Kamu pasti belum tau kalau semua aset keluarga Pino di tahan begitu juga dengan papanya, Harry. Jadi Pino dan ketiga abangnya sudah lama tinggal di rumah harapan bekas panti asuhan beberapa tahun lalu "

Gema menahan nafasnya, perasaannya bercampur aduk. Dia tidak tau kalau Harry sudah masuk penjara.

Tak berselang lama merekapun tiba dirumah harapan, Cristal turun dan melepaskan helm nya. Sedangkan gema masih diam diatas motor menatap rumah yang pernah dia tinggalin saat masih kecil.

" Abang ze... " Pino berlari menghampiri gema dengan senyuman manisnya. Dia terlihat sangat bahagia melihat kedatangan gema yang ia kira zergan.

" Bersikap baiklah padanya, Abangku sangat menyayangi nya ". Ujar Cristal penuh penekanan dan berlalu masuk kedalam rumah membiarkan Pino dan gema berbicara.

" Ayo masuk ", Pino menarik tangan gema dan membawanya masuk.

Sorot matanya berubah sendu setelah melihat orang-orang yang ada didalam rumah. Dia disambut oleh gazzel, genta dan gen. Gema sangat merindukan ketiga orang itu, dan sekarang mereka tersenyum lebar melihat kedatangan nya.

Sebelum tidur, zergan sempat mengirimkan pesan pada gazzel bahwa hari ini gema akan kembali. Hal itu membuat mereka sangat bersemangat menanti kedatangannya.

Semua orang tau bahwa saat ini mereka bersama gema, hanya Pino yang masih setia dengan zergan nya.

Pesta juga di hadiri Dante, Marvell dan Zayn. Ya, zergan sudah menyerahkan Zayn pada Marvell. Dia memang menyiapkan semuanya tanpa ada kesalahan.

Black Swan [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang