17. INS : Gelang Pasien

241 46 59
                                    

" aku tidak pantas mendapatkan orang sebaik Pino, menjaganya saja aku tidak bisa. Terimakasih sudah menyadarkan ku bang ". Ujar zergan dengan nada yang terdengar sangat pilu.

Zergan berdiri dan melangkah pergi meninggalkan kediaman Anggara. Hatinya tercabik-cabik mengetahui Pino menyembunyikan semuanya darinya.

Dia berjalan di trotoar dengan penampilan yang sangat berantakan. Zergan baru sadar ternyata dia sangat mencintai Pino. Rasa sesak di dadanya membuktikan rasa cintanya yang terlambat dia sadari.

Diruang tamu, gazzel memijit pelipisnya ada rasa penyesalan setelah membentak zergan. Dia merasa sudah berlebihan dan perkataannya pasti menyakitkan.

Gazzel kelepasan karena sangat mengkhawatirkan kondisi Pino. Tapi setelah zergan pergi, gazzel merasa bersalah.

" Zergan mana? ". Ujar Genta yang baru saja keluar dari kamar Pino.

" Dia pergi "

" Ini sudah larut malam, kenapa tidak menginap saja. Dia sudah menyelamatkan Pino bersikap baiklah padanya ".

" Mm~ "

Genta mengambil jaketnya dan kunci mobil.

" Mau kemana? "

" Kamu tidak bisa berpikir gaz? Zergan sampai dirumah ini bersama kita. Lalu, sekarang dia pergi dan mencari taxi dengan keadaan kacau seperti itu. Biasanya kamu sangat peduli, tapi sekarang kamu seperti ku tidak perduli dengan siapapun kecuali kalian, dan sekarang aku sadar, itu terlihat sangat buruk ". Genta pun keluar dari rumah dan menyusul zergan.

Genta menyetir dengan pelan sambil melihat trotoar jalan berharap zergan belum jauh. Ya, genta merasa kasihan membiarkannya berjalan sendirian. Semakin hari genta mulai berubah.

Setelah tiba di persimpangan jalan raya, genta melihat kerumunan ditengah jalan dan sepertinya ada kecelakaan.


Merasa penasaran Genta pun menghentikan mobilnya dan melihat lebih dekat.


Matanya melebar, tubuhnya kaku melihat zergan tergeletak berlumuran darah. Genta langsung berlari dan menghampiri zergan.

" Zergan... Zergan bangun ". Genta mengangkat kepala zergan keatas pangkuannya. Dia terus berusaha membangunkan zergan.

Matanya berkaca-kaca, genta berteriak meminta bantuan namun orang-orang enggan membantu karena mereka tidak mau berurusan dengan polisi.

Setitik air mata turun dari sudut matanya. Genta merasa terluka melihat mereka diperlakukan seperti itu. Memori lamanya kembali seperti kaset rusak. Momen menyedihkan ini pernah mereka rasakan saat tinggal di panti asuhan rumah harapan.

Genta menghubungi gazzel dan mengatakan kejadian yang menimpa zergan.

Perlahan orang-orang mulai pergi dan hanya genta yang tersisa memegangi kepala berdarah zergan. genta pun membawa tubuh lemas itu kepinggir jalan.

Tak lama kemudian gazzel dan gen datang.

" Zergan... Zergan! ", Gazzel membeku melihat tubuh zergan. Dia merasa semakin bersalah, ucapannya seperti pedang yang menancap didada zergan.

Black Swan [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang