23. INS : Argumentasi Dimensi

193 46 16
                                    

Zergan tidak sanggup masuk lebih dalam, dia benar-benar terluka dan iblis dalam dirinya kembali menguasainya.

Mari kita mulai, tidak peduli seperti apa akhirnya tapi semuanya harus berakhir ditanganku!

Zergan meninggalkan rumah harapan. Dia pun kembali mengingat tujuannya saat masih berkesempatan bangun. Dia akan menghabisi semua orang yang berhubungan dengan penculikan ditengah hutan gunung Angsa.

" Zergan dimana? ", tanya Pino pada Marvell yang baru saja duduk dikursi didepannya tepat disebelah Zayn.

" Hm? Zergan.., mm mungkin ada kegiatan osis ". Bohong Marvell, dia tau kalau zergan cabut dan pergi entah kemana tapi Marvell tidak mau Pino mengetahuinya.

" Pino kantin yuk ", ajak Cristal yang tengah mengemasi alat tulisnya.

" Eumm~ boleh ". Pino pun beranjak dari kursinya dan merekapun pergi. Dikelas hanya ada Marvell dan Zayn. Akhir-akhir ini Marvell semakin nekat merayunya hanya saja anak itu tidak terlalu mengacuhkannya. Entah karna dia malu atau tidak paham maksud dan tujuan Marvell.

Disaat berjalan menuju kantin, gazzel menghampiri Pino dan Cristal.

" Abang ikut ".

" Boleh, tapi Abang yang bayar "

" Dasar! "

Pino tersenyum lebar begitu juga Cristal. Mereka bertiga pun pergi kekantin untuk sarapan siang.

" Ohiya, aku dengar hari ini kita dipulangkan lebih cepat karna persiapan kelas XII ". Ujar Cristal.

" Cepat apaan, ini sudah jam 1 siang. Seharusnya kita pulangnya tadi habis selesai istirahat pertama ". Sambung Pino.

" Hahaa..., seharusnya kalian menikmati masa SMA. Ini malah pengen cepat pulang ". Ujar Gazzel sambil mengacak-acak rambut Cristal dan Pino.

Pino terkekeh malu begitu juga Cristal. Disaat mereka memilih meja dikantin tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kedatangan genta dan gen.

" Woiiii ikan buntal! ".

" Iishh..." Ketus Pino.

Genta duduk disebelah gazzel dan gen duduk diantara Pino dan Cristal.

" Jangan dekat-dekat gen! ", Pino mendorong-dorong gen yang didorong malah semakin merapatkan tubuhnya. Cristal tertawa melihat tingkah gen.

Semua meja dikantin terisi hanya mereka yang berisik membuat banyak pasang mata melirik. Tapi mereka semua seperti robot tidak memperdulikan lingkungan sekitar.

" Zayn mana? ". Ujar Gazzel.

" Lagi duduk berduaan sama Abang Marvell ", jawab Pino polos.

" Marvell? Zayn? ". Ucap genta.

Pino mengangguk santai sambil mengunyah makanannya.

" Mm.., Cristal ". Ujar Gazzel malu-malu.

" Iya bang? "

" Orang yang waktu itu siapa? "

" Orang? Orang waktu itu maksudnya, Cristal tidak paham ".

Black Swan [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang