15. Tatap Dingin

449 64 15
                                    

Siang ini, meja makan di rumah Jeje dipenuhi menu-menu masakan dari salah satu rumah makan Padang yang sedang hangat diperbincangkan. Tak ada acara khusus untuk dirayakan, hanya Kevin yang ke sekian kalinya memenuhi kemauan Sheila. Wanita itu yang ngidam, banyak orang yang kecipratan enaknya. "Ini sih rezeki anak shalih," kata Jamie begitu, yang langsung disanggah Arjuna dengan, "Elu mah kagak ada shalih-shalihnya!"

"Yang, cobain deh." Jamie menaruh suiran daging ayam pop ke piring Anggi, mengulas senyuman lembut ketika perempuan itu gumamkan terima kasih. Jamie sendiri sudah selesai dengan makanannya dan kini fokus memandang pipi Anggi yang bergerak lucu kala mengunyah. Jamie tidak sadar jika sudut-sudut bibirnya tertarik kian lebar selagi dalam benak riuh kagumi betapa sedap rupa Anggi untuk dipandang. Membuatnya betah.
"Laper lagi aku," gumam Jamie sambil mengelus pipi perempuannya dengan punggung tangan, lalu terkekeh kecil lantaran Anggi melirik sinis—ia malu karena Joan dan Kevin kompak lepas siulan. Ditambah Gisella yang bilang kalau mau uwu-uwuan mending get a room saja. Bodo amat, telinga Jamie mendadak tuli. Baginya, dunia cuma milik berdua. Selebihnya numpang.

"Gue mau numpahin teh, nih." Suara Joan yang baru kembali dari mencuci tangan langsung membungkam riuh, menyita atensi seluruh orang di meja. Lelaki itu menyeringai usai menyuap satu iris apel yang disodorkan Gisella. Matanya mengkilat jahil, memandang satu persatu wajah penasaran. Tatap itu kemudian berhenti di Sagara yang sontak mengangkat kedua alis, sadar bahwa mata Joan yang menyorotnya adalah indikasi bahwa teh yang mau Joan tumpahkan pasti perihal dirinya. "Lo ada yang nanyain, sob," kata Joan.

"Yang kemarin kan, Jo?" Kevin ikut nyengir penuh arti. "Buruan dah lo tumpahin. Seneng pasti si Sagara."

"Wah, apaan nih, Bang?" Sagara lepas tawa kecil, menggaruk-garuk pipi. Ia sejujurnya masih agak sungkan join circle ini. Sering kikuk kalau diajak bercanda. Sagara si pendiam ini jelas bakal melempem jika dikelilingi oleh manusia-manusia macam Kevin dan kawan-kawan yang tidak bisa diam. Ada saja yang dibicarakan. Ah, Sagara harusnya tidak heran sih mengingat mereka adalah teman-teman Arjuna.

"Lo tau Yuna, Ga?" tanya Joan.

"Anak Elegi?" balas Sagara.

"Yoi."

Sagara mengangguk. "Udah dua kali dateng ke konser mereka sih, Bang."

"Walah, jadi ini mah!" Kevin tertawa girang. "Kemarin doi DM Joan, minta nomor lo, Ga. Kagak dikasih, disuruh minta sendiri. Coba cek Instagram lo, kali aja DM dari dia udah masuk, kan bisa langsung lo gas, tuh!" kelakarnya.

Sagara terkekeh. "Gak ah, Bang. Lagi gak pengin deket sama siapa-siapa."

"Buset!" Kevin berseru tidak percaya. "Ini yang lagi kita omongin tuh Yuna member Elegi, woy! Sok kecakepan banget lo belum apa-apa udah nolak aja. Nyesel lo entar, Ga. Spek bidadari begitu masa mau dilewatin gitu aja?"

"Terus aja puji-puji cewek lain, udah mau jadi bapak juga!" Sheila sewot, melirik sebal pada Kevin yang lekas sungkem sambil memohon ampunan Sheila, juga bilang kalau Sheila yang paling cantik sedunia. Tiada tanding pesona yang dimiliki perempuan itu. Kevin berjanji bakal memuja Sheila seumur hidup—sungguh kebucinan yang another level, menuai tawa geli dari yang lain. Namun, dilihat-lihat, anak-anak Nayanika memang bucin semua sekarang, bahkan Arjuna yang masih betah di hubungan abu-abunya.

"Coba aja, Ga." Arjuna yang tidak ikut makan, hanya memakan Jangek sejak tadi, akhirnya angkat suara. "Udah lama gue gak denger lo naksir cewek. Berhenti nunggu first love lo itu, dia udah bahagia sama orang lain. Punya tampang cakep tuh ya dimanfaatin dengan bijak. Lo gombal tipis-tipis aja pasti langsung luluh cewek-cewek."

"Berat emang lupain first love," kata Jeje sambil senyum tipis. "Emangnya lo naksir dia sejak kapan, Ga? Kalau sukanya udah bertahun-tahun, coba minta tips move on ke Jamie tuh. Dia kayaknya berhasil ngehapus rasa buat first love-nya." Jeje sebenarnya sadar bahwa ia baru saja mengungkit luka lama. Namun, tak ada maksud buruk. Jeje hanya ingin Sagara benar-benar mendengar tips-nya dari si penyintas langsung, sebab Jeje lihat-lihat Jamie sudah sungguhan bulol dengan Anggi.

[✓] Take a Chance With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang