SEBELAS

2.6K 201 21
                                    

chavivanathalia
Antalya, Turkey

Disukai oleh nathantjoeaon, justinhunner5, dan 900

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disukai oleh nathantjoeaon, justinhunner5, dan 900.543 lainnya

chavivanathalia
For you, Indonesia.
Praise the Lord.

Lihat 789.000 komentar lainnya

justinhubner5 menyala jagoanku 🤏
nuragawibisana 🥇🥇🥇

_________

***

Masihkah ada yang bilang dunia itu tidak adil? Lihat gadis itu. Di saat ia begitu di benci papa dan mamanya, bahkan meninggalkan luka batin maupun fisik, Allah membuatnya menjadi sosok yang begitu mudah dicintai.

Di luar sana memang banyak yang lebih cantik, tapi seorang pria pastinya akan mencari pendamping hidup yang membuatnya nyaman saat berada di dekatnya.

Sikap santunnya, caranya berbicara, caranya menjadi pendengar, caranya menghargai, caranya memegang prinsip, caranya menatap ke depan, caranya mengambil keputusan, dia seperti magnet yang memikat tanpa perlu banyak gaya, mudah bergaul tapi tidak berisik. Dia memiliki high value.

Tanpa hadirnya sosok orang tua, ia sama sekali tidak kehilangan arah. Kehidupannya keras, tapi tidak terbawa arus. Rasanya kok tenang banget mendayung di atas sampan dengan jeram yang begitu besar. Sedangkan aku? stress dikit minum, stress dikit ngerokok.

Ya Allah, dia begitu sempurna. Aku mencintainya... sangat.

_

Aga menatap nanar ke arah Chava yang sedang berbincang dengan Taka usai penyerahan medali. Dari cara Taka dan beberapa pria yang terlibat obrolan itu menatap, sudah bisa di tebak ada ketertarikan di sana.

Tepukan di bahunya membuat ia menoleh. "Lo bisa dapat yang lebih baik," ucap Ratri, orang yang pertama kali mengetahui jika Aga menyimpan rasa untuk Chava.

Aga tersenyum miring kepalanya menggeleng. "Mencintai itu hanya sekali, selanjutnya hanya menjalani hidup."

Ratri menghela napas. Lagi, ia menepuk-nepuk bahu Aga sebelum pergi meninggalkan Aga.

***

"Kau luar biasa."

"Kau juga, Taka-San."

"Kau masih mengingat namaku?"

Chava menyandarkan giant cek di sebuah kursi,  sedangkan ia sendiri memilih duduk di kursi lain untuk memudahkannya membetulkan sepatu. "Bagaimana mungkin aku melupakan orang yang menjadi lawanku," ucapnya.

Taka mengangguk-angguk. "Jadi, kau langsung pulang ke negaramu, atau?"

"Aku masih belum yakin. Semua tergantung team. Sepertinya kami akan tinggal sehari, lusa baru kembali ke Indonesia. Atau, entahlah."

Summer In Paris || Nathan Noel Romejo Tjoe-A-OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang