Mulmed : On The Floor
🪩🪩🪩
"Cheers!"
Semua mengangkat gelasnya, kemudian menenggaknya bersamaan. Suara musik menghentak dari meja DJ semakin menyemarakkan suasana.
Beberapa sudah turun ke lantai dansa, bergerak, melenggok seakan melepaskan beban mereka.
"Jangan biarkan gelas kalian kosong!" teriak salah seorang di antaranya, mencoba menyaingi volume musik.
"Tambahkan sebotol Jack Daniel lagi untuk my bro." Pria itu menunjuk seseorang yang duduk paling ujung.
"Setelah kemenangan club kita, kami harus melepasmu kembali ke Indonesia, Bro. Mari bersulang lagi."
Nathan tertawa. Ia mengambil gelas yang baru diisi ulang kemudian mengangkatnya. "Untuk kesuksesan kita semua." Sekali tenggak cairan cokelat itu sudah mengairi kerongkongan Nathan.
.....
Don't stop, keep it movin'
Put your drinks up
Pick your body up and drop it on the floor
Let the rhythm change your world on the floor
You know we're running shit tonight on the floor
Brazil, Morocco, London to Ibiza
Straight to LA, New York, Vegas to Africa
.....Semua berdiri. Mengangkat tangan ke atas dan bergerak seirama dengan dentum musik.
Nathan mengerjapkan matanya. Kemudian memukul sisi kepalanya sendiri.
Sepertinya aku mulai gila. Chava? Tidak mungkin.
Lagi, ia menenggak segelas Jack Daniel miliknya.
Sial! Mengapa kau terus menari menggodaku?
Nathan mengucek kedua matanya. Melihat ke lantai dansa, seorang gadis berambut cokelat tampak meliukkan badannya. Mata bulat itu mengerling ke arahnya.
Chava?
Nathan berjalan membelah banyaknya manusia di lantai dansa, ia berusaha mencari lagi.
Kau bersembunyi di mana?
...
Dance the night away
Live your life and stay young on the floor
Dance the night away
Grab somebody, drink a little more
...Nathan mencekal tangan seseorang. Gadis itu tersentak dan menubruk dadanya.
"Nathan... kau di sini?" Bukannya marah, gadis itu malah mengalungkan kedua tangannya di leher Nathan dan bergelayut manja. Bibirnya yang sensual terus menggoda.
Nathan mememangkas jarak antara keduanya. Ia merengkuh pinggang gadis itu. Matanya terpejam seiring jarak yang kian terkikis.
Nathan...
Suara lembut itu menggema di telinganya, tapi bukan berasal dari gadis di hadapannya. Seketika Nathan membuka matanya. Kemudian melepaskan tangannya dari pinggang gadis itu.
"Kau bukan dia! Kau bukan orang yang ku cari!" serunya sembari menepis tangan gadis itu. Gadis yang semula sudah memejamkan matanya itu sedikit terdorong mundur.
"Kau bukan Chava! Jauhkan tanganmu dariku!"
"Nathan! Aku tidak akan pernah melepaskanmu!" teriak Alexa.
Nathan meremas rambutnya. Dengan terhuyung, ia berjalan kembali ke mejanya. Mengabaikan teriakan gadis yang ia sangka sebagai Chava.
Chava, aku merindukanmu... sangat.
"Kau mau kemana?" tanya salah seorang temannya.
"Ke Indonesia!" jawab Nathan lantang sembari memegang kepalanya yang mulai berdenyut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer In Paris || Nathan Noel Romejo Tjoe-A-On
General FictionChava, terbiasa sendiri dalam menghadapi kerasnya kehidupan, membentuknya menjadi cewek yang tangguh. Nathan, terbiasa hidup di tengah-tengah kehangatan keluarga, membentuknya menjadi cowok yang penuh cinta kasih. Jika cinta itu saling melengkapi...