Halooo, enjoy reading my story!
Jangan lupa tinggalkan vote atau komen kalau kalian suka dengan cerita ini^^
Pliss jangan jadi silent reader. One vote from you can make me happy.
╭┉┉┅┅┅┅┄┈┄┄┄┄•◦ೋ•◦❥•◦ೋ
Date: Senin, 29 April 2024
•◦ೋ•◦❥•◦ೋ•┄┈┈┈┄┄┅┅┅┅┅┉╯"Sekarang, Pak?" Tanya Alaska, sedikit mengangkat kepalanya.
"5 tahun ke depan!" Sewot Pak Johan.
"SEKARANG!"
Pak Johan masuk ke dalam ruang BK, disusul oleh Maven, Alaska, Gevin dan Darren.
Pria itu duduk di kursinya, menatap ketiga muridnya yang menunduk takut.
Maven? Eskpresi wajahnya tetap sama, seolah dia tidak peduli dengan apa yang ada di depannya.
"Siapa yang suruh kalian bolos?!" Tatapan Pak Johan semakin menajam.
Ketiga cowok itu menunjuk pada Maven menggunakan jari telunjuknya. Pak Johan melirik Maven.
"Dia yang ngerajut kita, Pah!" Ujar Alaska.
"Ngehasut!" Darren menoyor kepala Alaska. Alaska mengelus kepalanya yang sakit, tatapannya berubah masam.
"Mereka sendiri yang mau, Pak." Maven akhirnya angkat bicara.
"Ini salah bapak! Siapa suruh gerbang di tutup," tuduh Gevin.
"Memangnya saya yang nutup gerbang?" Tanya Pak Johan. Gevin menggaruk tengkuk lehernya sambil nyengir.
"Yaa.. bukan sih kayaknya, Pak."
"Sekali lagi kalian bolos, saya akan panggilin orang tua kalian!" Peringat Pak Johan.
"Saya akan kasih hukuman buat kalian. Kalian bertiga harus bersihin kamar mandi cowok setelah jam pulang!" Pak Johan melirik ketiga cowok itu.
"Yess!" Maven tampak senang.
"Kok cuma bertiga, Pak?!" Protes Darren.
"Pak Johan gak adil!" Tuduh Alaska. Gevin mengangguk setuju.
"Berempat maksud saya," koreksi Pak Johan. Maven memudarkan senyumannya.
"Nah, gitu!" Gevin tampak senang karena Maven ikut dihukum.
"KELUAR DARI RUANGAN SAYA SEKARANG DAN PERGI KE KELAS KALIAN!" Teriak Pak Johan dengan suara melengking.
Alaska dan Gevin langsung berlari keluar dari ruang BK. Darren menarik tangan Maven dan berlari keluar dari sana.
****
Bel pulang berbunyi, beberapa siswa-siswi langsung berhamburan keluar kelas. Maven menghembuskan desah nafas.
"Waktunya pulang!" Ujar Darren, senang.
"Bersihin kamar mandi dulu! Kalo gak di kerjain, nanti malah makin berat hukumannya," peringat Alaska.
Darren memudarkan senyumannya, mengambil ranselnya dan bangkit dari duduknya. "Ayo."
Ethereal melirik keempat cowok yang keluar dari kelas sambil membawa ransel masing-masing.
"Ayo pulang!" Seru Raelynn.
Di koridor mereka tidak sengaja berpapasan dengan Gaxelynn. "Maven! Aku denger kamu di hukum ya?" Tebak Gaxelynn.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAVEN [HIATUS]
Teen Fiction"Ethereal?!" Matanya membulat saat melihat mobilnya yang sudah terbalik dan ringsek di beberapa sisi. Truk itu melaju pergi. Maven berlari menuju mobilnya yang mulai mengeluarkan percikan api. "ETHEREAL!!!" Teriaknya dengan suara yang sangat keras. ...