Halooo, enjoy reading my story!
Jangan lupa tinggalkan vote atau komen kalau kalian suka dengan cerita ini^^
Pliss jangan jadi silent reader. One vote from you can make me happy.
╭┉┉┅┅┅┅┄┈┄┄┄┄•◦ೋ•◦❥•◦ೋ
Date: Senin, 6 Mei 2024
•◦ೋ•◦❥•◦ೋ•┄┈┈┈┄┄┅┅┅┅┅┉╯Maven menoleh ke sumber suara, memperlihatkan Algerien yang berdiri di ambang pintu dengan tatapan tajam.
"Papah ngapain di sini? Bukannya Papah mau balik ke kantor?" Maven berangsur duduk. Raut wajahnya menjadi tegang.
"Tadi ponsel Papah ketinggalan di kamar. Kamu berantem lagi?" Algerien mendekati Maven.
"Enggak." Maven menggeleng cepat.
"Gak usah bohong, Maven." Algerien semakin menajamkan tatapannya.
"Papah salah denger tadi."
"Gak usah bohong!"
"Marvel yang mulai duluan."
"Gak usah nyalahin orang lain."
"Emang Marvel yang mulai duluan kok!"
"Ayo, ke rumah sakit," ajak Algerien. Maven menggeleng.
"Gak mau!" Tolaknya.
"Ayo, biar di cek dokter, luka kamu parah gak."
"Gak mau, Pah!"
Algerien berdecak, pria itu menarik paksa lengan Maven dan membawanya menuju pintu.
"Gak mau ke dokter!" Maven meronta.
Setelah berhasil terlepas dari Papahnya, dia mengambil ranselnya dan berlari menuju tangga.
"Maven!!" Algerien menghela nafas.
----🌟----
Maven duduk di lounger sambil mengenang masa lalu. Hanya mengenakan celana pendek dan kaus oblong hitam.
Udara dingin yang mengenai kulit mulusnya, tak membuatnya merasa kedinginan.
Flashback
Senin, 17 Juni 2019Algerien duduk di ruang TV bersama dengan Ayah dan adik laki-lakinya. Mereka berduka atas kepergian Belleann yang tiba-tiba.
Polisi tidak menemukan jasad Belleann di mobil itu, tidak ada yang tahu di mana Belleann berada.
Supir yang mengendarai mobil Belleann mengalami benturan keras di kepala dan amnesia.
Bagaimana jika putranya mencari keberadaan Mamanya? Apa yang akan Algerien katakan pada putranya?
"Nàixīn yīdiǎn, lǎo dàgē. Nǐ yīdìng néng dùguò zhè yīqiè, nǐ hěn jiānqiáng," kata adik laki-laki Algerien kepada pria itu.
[耐心一点,老大哥。 你一定能渡过这一切,你很坚强: Sabar ya, Kakak. Kamu bisa melewati ini, kamu kuat]
Maven berjalan mendekati mereka. "Papah, Mama di mana?" Bocah itu bertanya. Algerien diam, entah dia harus menjawab apa.
Ayah Algerien--Fang--mendekati Maven, pria itu mengusap puncak kepala bocah itu.
"Mama lagi pergi," ucap Fang.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAVEN [HIATUS]
Teen Fiction"Ethereal?!" Matanya membulat saat melihat mobilnya yang sudah terbalik dan ringsek di beberapa sisi. Truk itu melaju pergi. Maven berlari menuju mobilnya yang mulai mengeluarkan percikan api. "ETHEREAL!!!" Teriaknya dengan suara yang sangat keras. ...