Halooo, enjoy reading my story!
Jangan lupa tinggalkan vote atau komen kalau kalian suka dengan cerita ini^^
Pliss jangan jadi silent reader. One vote from you can make me happy.
╭┉┉┅┅┅┅┄┈┄┄┄┄•◦ೋ•◦❥•◦ೋ
Date: Kamis, 25 April 2024
•◦ೋ•◦❥•◦ೋ•┄┈┈┈┄┄┅┅┅┅┅┉╯Maven mendekati Papahnya yang sudah menunggunya di ruang makan.
Maven menarik ke belakang salah satu kursi--yang berjajar di sekeliling meja panjang--dan mendudukinya.
"Awali pagi tanpa Mama," ujarnya sambil mengambil sebuah roti tawar untuk ia makan. Algerien meliriknya sekilas.
"Pah." Maven memanggil Algerien sambil mengunyah makanan.
"Makanannya di telan dulu, baru bicara," peringat Algerien. Maven masih mengunyah, lalu menelan rotinya.
"Tambahin uang jajan Maven dong, Pah," celetuk Maven.
"Berapa?" Algerien bertanya.
"Cuma 200 ribu," Maven nyengir.
"Mau beli apa?"
"Buat beli komik, hehe."
"Komik terus," sinis Algerien.
"Papah mau juga? Nanti Maven beliin." Maven menaik-turunkan alisnya sambil menyeringai.
"Gak usah beli komik terus." Maven melengkungkan bibirnya ke bawah, sedih.
"Papah pelit."
"Kalo kamu mau komik, beli sendiri, nabung. Belajar mandiri, Maven."
"Pah, Maven pengen makan bareng Mama lagi." Algerien terdiam.
"Dulu biasanya Maven makan sama Mama, di masakin Mama, di bangunin Mama. Tapi sekarang udah gak bisa lagi,"
"Pah, kapan Mama balik?" Maven bertanya. Algerien menghela nafas panjang.
"Mama kamu udah gak ada," singkat Algerien. Maven menatap Papahnya, serius.
"Mama masih hidup, Pah. Maven yakin," balas Maven, sangat yakin.
"Gak, Maven. Mama gak selamat."
"Mama masih hidup! Papah aja gak nyari keberadaan Mama! Papah gak bisa bilang Mama udah meninggal!" Sanggah Maven, kemudian beranjak pergi dari sana.
"MAVEN!"
****
Gadis berkacamata bulat itu berdiri di depan kelasnya, ia menghela nafas pelan.
Namanya Lola, ia adalah siswi baru, baru beberapa minggu bersekolah di sini. Dia melangkah memasuki kelas sambil memegang tali ranselnya.
"Cewek cupu." Maven mengejek Lola. Ethereal memasuki ruang kelas.
"Lola cupu," ejek Maven, tersenyum sinis. Lola hanya diam, ia tidak berani menegur Maven.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAVEN [HIATUS]
Novela Juvenil"Ethereal?!" Matanya membulat saat melihat mobilnya yang sudah terbalik dan ringsek di beberapa sisi. Truk itu melaju pergi. Maven berlari menuju mobilnya yang mulai mengeluarkan percikan api. "ETHEREAL!!!" Teriaknya dengan suara yang sangat keras. ...