32. Butuh Donor Darah

31 7 4
                                    

Halooo, enjoy reading my story!

Jangan lupa tinggalkan vote atau komen kalau kalian suka dengan cerita ini^^

Pliss jangan jadi silent reader. One vote from you can make me happy.

╭┉┉┅┅┅┅┄┈┄┄┄┄•◦ೋ•◦❥•◦ೋ
Date: Senin, 27 Mei 2024
•◦ೋ•◦❥•◦ೋ•┄┈┈┈┄┄┅┅┅┅┅┉╯

Alaska, Darren dan Gevin menapak turun dari puncak tangga. "Kalian jaga markas. Kita mau pergi," pamit Alaska pada para anggota OMORFOS gang.

"Mau ke mana?" Tanya Xen.

"Nyari bos lo," jawab Darren. Ketiga cowok itu berjalan keluar dari markas.

Alaska mengeluarkan ponselnya dari saku celananya. "Eh, Anjay nelfon," katanya.

"Hah?" Gevin menatapnya bingung.

"Jay nelfon gue," jelas Alaska.

"Ngomong dong dari tadi!" Gevin memukul lengan Alaska.

"Tapi kenapa hp gue gak bunyi?" Bingung Alaska. Darren melihat ke layar ponsel cowok itu.

"Lo nyalain mode jangan ganggu anjir!"

Alaska melirik ke ponselnya, ia menggaruk tengkuk lehernya sambil nyengir. "Hehe."

"Angkat anjir!" Teriak Gevin.

"Oh iya, lupa." Alaska menggeser tombol hijau dan menerima panggilan suara dari Jay, salah satu anggota OMORFOS gang.

"Ada apaan?" Tanyanya.

"Lama banget lo ngangkatnya! Bisa keburu mati si Leifeng!"

Alaska, Darren dan Gevin loading sesaat. "Leifeng siapa?" Alaska bertanya.

"Maven, b*ngsat! Buruan ke sini! Bos lo udah sekarat ini!"

"Shareloc, woi!" Pinta Alaska.

"Bentar." Jay mematikan panggilan telepon.

"Maven sekarat kenapa?" Tanya Darren. Gevin mengedikkan bahunya.

"Jay udah shareloc," kata Alaska.

"Ya udah kita langsung ke sana," kata Darren.

"Keenan!" Teriak Gevin memanggil salah satu anggota OMORFOS gang. Keenan keluar dari dalam.

"Napa?" Tanya cowok yang sedang asyik ngemil sambil bawa toples.

"Lo hari ini bawa mobil gak?" Tanya Gevin.

"Bawa," jawab Keenan.

"Lo ikut kita."

"Ke mana?"

"Gak usah banyak nanya. Nanti lo tau sendiri."

"Gue balikin cemilannya dulu."

"Bawa aja!"

Keenan berpikir sejenak lalu mengangguk. "Bener tuh, bisa gue cemilin di jalan."

****

Mereka menghentikan kendaraannya di depan gudang kosong. Keenan keluar dari mobil SUV nya sambil ngemil.

"Lama banget lo!" Pekik Jay. Kepala Maven diletakkan di atas pahanya.

"Malah mesra-mesraan di sini," kata Darren pada Jay.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAVEN [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang