Halooo, enjoy reading my story!
Jangan lupa tinggalkan vote atau komen kalau kalian suka dengan cerita ini^^
Pliss jangan jadi silent reader. One vote from you can make me happy.
╭┉┉┅┅┅┅┄┈┄┄┄┄•◦ೋ•◦❥•◦ೋ
Date: Kamis, 16 Mei 2024
•◦ೋ•◦❥•◦ೋ•┄┈┈┈┄┄┅┅┅┅┅┉╯Ethereal berdiri di depan rak, mencari buku yang akan ia baca. Maven berdiri tak jauh darinya sambil melihat-lihat buku di rak.
Ethereal mengangkat satu tangannya, mencoba mengambil buku di rak paling atas. Namun, ia mengalami kesulitan karena rak itu terlalu tinggi baginya.
Maven menoleh, mendekatinya dan mengambilkan buku itu untuknya. Ethereal melirik pada Maven dan menerima buku dari cowok itu.
"Kalo gak bisa ngambilnya, minta tolong," kata Maven. Ethereal memutar bola matanya malas.
"Makasih," singkatnya dengan raut wajah datar.
"Pendek banget lo," ucap Maven, jujur. Ethereal melototkan matanya.
"Sok tinggi banget lo!" Balas Ethereal.
"Gue emang tinggi. Btw, tinggi badan lo berapa?" Maven menatap Ethereal yang berpikir.
"167 cm," jawab Ethereal.
"Pendek banget." Maven berkata dengan santai. Ethereal menatapnya sinis.
"Emangnya tinggi badan lo berapa?!" Tanya Ethereal.
"183 cm," kata Maven dengan ekspresi muka sombong.
"Gila! Lo manusia atau Titan?! Tinggi banget!" Heran Ethereal. Maven mendengus sebal.
"Gak usah sombong lo! Asal lo tau, 167 cm itu udah tinggi," kata Ethereal.
"BB lo berapa, Ther?"
"45 kg. Kalo lo?"
"Kurus banget lo. Gue 65 kg."
"Berlemak lo."
"Bukan! Berotot."
"BB dan tinggi badan kita gak beda jauh. Tapi kenapa perasaan diantara kita jauh banget ya, Ther?" Tanya Maven. Ethereal memutar bola matanya malas.
"Dih, gak jelas," sinisnya.
ㅤㅤEthereal berjalan melewati koridor sekolah, diikuti oleh Maven. "Lo gak ada kerjaan lain apa? Ngikutin gue mulu," sebal Ethereal.
"Gak ada. Ther, kita tuh kayak kertas sama lem, gak terpisahkan," kata Maven. Ethereal memutar bola matanya malas.
"Sejak kapan?! Aneh lo."
Singkat cerita, mereka pergi ke lapangan sepakbola untuk melihat beberapa siswa sedang bermain sepakbola.
Sebenarnya Ethereal yang ingin pergi ke sini. Maven hanya ikut-ikutan saja.
"Gue gak terlalu suka sepakbola. Gue lebih suka main basket, mobil-mobilan atau baca komik," kata Maven kepada Ethereal.
"Lo suka main basket?" Kata Ethereal. Maven mengangguk.
"Gak nanya!" Lanjutnya. Maven mendengus dingin. Banyak siswi yang menyapa Maven.
"Ther."
"Hm?"
"Gue ganteng 'kan?" Maven melirik Ethereal.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAVEN [HIATUS]
Dla nastolatków"Ethereal?!" Matanya membulat saat melihat mobilnya yang sudah terbalik dan ringsek di beberapa sisi. Truk itu melaju pergi. Maven berlari menuju mobilnya yang mulai mengeluarkan percikan api. "ETHEREAL!!!" Teriaknya dengan suara yang sangat keras. ...