Halooo, enjoy reading my story!
Jangan lupa tinggalkan vote atau komen kalau kalian suka dengan cerita ini^^
Pliss jangan jadi silent reader. One vote from you can make me happy.
╭┉┉┅┅┅┅┄┈┄┄┄┄•◦ೋ•◦❥•◦ೋ
Date: Kamis, 16 Mei 2024
•◦ೋ•◦❥•◦ೋ•┄┈┈┈┄┄┅┅┅┅┅┉╯Ethereal duduk di atas ranjang kamarnya sambil mengetik sesuatu di ponselnya. Di luar masih hujan.
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. Ethereal menatap heran ke arah layar ponselnya, ia bahkan belum menjawab pertanyaan Maven.
Beberapa menit kemudian. Ethereal yang tengah asyik scrolling medsos, tiba-tiba mendapat panggilan masuk dari Maven.
Ethereal mendelik, terkejut. "Maven nelfon?"
"Kira-kira dia mau ngapain?" Cewek itu menggeser tombol hijau di layar ponselnya dan menerima panggilan suara dari Maven.
Terdengar suara senar gitar yang dipetik, lalu disusul oleh suara nyanyian Maven.
"Harus bagaimana lagi mencuri perhatianmu,"
"Suka sama aku,"
"Aku sudah dandan rapi,"
"Semprot parfum sana-sini,"
"Kurang apa lagi?"
"Dari depan aku tamvan,"
"Dari samping aku tamvan,"
"Dari mana-mana aku tetap tamvan,"
"Lagi bobok aku tamvan,"
"Bangun bobok pasti tamvan,"
"Mau bagaimana juga tetap tamvan,"
"Memang lagi tamvan, aku memang lagi tamvan,"
"Tamvan tamvan gini kamu masih tak mau,"
"Emang kamu syantik, kau benar-benar syantik,"
"Syantik syantik sayang kita cuma temenan,"
"Emang lagi tamvan, kau memang lagi tamvan," Ethereal menyambung nyanyian Maven.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAVEN [HIATUS]
Novela Juvenil"Ethereal?!" Matanya membulat saat melihat mobilnya yang sudah terbalik dan ringsek di beberapa sisi. Truk itu melaju pergi. Maven berlari menuju mobilnya yang mulai mengeluarkan percikan api. "ETHEREAL!!!" Teriaknya dengan suara yang sangat keras. ...