Bagian [10]

298 26 0
                                    

Happy Reading
Jangan Lupa
Vote
-
-

"Buat saya?" tanya Mark

Jaemin diam beberapa saat sampai dia sadar harus menguasai dirinya sendiri.
"Ah enggak." jawab Jaemin sambil tertawa canggung

Jaemin menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena Mark begitu sangat dekat.
"Beneran buat saya kan?" tanya Mark kini lebih serius

Jaemin yang kini menyembunyikan kotak bekalnya
"Emm. Tapi kayaknya Pak Mark udah makan kue buatan pacar Pak Mark. Jadi saya izin pamit ya." ujar Jaemin

Secepat kilat Jaemin ingin segera pergi dari tempatnya saat ini namun saat berbalik tangannya di tahan oleh Mark

"Jaemin tunggu. Boleh saya mencobanya?" tanya Mark sedikit ragu-ragu. Jaemin sendiri masih membelakangi Mark.

Jaemin berbalik dan tersenyum walaupun senyuman itu palsu.
"Ah. Silahkan pak ambil sisanya mau saya bawa dan di bagikan ke teman-teman saya. Saya takut kue yang saya bawa gak abis karena Pak Mark udah bawa kue sendiri."

Ucapan Jaemin menusuk ulu hati Mark entah kenapa rasanya begitu menyakitkan sekali padahal Mark bukan siapa-siapanya.

Jaemin membuka kotak bekalnya dan memberikan salah satu kue bolu buatannya dan memberikannya pada Mark.
"Ini Pak." ucap Jaemin

Setelah Mark mengambilnya Jaemin pun izin pamit dan pergi.
Mark menatap kue di tangannya lalu dia makan
"Seperti biasa ada sesuatu yang kurang dari buatan mu, Jaemin."

Mark tersenyum, apakah keputusannya sudah tepat? nyatanya Mark sendiri masih bingung dengan semuanya.

Di tempat lain Jaemin melempar Kotak bekalnya ke dalam tenda dan pergi mencari tempat sepi.

Jaemin duduk di sebuah potongan pohon sambil menatap awan.
"Apa ini akhir dari semuanya? apa aku harus berhenti sekarang juga?" tanya Jaemin pada angin

Jaemin merasakan dadanya begitu sesak, air matanya turun begitu saja. Dirinya sungguh bingung apa yang harus ia lakukan sekarang, nyatanya semuanya seperti sia-sia seolah semesta tidak memihak nya sama sekali.

"Ini punyamu kan?" seseorang menyodorkan bekal milik Jaemin

Jaemin mendongak menatap wajah itu
"Sungchan." cicit Jaemin

"Boleh aku duduk disini?" tanya Sungchan, Jaemin hanya bisa mengangguk membiarkan Lelaki Tampan itu duduk disebelahnya.

"Sedang patah hati? Argh rasanya pasti melelahkan." ucap Sungchan

Jaemin yang tengah menunduk tiba-tiba saja langsung menatap wajah Sungchan. Sangat tampan ternyata jika dilihat sedekat ini.

Sungchan tersenyum begitu hangat kepadanya, Jaemin merasakan gugup yang begitu tinggi. Rasanya seperti melayang di atas awan, jantungnya sangat cepat sekali berdetak seperti tiada hari besok untuk kembali berdetak.

Muka Jaemin kini bersemu kemerahan
"Jaemin kamu sakit?" tanya Sungchan yang langsung menempelkan tangannya di pipi putih milik Jaemin.

Jaemin langsung mengubah arah pandangnya menjadi membelakangi Sungchan
"T-tidak." jawab Jaemin gugup

Sungchan sedikit kikuk tidak tau harus berbuat apa
"Tapi wajahmu tadi terlihat sangat merah." ucap Sungchan juga malu-malu. Suasana macam apa ini?

Mark sendiri hanya bisa menatap dengan miris dari balik pohon. Rasanya begitu sakit tapi ini adalah jalannya.
Mark langsung pergi meninggalkan tempatnya dan kembali berkumpul bersama para guru.

Teacher My Love(?) • MarkminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang