Bagian [16]

309 31 2
                                    

Happy Reading
Jangan Lupa
Vote
-
-

Akhirnya tiba, Jaemin pindah ke Apartemennya. Rasa lelah tentu datang, tapi. Jaemin tidak peduli yang penting saat ini semuanya sudah selesai.

Barang juga sudah tertata dengan rapih. Jaemin yang sedang duduk di sofa tersenyum melihat suasana baru ini.

"Besok saja deh membagikan sesuatu nya ke tetangga." ucap Jaemin

Jaemin tidak tau harus memberikan apa keahliannya juga tidak lebih soal memasak.

Tiba-tiba saja sebuah ide muncul di dalam pikirannya.
"Membuat kue bolu." ucapnya

Jaemin full senyum, Jaemin bangun dan langsung pergi mandi. Saatnya pergi membeli bahan yang di butuhkan.

12 menit kemudian Jaemin kembali dengan penampilan yang lebih menarik. Jaemin keluar dengan penuh semangat.

Jaemin berjalan menuju lift, memasukinya dengan wajah yang terus tersenyum. Saat akan menekan tombol angka seorang anak kecil tiba-tiba berteriak.
"Tunggu." ucapnya

Jaemin diam memperhatikan anak kecil itu yang mendekat. Anak kecil yang sudah bersebelahan dengan nya kini tersenyum.

"Terima kasih, kakak." ucapnya

Jaemin masih diam dengan terus memandangi anak kecil di sebelahnya. Senyuman itu, senyuman manis yang telah Jaemin coba lupakan. Dengan cepat Jaemin menepis pikirannya sendiri lalu mengangguk kepalanya.

"Adik kecil ingin kemana?" tanya Jaemin

Anak kecil itu memandangi Jaemin lalu fokus ke depan lagi
"Jisung ingin pergi ke lantai 1. Bisa tolong bantu Jisung? Jisung terlalu pendek untuk menekan tombol nya." ujarnya

"Ah, namamu Jisung. Kita satu tujuan ko. Kakak juga mau pergi ke lantai 1." jawab Jaemin

Jisung mengangguk lalu tersenyum dan berterima kasih lagi.

Tidak ada lagi percakapan di antara keduanya.

Saat lift sudah sampai di lantai dasar, sebelum Jisung keluar, bocah kecil menundukkan kepalanya 90 derajat.
"Terima kasih kakak sudah membantu Jisung."

Jisung lalu pergi meninggalkan Jaemin yang masih terdiam di dalam lift.
"Begitu lucunya." ujar Jaemin spontan.

Jaemin langsung pergi ke parkiran mobil dan langsung mengendarainya menuju tempat tujuan.

Di tengah jalan Jaemin melirik ke arah trotoar saat lampu merah muncul. Jisung anak itu tengah berjalan sambil melompat2.

"Kenapa anak sekecil itu berjalan sendirian?  Apa orang tuanya tidak khawatir?" itu yang Jaemin pikirkan.

Jisung juga terus melangkah maju, Jaemin masih terus menatap anak kecil itu hingga lampu hijau telah menyala dan klakson dari mobil di belakang berhasil membuat Jaemin tersadar dan melajukan mobilnya.

Saat sudah menyusul Jisung, Jaemin menepikan mobilnya. Jisung menatap mobil yang berhenti di hadapannya.
"Apakah ini mobil penculik?" tanya Jisung sambil terus menatap mobil di depannya ini.

"Tapi untuk ukuran mobil penculik ini terlalu bagus." celetuknya

Jendela mobil perlahan terbuka, wajah yang tidak terlalu asing muncul.
"Jisung mau pergi kemana sendirian seperti itu?" tanya Jaemin

Jisung diam memandangi Jaemin lalu mengedipkan matanya 2×.
"Ohh kakak yang tadi. Jisung mau pergi ke toserba di sebrang sana." jawabnya

Jaemin lalu pergi membuka pintu mobilnya. Menyamakan tingginya dengan Jisung.
"Ayo pergi bersama. Kakak juga mau pergi kesana." ucapnya

Teacher My Love(?) • MarkminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang