Bagian [13]

332 30 6
                                    

Happy Reading
Jangan Lupa
Vote
-
-

Semua terjadi begitu cepat seolah ini sudah di rencanakan begitu lama hingga begitu rapih.

Jaemin di marahi abis-abisan oleh sang Ayah.
"Jadi dia adalah Guru mu? Lelaki itu yang kamu bilang pacar adalah Guru kamu sendiri?!" tanya sang Ayah

Tatapannya begitu sangat menusuk, Jaemin hanya bisa terus menunduk. Semuanya berkumpul dan hanya bisa diam.

"JAWAB JAEMIN!" teriaknya, Jaemin terus menunduk. Matanya begitu sangat panas, bahunya bergetar sangat hebat.

"IYA DIA GURU AKU?! KENAPA? SALAH?!" teriak Jaemin sambil menatap sang Ayah dengan tatapan kecewa.

Tamparan keras begitu saja melayang di pipi Jaemin.

"SALAH, JAEMIN!" balas sang Ayah.

Di kediaman keluarga Lee, Mark juga berkumpul bersama keluarganya.

"Jadi anak itu?" tanya Mama Lee,

Wanita paruh baya itu memijat keningnya yang terus berdenyut.
"Kenapa dari sekian banyaknya manusia di dunia ini, kenapa harus murid kamu sendiri? KENAPA HARUS SEORANG PRIA MARK?" tanyanya

Air matanya turun, dadanya sesak. Wanita itu masih menatap anaknya yang kini juga menatapnya tapi tidak bisa mengucapkan sepatah katapun.

"Mama gak usah khawatir. Mark bakal beresin semuanya..." jawab Mark

"Kamu? Apa yang bakal kamu lakuin?" Mama Lee menunjuk ke arah Mark. Sungguh dunianya serasa hancur.

"Mark bakalan nikahin, Arin. Mark juga bakal ngasih cucu ke Mama. Jangan khawatir. Mark akan beresin seperti semula. Mark juga bakal berhenti jadi Guru dan fokus ke perusahaan." ucap Mark final

Mark berdiri lalu berjalan meninggalkan tempat setelah mengucapkan
"Mark pamit dulu."

—Teacher My Love📚—

Jaemin meliburkan diri, itu adalah perintah sang Ayah. Mark juga sudah mengadakan konferensi pers.

Semua masalah sudah kembali reda, Mark juga sudah membuat para pelaku masuk penjara.

Namun satu masalah, keluarga Arin ingin membatalkan pernikahan itu, tapi berkat keteguhan hati Arin semuanya kembali normal.

Mark kini berdiri di depan semua murid di kelas Jaemin. Kursi itu kosong. Jaemin pasti sangat tertekan akan hal ini.

Mark mencoba menampilkan senyumannya. Kelas sungguh sangat sepi tidak ada yang ingin membuka suara.

"Semuanya…"

Semua atensi kelas langsung tertuju pada Mark.
"Maaf atas semua kekacauan yang saya buat." Mark menundukkan kepalanya 90 derajat.

Mark lalu mengangkat tubuhnya. Suasana kini menjadi begitu sendu. Beberapa ada yang berkaca-kaca dan sudah siap menangis.

"Pak Mark mau bilang makasih ya. Pak Mark izin pamit sama kalian semua, maaf karena ini mendadak, ini juga demi kebaikan semuanya. Pak Mark boleh minta satu hal sama kalian kan?" tanya Mark

Teacher My Love(?) • MarkminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang