Bagian [17]

304 29 8
                                    

Happy Reading
Jangan Lupa
Vote
-
-

"Kenalkan nama Kakak, Jaemin."

Jisung tersenyum
"Kakak itu sangat baik. Tadi Jisung bertemu dengannya di depan. Wajahnya sungguh sangat imut untuk seorang Pria."

Arin sangat antusias melihat Jisung yang bercerita hari ini.
"Apa dia tinggal disini?" tanya Arin

Jisung mengangguk lalu tersenyum
"Kakak itu bilang dia besok akan memberikan Jisung Cake." jawabnya

"Kakak yang sangat baik." ucap Arin

Jisung tentu semakin tersenyum.

—Teacher My Love📚—

Suara bip-bip terdengar dari arah pintu, seseorang tengah membuka pintu. Pintu terbuka, terlihat Lelaki yang begitu gagah menenteng sebuah tas berwarna hitam.

Wajahnya terlihat begitu lelah, dia berjalan menuju sofa dan medudukan badannya yang besar itu di atas sofa. Dasi yang terasa mencekik itu di tarik perlahan, dia menghela nafas dengan berat.

"Sepertinya hari yang berat, mau aku ambilkan minum?" Arin kini berdiri di hadapan Mark yang terlihat begitu lelah, Arin tersenyum.

"Boleh, tolong ambilkan air dingin. Dan terima kasih, Arin." ucap Mark

Arin berjalan pergi ke dapur, Mark sendiri kini memejamkan matanya. Masalah datang bertubi-tubi dari penjualan yang terus merosot dan kini pembatalan kontrak dari salah satu perusahaan besar.

Arin datang dengan segelas air dingin di tangannya,
"Ini minum dulu." ucap Arin

Mark membuka matanya dan tersenyum
"Terima kasih."

Arin ikut duduk melihat Mark yang terus meneguk airnya sampai tidak tersisa.
"Apa ada masalah di perusahaan?" tanya Arin begitu lembut

Mark mengangguk sambil tersenyum, tapi senyumannya terlihat sangat tidak enak di pandang.

"Pak Hendro membatalkan kontrak. Aku sangat pusing akhir-akhir ini, jadi maaf tidak bisa menyisihkan waktu untuk kamu dan Jisung." ujarnya kecewa

Arin menggelengkan kepalanya, dia memaklumi. Lagipula jika Mark ada di rumah perhatiannya hanya untuk Jisung, sedari awal Mark tidak pernah memperhatikan Arin. Arin tau cukup tau diri.

"Tidak apa. Jisung juga masih ada aku, jangan merasa bersalah seperti itu, Mark."

"Apa yang Jisung lakukan hari ini?" tanya Mark yang mencondongkan tubuhnya ke depan.

"Jisung hari ini pergi ke Toserba,—"

"Dia pergi sendiri?" sela Mark

"Iya, awalnya, tapi dia bertemu dengan seorang Pemuda" ucap Arin

Wajah Mark kini tampak tidak enak di pandang
"Jisung tidak apa-apa kan?"

Arin terkekeh, begitu protektif nya Ayah satu anak ini
"Tidak. Pemuda itu baru pindah ke unit yang kosong. Sepertinya dia mengisi yang di tengah itu. Dia membantu Jisung pergi ke Toserba. Pemuda yang manis menurut, Jisung. Dia juga baik dan katanya besok ingin memberikan Jisung cake." ucap Arin panjang lebar

Teacher My Love(?) • MarkminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang