Bagian [6]

464 42 1
                                    

Happy Reading
Jangan Lupa
Vote
-
-

Mark dan Jaemin kini memasuki Mall yang besar itu.

"Mau beli eskrim rasa apa? Atau kita makan dulu aja ya?" tanya Mark yang berjalan di sebelah Jaemin.

Keduanya di perhatikan oleh banyak orang, mereka tampak serasi untuk sebuah pasangan.

"Saya gak laper pak. Mending beli eskrim aja." jawab Jaemin lesuh.

Mark menggelengkan kepalanya merasa heran dengan anak di depannya ini, apakah semua anak jaman sekarang jika tidak mood akan mogok makan seperti ini? Sungguh aneh ini berbeda dari jamannya.

"Yaudah kita beli eskrim tapi sambil makan. Inget Jaemin kamu belum makan malem termasuk saya. Ayo kita ke Restoran atas." ucap Mark sambil menarik tangan Jaemin.

Padahal Restoran itu sangat Jaemin hindari untuk saat ini.

"Pak gak bisa makan di tempat lain aja? Saya janji makan deh tapi jangan disitu." ucap Jaemin memohon

Mark menatap wajah anak didiknya terlihat jika anak itu ingin menghindari tempat yang sedang di tuju.

"Yasudah, ayo. Tapi bener ya? Awas kamu bohong ya?" ujar Mark

Mark dan Jaemin akhirnyapun memilih tempat lain walaupun tidak terlalu jauh dengan tempat itu.

—Teacher My Love📚—

"Anak ini kemana?! Dasar menyusahkan saja." ucap orang itu kesall

Wanita yang tampak cantik dengan riasannya menyunggingkan senyumnya.
"Mungkin dia tidak akan datang, sayang. Bukankah dia benci kepadaku? Huh padahal aku menyayanginya" ucap wanita itu bahkan tersirat sebuah kebencian yang memang ia sembunyikan.

"Papa kita udah laper. Jangan nunggu orang gak jelas kaya Ka Jaemin deh." ucap si kecil dengan pita merah di belakang kepalanya.

"Iya! Papa mau nunggu kita kelaparan?" sahutnya yang lain.

Lelaki paruh baya itu akhirnya menghela nafas dan memesan makanannya. Sedangkan yang satu lagi tengah sibuk menghubungi adiknya.

Cepat kesini! |

Jangan buat Papa Marah |

Ayolah Jaemin! Balas |

Tidak ada balasan dari Pria manis itu, Kakaknya menyerah untuk menghubungi anak itu.

Di tempat lain orang yang di maksud tengah lahap memakan makanannya. Mark sendiri hanya bisa tersenyum melihat wajah itu.

"Jaem, itu ponsel kamu dari tadi bunyi terus. Gak mau di buka dulu siapa tau penting?" ujar Mark hati-hati.

Sebelum menjawab Jaemin meminum air yang ada di meja.
"Gak perlu pak. Gak penting." jawab anak itu.

Mark hanya bisa diam dan ia juga tidak berhak ikut campur, itu adalah privasi anak muridnya.

Setelah selesai makan keduanya langsung pergi ke toko eskrim, sebenernya mereka sudah membeli eskrim tadi di dalam tapi Jaemin eskrim disitu tidak enak.

Teacher My Love(?) • MarkminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang