Bagian [2]

630 52 1
                                    

Happy Reading
Jangan Lupa
Vote
-
-

Mark kini menatap wajah Jaemin kedua mata itu saling bertemu.
"Kamu masih muda. Saya yakin kamu bisa dapet yang lebih dari saya, saya juga gak bisa bales perasaan kamu, Jaemin." ucap Mark

Jaemin kini terlihat
"Ga papa kalau Pak Mark gak bisa bales perasaan saya. Tapi. Saya bakal terus mencintai Pak Mark sampai rasa cinta ini habis walau nyatanya gak akan bisa habis." jawab Jaemin

Mark kembali menatap langit lalu melahap makanannya setelah menelannya Mark mengatakan
"Haha. dasar anak muda. Sebaiknya kita sudahi percakapan ini. Jaemin sebaiknya kamu juga perbaiki kebiasaan telat kamu." ucap Mark

Jaemin jadi cemberut
"Kenapa harus bahas telat? Saya tuh sering kesiangan. Makanya saya butuh Pak Mark buat jadi alarm saya." ucap Jaemin

Mark hanya tersenyum lalu mengusap rambut Jaemin. Satu hal yang baru pertama kali Jaemin rasakan. Muka Jaemin bersemu merah menahan rasa senang

"Saya kembali ke ruangan saya dulu. Kamu juga kembali ke dalam kelas." perintahnya

Mark sudah pergi sedangkan Jaemin kini tengah melamun apa yang Mark lakukan tadi membuatnya tidak bisa bergerak.

"Pak Mark ngusap rambut gw? Woi ini nyatakan? ARGHH." Jaemin sedikit berteriak lalu tersenyum dan kembali ke dalam kelas dimana pelajaran Bu Irene sudah selesai.

Haechan dan Jeno melihat Jaemin yang terus menebar senyumnya merasa ada yang aneh dengan anak itu karena tidak biasanya.

"Lo kaya setan senyum-senyum sendiri." celetuk Haechan tanpa dosa

Jaemin tidak menjawab dan malah duduk di mejanya

Haechan menatap sinis Jaemin
"Dih dih bukannya ngejawab malah gw di kacangin. Keren lo begitu!?" ujar Haechan kesall

Jaemin yang tengah tersenyum lalu menoleh ke arah Haechan
"Please mood gw lagi bagus! Lo harus diem jangan bikin mood gw hancur. Arghh indahnya dunia" ucapnya

Jeno sendiri sudah merinding melihat Jaemin seperti itu.

—Teacher My Love📚—

Jaemin kini sedang menunggu jemputan dari ayahnya. Tidak lama kemudian mobil hitam datang mendekat. Jaemin tau itu mobil siapa lalu pergi masuk.
"Senyum-senyum terus kenapa sih?" tanya Ayah Na

Jaemin menatap Ayahnya lalu kembali tersenyum lebih lebar
"Hari ini jadi hari terindah buat Jaemin." jawab Jaemin

Ayah Na hanya bisa ikut tersenyum saja, selagi anaknya bahagia tidak apa-apa, kehilangan sosok Ibu membuat Na Jiman Ayah Jaemin merasa takut terlagi Jaemin kehilangan Ibunya saat berumur 10 tahun.

Jaemin mempunyai kepribadian yang unik itu yang Ayah nya tau.

"Kenapa bisa begitu apakah terjadi sesuatu antara kamu dan Guru yang kamu sukai itu?" tebak Ayahnya

Jaemin langsung kembali tersenyum dan mencoba sedikit terkejut
"Bagaimana bisa Ayah tau? Itu memang kenyataan tadi dia mengusap rambut milik Jaemin. Membuat Jaemin kaget." ceritanya sambil terus menebarkan senyumannya sambil membayangkan kejadian tadi di taman.

Na Jiman hanya bisa ikut bahagia, Jaemin bebas menyukai siapapun asal itu bukan seorang Preman dan anak jalanan.

"Apakah dia memiliki wajah yang begitu cantik sehingga kamu menyukainya?" tanya Na Jiman

Jaemin tidak menjawab untuk beberapa saat.
"Tapi… Guru yang Jaemin sukai adalah Pria." jawabnya

Na Jiman lalu menatap Jaemin tapi tetap fokus menyetir.
"Kamu menyukai seorang Lelaki?" tanya Na Jiman tidak percaya

Jaemin tidak menjawab dan malah menundukkan kepalanya kebawah.
"Apakah Ayah marah karena aku menyukai seorang Lelaki?" tanya Jaemin

Terdengar suara helaan nafas panjang dari Ayahnya.
"Ayah tidak marah. Ayah hanya merasa kenapa harus Lelaki?" tanya Jiman

Jaemin terdiam sejenak sebelum kembali menjawab setelah siap Jaemin kembali menjawab
"Jaemin juga gak tau. Semua itu berjalan begitu aja, kalau Jaemin bisa ngendaliin semuanya bakal Jaemin kendaliin tapi Jaemin gak bisa. Apa salah mencintai seseorang Lelaki? Bahkan Ayah dan Mama juga saling mencintai!" jawab Jaemin kini air matanya jatuh perlahan

Jiman yang melihat pemandangan Jaemin menangis menjadi tidak tega setelah kehilangan sang Ibu 8 tahun lalu saat itulah terakhir kali Jiman melihat Jaemin menangis dan ini pertama kalinya setelah 8 tahun itu.

"Ayah gak bisa berkomentar tapi hidup kamu bakal sulit apalagi kalau sampai Guru kamu merasakan perasaan yang sama buat kamu. Dunia menentang kalian. Berbagai rintangan akan datang." ucap Ayahnya mengingatkan

Setelah percakapan itu tidak ada percakapan lagi di antara mereka dalam mobil.

—Teacher My Love📚—

Mark hari ini sengaja datang aga siang karena jadwal mengajarnya tidak ada di jam pagi untuk hari ini. Saat sampai Mark langsung mendapatkan sebuah tas menggantung di atas gagang pintu.

Ada Roti dan sebuah surat.
"Hai Pak Mark, saya mau ngasih roti buat Pak Mark tadinya niat saya mau buat sendiri tapi saya belum bisa dan gak ngerti berakhir saya beli di jalan. Semoga Pak Mark suka ya. Jangan lupa di makan

—Jaemin"

Mark menatap tas itu lalu membawanya masuk
"Dasar sekarang kelakuannya ada aja." ucap Mark di iringi kekehan kecil.

Mark duduk lalu membuka laptopnya dan mengerjakan sesuatu, entah apa itu hanya Mark yang mengetahuinya.

"Akhirnya selesai. Saatnya saya ngajar ke kelas Jaemin." ucap Mark

Mark sudah memikirkan segala hal yang akan Jaemin lakukan saat ia datang.

Saat sampai Jaemin ternyata hanya diam di tempat duduknya sambil tersenyum.

"Tumben" gumam Mark

"Baiklah anak-anak tanpa berlama-lama mari kita memulai kelas hari ini." ucap Mark

Sepanjang pelajaran Jaemin terus bertanya dan Mark menjawabnya dengan sabar, tingkahnya hari ini tidak terlalu membuat Mark lelah seperti biasanya.

Mark Akhirnya selesai mengajar di kelas Jaemin, sebelum Mark keluar kelas Jaemin mengatakan
"Pak Mark jangan lupa di makan. Kalau gak di makan hati saya potek." ucapnya

Anak kelas hanya ada yang tertawa dan ada juga yang menatap tidak suka pada Jaemin karena menyukai Mark juga.

"Nanti akan saya makan. Lain kali belikan yang cokelat saja karena saya gak terlalu suka strawberry." ucap Mark lalu pergi meninggalkan Jaemin

Jaemin langsung terdiam
"Baiklah aku akan belajar membuat sandwich supaya aku tidak harus membeli lagi." tekad Jaemin

Jeno memandangi Jaemin
"Lihatlah tekadnya, pasti tidak lama ia akan belajar memasak untuk memberikan sarapan untuk Pak Mark." ucap Jeno

Jaemin yang mendengar itu langsung menatap Jeno
"Apa!?" tanya Jeno yang sedikit ketakutan

"Terima kasih sudah mengasih ide! Aku akan belajar memasak juga, aku akan membuat sarapan buat Pak Mark. Argh pasti begitu menyenangkan." ucap Jaemin

Haechan sudah geleng-geleng kepala
"Dia semakin gila. Aku takut sekali dia makin gila kalau Pak Mark membalas perasaannya. Membayangkannya saja membuatku takut sekali."

Tbc

—Teacher My Love📚—

Jangan Lupa Vote!!

Next or Unpub??

*Haii hihi balik lagi sama aku makasih ya buat respon positif nya di Chap pertama itu bikin aku semangat banget!! Banyakin komen juga disini ya.

Teacher My Love(?) • MarkminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang