Bagian [22]

340 32 3
                                    

Happy Reading
Jangan Lupa
Vote
-
-

Jaemin yang tengah bosan hanya mengotak-atik ponselnya. Lalu panggil masuk tiba-tiba datang.

Nomor itu tidak tersimpan di kontak. Jaemin mengangkatnya, dengan perasaan yang waspada tentunya.

"Hal—"

Jaemin bahkan belum sempat mengucapkan seluruh kalimatnya.

"Jaemin? Kamu dimana?"

"Di rumah sakit mana? Jaemin? Jawab! Jaemin?"

Jaemin diam, tiba-tiba saja suara Mark memenuhi seluruh indra pendengaran Jaemin.

Di tempat lain Jisung hanya bisa memandangi Mark dengan heran, tadi yang ingin bertemu Jaemin kan dirinya bukan Mark. Kenapa Papanya terdengar begitu sangat khawatir?

Bahkan melebihi Jisung. Jisung yang masih bengong tangannya langsung Mark tuntun bahkan jalannya begitu cepat.

Mark mematikan ponselnya lalu tiba-tiba berhenti dan mengangkat tubuh Jisung.
"Ayo pergi ke Rumah Sakit tempat Ka Jaemin berada." ucap Mark

Jisung hanya linglung saja sepanjang jalan.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh. Mark dan Jisung akhirnya sampai.

Mark menanyakan kepada resepsionis dimana letak kamar Jaemin, setelah mendapatkan nya mereka bergegas kesana.

Jaemin yang tengah fokus melamun tiba-tiba saja pikirannya buyar saat salah satu suara samar-samar masuk kedalam pendengarannya.

"Ka Jaemin." suara itu berhasil menarik Jaemin kedalam dunia nyata.

Jaemin langsung menengokan kepalanya, matanya menatap anak kecil yang tengah berlari ke arahnya.

Tatapan itu perlahan naik untuk melihat seseorang yang bahkan dia sendiri jujur menginginkan kehadirannya.

Sejauh apapun Jaemin menolak orang itu, tetap saja perasaannya tidak bisa di bohongi. Bahkan tatapan mata itu terlihat begitu bahagia saat sosok itu muncul dari balik pintu.

Sejauh manapun Jaemin berlari nyatanya dia tetap berada di titik itu. Titik dimana dia tidak bisa mencintai yang lain, karena cintanya habis pada orang itu.

Kedua belah mata itu kini saling bertubrukan. Keindahan yang lama sudah hilang seperti kembali lagi. Bunga yang layu jadi ingin kembali mekar.

—Teacher My Love📚—

Jaemin jadi merasa tidak bosan lagi. Jisung sungguh banyak bercerita. Ruangan Jaemin jadi penuh dengan suara Jisung.

Saat mereka Jaemin dan Mark tengah mendengarkan Jisung berbicara pintu juga kembali terbuka.

Kali ini Lelaki tampan dengan setelan yang sangat sederhana tapi terlihat elegan muncul.

Semua mata langsung tertuju kepadanya. Wajahnya langsung terlihat bersemu malu.

"Ah. Ada tamu sepertinya. Jaemin nanti aku kembali lagi." ucap Sungchan

Pintu kembali tertutup. Mark wajahnya kini tampak berubah. Tidak seceria awal.

"Jisung, Papa pergi ke kamar mandi dulu ya?" tanyanya meminta izin

Jisung mengangguk, Mark lalu pergi meninggalkan Jisung dengan Jaemin.

Teacher My Love(?) • MarkminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang