Happy Reading
Jangan Lupa
Vote
-
-Dinginnya menusuk kulit, tetesan air itu terus turun membasahi bumi. Sungguh ini seperti sebuah mimpi, bahkan dinginnya hujan kini bukanlah suatu masalah.
Pria cantik yang memegang payung itu terus tersenyum manis kearah Pemuda yang kini menatapnya.
"Mama." kata itu ter ucap dari mulut kecilnya.
Pria di hadapan Pemuda itu melepaskan payungnya dan berlari memeluk Pemuda yang tengah terdiam seribu bahasa.
"Mama kembali, Jaemin." ucapnya
Jaemin diam, seseorang yang dia cari bertahun-tahun kini ada di hadapannya. Ini sungguh terasa seperti mimpi. Otot-otot syaraf Jaemin menegang, Jaemin merasa kaku bahkan untuk menggerakkan tangannya.
Pria cantik itu menangis, dia tidak peduli dengan sekitarnya yang pasti tiada hari untuk menangis begitu banyak selain hari ini.
Penantian panjangnya selesai, Jaemin benar-benar merasa emosional. Tangannya bergerak secara perlahan, dadanya bergetar begitu hebat, matanya memanas.
"Mama…" sungguh tidak ada kata yang bisa keluar lagi dari mulut kecil itu.
Keduanya berpelukan di tengah derasnya hujan.
Setelah selesai, Jaemin di bawa ke dalam mobil hitam. Di dalam sana Jaemin masih terus menangis. Pria cantik yang di panggil Mama oleh Jaemin hanya bisa mengusap rambut Jaemin.
"Maaf… karena selama kamu kesulitan Mama gak ada di sisi kamu." ucapnya
Pria itu juga meneteskan air matanya, andai saat itu dia punya kuasa untuk membawa Jaemin. Andai saja dirinya punya kekuatan dan keberanian untuk memberontak, mungkin Jaemin setidaknya akan hidup lebih baik.
"Mama gak perlu minta maaf… sekarang cukup Mama jangan pernah pergi ninggalin Jaemin lagi." jawabnya
"Iya, Mama janji sayang."
Mama memeluk Jaemin begitu erat.
—Teacher My Love📚—
Pagi yang cerah, udara yang sejuk sangat pas untuk berolahraga.
Jaemin membuka jendelanya membiarkan cahaya matahari masuk kedalam kamarnya. Jaemin kemaren malam pulang dan tentu saja mendapatkan interograsi dari sang Papa.
Papa nya mengira jika Jaemin kembali berhubungan dengan Mark. Padahal Jaemin sudah selesai dengan Lelaki tampan itu, Jaemin sudah sepenuhnya melupakan Mark walaupun itu hal sulit dan pasti tidak semuanya itu berhasil dia lupakan.
"Ah. Saatnya pergi mandi." Jaemin lalu pergi dan kembali 12 menit kemudian.
Dia sudah berpakaian rapih. Jaemin sudah siap untuk berkunjung ke Rumah Mama nya.
Jaemin menuruni tangga di bawah sana semua orang sudah berkumpul untuk sarapan pagi.
Jaemin terus berjalan begitu saja melewati mereka,
"Jaemin! Dimana sopan santun kamu?!" teriak PapaJaemin diam di tempatnya, terdengar suara langkah kaki yang mendekat. Bahunya di tarik ke belakang membuat Jaemin menghadap sang Papa.
"Papa tanya sama kamu?! Dimana sopan santun kamu." ucapnya dengan tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher My Love(?) • Markmin
RomanceSeorang Murid menyukai Gurunya sendiri bahkan Murid itu terang-terangan menunjukkan cintanya.