"K-kamu?!"
"Ya, ini aku, ada apa? Kau bermimpi buruk lagi?" tanya Tin terlihat khawatir, mendapati wajah Pavel yang terlihat pucat pasih dengan keringat yang membasahi pelipisnya.
"A-ada apa denganku?" Pavel menjawab dengan satu pertanyaa, terlihat tak mengingat sedikit pun jika baru saja berteriak dengan keras hingga membuat Tin dan beberapa pengunjung taman lainnya terkejut.
"Kau tak ingat? Kau baru saja mengejutkanku dan beberapa pengunjung di sana dengan teriakan kerasmu setelah tertidur selama beberapa menit?" balas Tin yang membuat Pavel semakin kebingungan.
Yang Pavel tahu, ia hanya sedang mengingat kenangan buruknya saat di masukkan ke dalam ruang bawah tanah dan tinggal berhari-hari di sana, merasa jika hanya mengingat kisah mengerikan itu selama beberapa menit. Ia bahkan lupa jika sempat tertidur seperti apa yang dikatakan oleh Tin.
"Aku tertidur?"
Tin mengangguk pelan. "Ya, aku bahkan nyaris membawamu pulang, aku pikir kau tak akan bangun lagi."
Pavel mencengkram rambutnya kuat. "Tidak mungkin, aku merasa hanya mengingat sesuatu selama beberapa menit."
"Sepertinya kau sudah sangat mabuk, sebaiknya kita pulang," balas Tin bangkit dari duduknya.
"No, bisakah kita di sini sebentar lagi?"
"Tapi hari sudah gelap, Pew. Sebelum kau tertidur lagi seperti tadi, sebaiknya kita pulang sekarang."
"Baiklah, sebelum aku menghabiskan ini," balas Pavel kembali meraih satu botol Whiski yang baru ia buka untuk di minumnya, hingga membuat Tin hanya bisa geleng-geleng kepala saat melihat botol yang berada di tangan Pavel yang seketika kosong.
Menatap Pavel yang kini tersenyum padanya dengan wajah yang semakin memerah. "Ckckck, dasar pemabuk."
"Tin, bisakah kau mendapatkan minuman lagi untukku?"
"Kau gila? Kau sudah mabuk, memangnya kau akan minum berapa banyak lagi?"
"Aku tidak mabuk, aku bahkan masih mengingat siapa kamu sebenarnya," balas Pavel menunjuk Tin dengan botol yang sudah kosong, sebelum tertawa.
"Memangnya aku siapa?" tanya Tin mengambil satu botol lainnya untuk di minumnya hingga tandas sebelum Pavel kembali meminumnya dan semakin mabuk hingga berbicara tak karuan.
"Kau, yang bersembunyi di balik tubuh itu, ahh ... tidak, tidak. Kau yang meminjam tubuh orang lain, apa kau hantu?"
Tin tersedak Whiski. Lekas mengusap dadanya yang terasa panas hingga terbatuk, sedang Pavel masih tertawa sambil terus menunjuknya.
Apa Pew serius? Apa dia tahu? Malam itu, apa dia benar-benar mendengarnya? Dia mengingat semuanya? Tidak mungkin, tidak. Jika dia memang mengingatnya dia pasti sudah membahasnya pagi tadi. Ah, Tidak, dia hanya mabuk, ini hanya imajinasinya. Lihatlah, dia bahkan terus tersenyum seperti orang tak waras.
Tin seketika panik, di antara takut dan khawatir. Mengapa Pavel bisa mengatakan hal demikian padanya.
"Benar, 'kan? Kau ... seorang hantu?" tanya Pavel sekali lagi hingga membuat Tin semakin gugup.
"K-kau bercanda? Apa itu masuk akal? Aku bukan hantu," balas Tin mencoba untuk menyangkal.
Aku hanya meminjam tubuh pria ini, bukan hantu.
Tin semakin prustasi.
"Kau berbohong padaku, aku pernah mendengarmu mengatakan jika kau ...."
Tubuh Pavel seketika ambruk dari atas kursi dan tak sadarkan diri, sebelum ia sempat menyelesaikan kalimatnya. Namun, hal tersebut justru membuat Tin bisa bernapas dengan lega, setidaknya untuk malam ini. Dan sepertinya ia harus menemukan cara agar Pavel tak menyentuh alkohol lagi. Jika tidak, ia akan benar-benar ketahuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian Angel
RomanceGuardian Angel, menceritakan tentang seorang pria yang terjebak di dalam tubuh orang lain selama bertahun-tahun dan menghabiskan sisa waktunya untuk mencari tubuhnya sendiri. Hingga pada satu waktu saat ia dengan tidak sengaja menemukan seseorang y...