part 4

916 64 0
                                    

Hanya karangan!!
Banyak typo!!!
Enjoy aja all!!

Oh iya jangan lupa tekan tombol bintang, komen and share yaa
Terima kasih all

Burung berkicau, sang mentari menampakan cahayanya menandakan pagi telah datang. Seorang manusia tiang listrik masih berada dalam alam mimpi di atas ranjang nya.

Tinit....

Tinit....

Tinit...

Manusia tiang listrik yang tertidur itu merasa terganggu, dengan mata yang masih tertutup rapat ia mengubah posisi nya menjadi duduk di tepi kasur kemudian mematikan jam weker digital nya.

Masih terduduk mengumpulkan nyawa yang berceceran entah kemana. Setelah beberapa saat ia mengambil kacamata yang ada di meja nakas kemudian memakainya. Bangkit lalu mulai berjalan keluar kamar Tampa mencuci muka. Salah satu kebiasaan buruk nya saat bangun tidur.

Menuruni anak tangga dengan mata yang masih sayup-sayup. Setelah sampai di bawah ia menuju dapur. Terlihat wanita paruh baya yang masih mengenakan piyama sedang memasak. Ia mendekat kemudian melingkari tangga nya di pinggang sang wanita.

"Minggir dulu, mama belum selesai masak nya." Ucap wanita paruh baya itu. Ia tidak terkejut karena ia sudah tau siapa yang memeluk nya.

"Ndak au~". Menggeleng, bibir mengerucut ke depan, merengek tidak mau melepaskan dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Atuh susah mama masakannya sayang, nanti gosong gimana?."

"Biarin."

"Emang kamu mau makan-makanan gosong. Em~?"

"Ma, papa sudah bangun?".bukan nya menjawab, ia malah bertanya balik mengalihkan topik

"Belum, bangunin gih."

Mengangguk kemudian mengecup pipi sang mama. Melepas pelukannya perlahan. Berjalan menuju kamar utama di rumah dua lantai itu.

Menarik kenop pintu, setelah pintu terbuka hal pertama yang ia liat di ruangan itu adalah sang papa yang masih tertutup selimut dan membelakangi nya. Ia tersenyum miring, memiliki ide gila untuk membangunkan sang papa. Ia mulai berjalan menuju ranjang lalu menaikinya.

Berdiri di atas ranjang lalu mulai berloncatan ria di sana, membuat orang yang sedang tiduran ikut terbawa naik turun karena nya.

"Papa bangun!!" Ucap nya yang masih meloncat-loncat di atas ranjang, membangunkan sang papa.

"Pa bang-"

*Brukk....

"Hahaha..!!" Pecah sudah tawa sang papa saat sang anak terjatuh karena ulahnya sendiri.

"Aduhhh...aa~ mamaa! Sakitt" rengeknya sambil memegang bokong nya, kemudian mulai berdiri.

"Hahaha.., makanya jangan jahil jadi orang, udah gede juga masih aja loncat loncatan. Jatoh kan, hahaha". Menasihati sang sanak meski sambil tertawa, bahkan tawa nya makin menjadi-jadi melihat ekspresi sang anak yang hampir saja menangis sambil memegang bokong nya.

perjodohan. (greshan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang