Kembali lagi, huhu oshi ku grad 😿
Di mana aku bisa menemukan pengganti nya?
Sedangkan kak Reva ada di urutan no 1 di hatiku
😿😿Happy reading all 🤍🤍
"Bunda..bunda masak apa? Kok kayaknya harum banget, pasti en...lh Shani?"
Gadis berkemeja loose-fit warna hijau kesukaan nya, dan di padukan dengan celana jeans. Sudah siap untuk pergi ke kampus.
Mematung di tempat dengan mulut sedikit terbuka, dan ya mata nya juga. Tangan kanan nya sedikit terangkat, menunjuk Shani yang sedang memasak dengan jari telunjuk.
Gracia yang tadi nya semangat untuk menyelesaikan mandinya dan cepat' turun jadi agak...haiss sudah lh susah di jelaskan dengan kata kata.
Bagaimana tidak. Saat ia sedang mandi tiba-tiba selera makan nya menaik karena indra penciumannya mencium aroma yang... sedap dan ia yakini itu pasti enak. Padahal nih ya kamarnya di lantai dua di tambah ia sedang mandi.
Namun, ia lupa kalau orangtuanya pergi ke Bandung untuk menyiapkan pernikahan diri nya dan shani di sana. Ia benar' lupa Shani tidur se atap dengan nya. Meskipun, Shani tidur di sofa ruang tamu. Itupun habis berdebat dengan Gracia. Dan sudah di pastikan Shani lah pemenang nya.
Gracia masih mematung, menatap Shani yang sedang masak penuh keterkejutan. Ia merutuki diri nya yang mengira Shani sebagai sang bunda. 'anjir bisa' nya gua lupa kalau nih tiang listrik nginep. Mana gua kira bunda lagi, aduh Gracia Gracia tolol bet lu'. Begitu lah batin Gracia yang merutuki diri nya sendiri.
Shani melirik Gracia sekilas kemudian mengambil bumbu dapur lalu menaruhnya ke masakannya yang setengah jadi. Setelah itu ia berkata "mengapa anda begitu rapih jam segini, bukan kah saya sudah memberi tahu mu bahwa kita berangkat jam 10.00".
Mendengar perkataan Shani, Gracia semakin memaki maki diri nya sendiri dalam batin. Selain ia lupa kalau orangtuanya pergi ke Bandung dan Shani menginap di rumah nya, ia juga lupa bahwa kedua ayah dan bunda nya itu sudah izin ke kampus untuk tidak masuk selama seminggu dengan alasan 'ada urusan keluarga di luar kota'.
Setelah beberapa saat Gracia mematung, akhirnya diri nya mengejap cepat beberapa kali, mulut nya tertutup secara perlahan. Mengangguk sekali atas perkataan Shani kemudian, berjalan ke meja makan lalu duduk di sana.
Setelah menunggu sekitar lima menit akhirnya masakan Shani sudah jadi. Shani membawa dua piring berisi nasi goreng dengan toping baso dan sosis buatannya.
Memberikan satu piring kepada Gracia dan satu lagi untuk nya. Ia duduk di hadapan Gracia.
Shani menyuapkan sesendok nasi goreng ke dalam mulut nya sambil menatap Gracia yang sedang menatap nya balik.
Shani Menguyah makanan nya perlahan sambil menunjuk makanan Gracia dengan ibu jari nya di sertai satu anggukan pasti. Memberi isyarat kepada Gracia agar dia memakan sarapannya.
Gracia yang mengerti mulai menggenggam sendok, diambil nya nasi goreng dengan sendok, mengarahkannya ke mulut, dan. Hap! Nasi goreng itu sudah masuk di dalam mulutnya lalu ia kunyah perlahan.
Shani menghentikan kunyahannya. Menatap Gracia dengan penuh harap tentang pendapat, bagaimana rasa nasi goreng buatannya.
Gadis di depan Shani masih mengunyah makanannya sambil menutup mata nya. Tidak memberikan ekspresi yang berarti.
Shani setia menunggu,
Masih menunggu,
Dan terus menunggu, sampai akhirnya Gracia membuka mata nya. Sepertinya nasi goreng di mulut Gracia sudah dia telan.
Saat membuka matanya, netra Gracia langsung menuju ke Shani yang sedang menatap cukup dalam. Lagi' Gracia mengerti meski tidak di beri tahu. Ia mengangguk sebagai jawaban pertanyaan tak bersuara Shani.
Setelah mendapat jawaban. Shani menyenderkan tubuhnya pada senderan kursi, ia lanjutkan kunyahannya yang sempat terhenti. Akhirnya bisa bernafas dengan lega.
~•°°•~
Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang. Akhirnya mobil Mazda putih ke sayangan Shani itu sudah berada di salah satu jalan kota bandung.
Seorang gadis yang duduk di samping kursi pengemudi, dari beberapa saat yang lalu hanya sibuk dengan ponselnya. Tampa melihat ke arah lawan dialog nya ia berkata. "Kata bunda kita makan di sana, sambil mengobrol tentang resepsi pernikahan besok"
Shani tidak merespon. Mata nya sayup menatap jalanan bandung yang siang ini tidak terlalu ramai. Lelah rasanya hanya untuk mengangguk sebagai jawaban.
Menginjak pedal gas lebih dalam lagi saat di rasa perut nya meraung meminta sesuap nasi.
Hingga tak terasa sudah perjalanan yang memakan waktu 2 jam lebih akhirnya sampai di tujuan.
Shani memarkirkan mobil dengan sempurna di parkiran hotel bintang lima yang di sewa beberapa hari oleh papa nya untuk pernikahan diri nya dan juga Gracia di esok hari.
Gracia dan juga Shani jalan berdampingan memasuki hotel yang tidak ada pengunjung selain dua keluarga dan, juga beberapa pekerja yang menghias salah satu ruangan di hotel tersebut untuk acara pernikahan mereka.
Setelah bertanya kepada resepsionis di mana keberadaan kedua orang tuanya. Shani dan Gracia pergi ke ruang makan di sana. Karena kata si mbak resepsionis mama papa mereka ada di ruang makan, sedang menunggu Shani dan Gracia juga kata nya.
Tbc.
~•°°•~
Segitu dulu yaa
Ga mood ngetik 😕
Adell huhuMau menghilang dulu selama 2 Minggu lebih, mau ulangan soal nya
Love u moree all🤍🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
perjodohan. (greshan)
Romancehanya karangan jadi 100% fiksi!! jangan di bawa kedunia nyata!! enjoy aja