part 9

1K 78 0
                                    

Happy reading cintakuu!!

"Hai tamu agi apa? Kok cendilian?"

Seorang gadis kecil dengan sebuah lesun di pipinya menoleh ke arah sumber suara. Ia menatap heran gadis yang umurnya tak jauh berbeda dari dirinya.

"H-hai ta-tamu omong ama atu?"

Si lesuna pipi mulai bersuara namun sedikit ragu kalau gadis di sampingnya ini sedang berbicara dengan nya.

"Ya iyalah au omong ama capa agi? emang di cini ada olang celain tamu?"

Gadis kecil itu tak menunggu jawaban dari si lesun pipi yang tampaknya masih keheranan. Gadis kecil itu menggenggam tangan si lesun pipi lalu menariknya lembut menjauh dari pinggiran rooftop.

"Angan di citu anti atuh" ucap nya sambil terus menarik si lesun pipi.

"Tamu ciapa ci?"

Gadis lesun pipi itu masih penasaran siapa gadis kecil yang menariknya menjauh dari tempat awal nya. Ga tau apa dia lagi menikmati pemandangan sore hari yang cerah ini.

Gadis kecil itu belum menjawab. Ia mencari sebuah tempat yang bisa mereka duduki untuk berkenalan sekaligus mengobrol.

Mata gadis kecil itu memicing saat melihat sebuah tempat yang mungkin lumayan nyaman untuk mereka duduki.

menarik si lesun pipi ke sana lalu duduk terlebih dahulu sedang kan si lesun pipi masih berdiri melihat gadis kecil itu.

"Tenapa ongong cini duduk" ia menarik si lesun pipi untuk duduk di samping nya.

Setelah duduk si lesun pipi tidak mengalihkan pandangan nya dari wajah ayu gadis di depan nya. Ia terus menatap, memperhatikan setiap detail di wajah gadis kecil itu.

Ia mulai merici setiap detail dari hidungnya yang mancung bak perosotan di taman kanak-kanak, bola matanya yang indah, rambut panjang nya yang berterbangan karena ulah angin nakal. Semua terlihat sangat.

Sempurna.

"Antik" gumam si lesun pipi lalu tersenyum manis.

Gadis kecil itu menoleh sambil mengangkat sebelah alis nya. Sepertinya tadi ia mendengar sesuatu dari gadis di sampingnya. Ia bertanya memastikan apakah pendengaran nya salah atau tidak. "Hah tamu bilang apa?"

Si lesun pipi hanya menggeleng sebagai jawaban lalu mengalikan pandangan nya ke depan. Namun, ia tetap melihat gadis cantik di samping nya ini melalui ujung mata.

Gadis itu terlihat heran. Perasaan tadi di kaya lagi ngomong deh tapi kok..ah mungkin salah dengar.

Karena ekspresi heran gadis kecil itu membuat si lesun pipi yang masih melihat nya dari ujung mata jadi terkekeh kecil.

"Tenapa teltawa?" Tanya gadis kecil itu karena sekarang ia mendengar suara kekehan gadis di sebelah nya. Ia yakin bahwa kali ini ia tidak salah dengar.

Si lesun pipi menoleh lalu mencubit gemas pipi gembul milik si gadis sambil berkata "tamu lucu angett" ia terus menguyel uyel pipi gadis itu sambil tertawa.

Bukannya kesakitan gadis kecil itu malah ikut tertawa karena suara ketawa si lesun pipi terlalu renyah.

Dua gadis kecil itu terlihat sangat bahagia hanya karena memainkan pipi salah satu dari mereka.

perjodohan. (greshan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang