part 11

1K 86 0
                                    

hari ini, adalah hari yang sangat melelahkan bagi greshan. Acara mereka baru selesai satu jam yang lalu sedang kan sekarang sudah tengah malam.

Kini keduanya baru masuk ke salah satu kamar hotel. Gracia yang saat pintu terbuka ia langsung berlari, lalu menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Sedangkan, Shani ia menata barang barang mereka.

Shani melirik Gracia yang sudah merebahkan tubuhnya sambil menutup mata, sepertinya akan segera tidur. Eh, tunggu bentar, Gracia belum membersihkan badan sehabis berjumpa beribu ribu orang, lebih ke teman papa mereka sih. "Bersih bersih dahulu baru tidur" satu perintah namun di lisan kan secara lembut itu keluar dari congor Shani.

Belum ada pergerakan dari Gracia, entahlah Gracia mendengar kan atau tidak. "Gre anda mendengar saya" Shani menegur Gracia yang masih di posisi awal tidak bergerak se centi pun.

Gracia yang mendengar itu dengan terpaksa membuka matanya yang sudah sangat berat. Duh, siapa sih yang menaruh barbel seberat 5 kg di mata nya ini, bikin susah melek aja. "CK.., iya iya gua denger, rewel. Udah Lo mandi aja duluan abis itu gua." Ucap Gracia dengan sewot, setelah itu kembali menutup mata nya.

Shani, ia langsung menurut begitu saja. Shani ambil handuk serta baju ganti nya, lalu masuk kamar mandi. Untuk apa? Pikir aja sendiri kalau ke kamar mandi+ bawa handuk+ baju ganti itu mau ngapain. Kayang.

~•°°•~

Gracia membuka matanya lebar, seketika kantuk nya hilang. Ia mengingat sesuatu yang harus ia lakukan, Gracia ambil ponsel genggam nya lalu mengubah posisi menjadi tengkurap.

Pintu kamar mandi terbuka menampilkan seorang Shani yang lebih seger dengan baju lengan pendek warna putih polos dan celana sebatas lutut berwarna coklat. Membuat seorang Zaedyn Natio ini semakin....wow, sempurna.

Shani menggantung handuk nya lalu mendekat ke arah Gracia yang sedang, video call seperti nya. Tapi, dengan siapa?  "Gre cepat sana mandi setelah itu istirahat. Anda tidur di sini saja, biar saya yang di sofa." Setelah mengatakan itu Shani menuju tas nya lalu mengeluarkan laptop, ia mendaratkan bokongnya di sofa.

Shani menyalakan laptop nya namun pandangan nya tertuju pada Gracia. Terlihat, Gracia sangat.. bahagia. Tunggu.

Tunggu, bukan masalah Gracia yang bahagia. Tapi, itu coba dengar itu Gracia bilang apa? Shani menyipitkan matanya dan menajamkan pendengarannya. Di lihatnya Gracia yang sedang melambaikan tangan ke layar ponsel sambil berkata.










































"Iyaa sayangg, aku mau mandi habis itu bobo..."

"...."

"Ya udah bayyy sayang, i love you my love. Muachh.."

"...."


















































Oh, udah punya pacar toh.  Gumam Shani.
































Shani mengembalikan pandangan nya ke arah laptop. Dan, membuka salah satu file di sana. Ya, mungkin malam ini shani akan mengecek nya dahulu baru tidur. Dasar, gila kerja.

~•°°•~

Malam berganti pagi, sang mentari mulai menampakkan cahayanya.(Ketika Surya menampakkan cahayanya :p). Burung burung berkicauan bernyanyi merdu membangun seorang gadis cantik yang terlelap di atas ranjang.

Gadis itu membuka matanya perlahan, menetralkan cahaya yang masuk ke indra penglihatan nya. Melirik benda pintar di nakas untuk melihat jam.

Gadis itu meregangkan tubuhnya, semua tulang tulang di dalam tubuh terasa patah. Pegal. Huff..., gadis itu bangkit lalu berjalan ke arah lemari, mengambil handuk beserta pakaian.

Langkahnya sekarang menuju kamar mandi, sebelum itu ia melirik Shani di sofa. Tubuh nya meringkuk di depan laptop yang masih menyala, ketiduran kali. Hais sudah lah, Gracia tidak terlalu peduli juga.

~•°°•~

Gracia sudah segar sekarang, ia mengambil hairdryer lalu keluar dari kamar mandi. Melihat ke sekeliling. lah kemana tuh manusia kucing. Batin nya, ia mengedikkan bahu dengan acuh. Berjalan menuju meja rias dengan kaca yang lumayan besar di sudut ruangan. Mendudukan diri lalu mulai mengeringkan rambut dan melakukan rutinitas seorang gadis muda pada umumnya. Mempercantik diri, skincarean.

Pintu kamar hotel terbuka, membuat Gracia menoleh ke arah sumber suara. Di ambang pintu menampilkan seorang Shani dengan muka yang masih kucel dengan kacamata yang bertengger di hidung. Biasa baru bangun tidur terus ga cuci muka. Dan, apa itu di tangan nya, seekor hewan berbulu  yang bergerak. Hais, kan baru di bilang, dasar manusia kucing. Nyomot di mana coba pikir Gracia.

Andai Shani bisa membaca pikiran Gracia, mungkin Shani sudah marah besar karena kucing selucu, seimut, secakep diri nya, eaaa. Masa nyomot, enak aja :P

Asal Gracia tau ya tadi Shani ke bangun karena Desy menelepon nya, Desy kata 'shan udah bangun? Kalau udah bangun, nih ambil si kepin di bawah'. Tentu saja Shani langsung membuka matanya saat mendengar nama 'kepin' kucing kesayangan. Dengan cepat Shani mencari kacamata lalu keluar kamar dan kebawah untuk mengambil kepin. Bukan nyomot :c

Gracia hanya menggeleng kecil lalu memalingkan wajah nya lagi ke cermin, belum selesai ia mempercantik diri.

Shani menutup pintu lalu berjalan menuju sofa, mendaratkan bokongnya di sana. Shani mengelus hewan bernama kepin itu, ia tatap mata kepin yang berwarna kuning. (Aku koneng :>)

Shani menyodorkan Snack kucing kepada hewan berbulu ke sayangan Shani. Si kucing bertumpu pada dada Shani lalu menjilat Snack tersebut.

Shani melirik Gracia yang berada di sudut ruangan, alis nya terangkat satu mau kemana dia pagi pagi pikir Shani. Shani mengedikkan bahu nya tak ambil pusing, ia kembali menatap kucing ke sayangan Tampa berhenti menyodorkan Snack dan mengelusnya.

Saking sibuknya Shani dengan kepin, ia tidak menyadari Gracia sudah berada di depan. Ekhmm.. Gracia berdehem cukup keras membuat Shani mengalihkan pandangan nya ke dirinya. Shani mengerutkan kening lalu mengatakan dagu nya.

"Mama, papa, ayah, bunda udah pada pulang kan?"

"Sudah. Mengapa memang nya?"

"Gua mau pergi dulu, paling pulang malam"

"Kapan anda mau pulang?"

"Lusa. Gua mau habisin waktu di bandung, sesekali hiling. Tapi kalau Lo mau pulang duluan silahkan."

"Saya ikut anda saja..mau ke mana memangnya?"

"CK, kepo banget sih?"

"Ya saya harus tau, sekarang anda sudah menjadi tanggung jawab saya."

"Iya iya, gua mau kencan sama pacar gua. Udah puas Lo, gua mau pergi dulu bay.."





































































TBC.

Siapa kangen kepin?🙋🏻🙋🏻

Siapa kangen aku? Ga ada yaa 🙂

perjodohan. (greshan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang