part 21

1K 86 13
                                    


"Gee... Kepala aku pusing.."

Entah sudah berapa kali Shani mengeluh seperti itu kepada Gracia, dan ya jawaban Gracia hanya mengangguk, lelah meladeni Shani. Sebenarnya Gracia tadi sudah menawarkan untuk meminum obat, namun di tolak mentah-mentah oleh Shani dengan alasan pahit.

Setelah kejadian tadi sore, Shani dan Gracia memutuskan untuk pulang. Sesampai di rumah Shani membersihkan diri lalu di lanjut ke ruang kerja nya untuk melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai walau sudah di bantu Desy.

Awalnya Shani biasa biasa saja saat duduk depan laptop dengan jari yang mengetik, namun tiba-tiba kepala sangat amat pusing, jadi ia memutuskan untuk pergi ke kamar dan memberitahu Gracia.

Saat Shani sampai, Gracia yang sedang mengerjakan beberapa tugas dari dosen nya, di buat terkejut saat melihat Shani dengan wajah pucat dan jalan yang sedikit sempoyongan memasuki kamar, dengan sigap gadis itu bantu si lesung untuk merebahkan tubuh di kasur.

Kini keduanya ada di atas kasur dengan posisi Gracia duduk bersandar di headboard, dan Shani yang berbaring dengan berbantal paha Gracia, gadis itu juga tengah memijat pelipis Shani berharap pusing nya hilang tanpa obat, si lesung hanya menutup mata menikmati nya.

Modus.

"Makannya minum obat" tutur nya, masih mencoba membujuk Shani agar mau minum obat, lantas ia merasa gelengan pelan dari si lesung.

"Pait" ya, jawaban nya masih sama.

Hening.

"Gee"

"Hm.."

Hening lagi.

"Gee"

"Kenapa?"

Shani perlahan membuka matanya, melihat wajah Gracia dari bawah, mempesona dan sempurna. Lantas Gracia juga melirik Shani sehingga netra keduanya bertemu. "Kenapa?" Tanya gadis yang duduk bersandar pada headboard.

"Kata ci Desy, dia mau nganterin kepin. Nanti minta tolong ambilin yaa" pintanya penuh harap ke gadis itu, sebenarnya ia ingin mengambilnya sendiri tanpa bantuan, namun sepertinya itu susah karena ia bangun saja bumi seperti berputar.

Gadis bergigi gingsul itu tersenyum kecil lalu mengangguk sebagai jawaban, ia tidak pernah melepas jari nya pada pelipis Shani juga rambut nya untuk di elus.

Hening lagi, namun Shani tidak akan membiarkan keheningan itu berlalut, Shani yang memiliki sifat random ini, jadi tidak kesulitan untuk mencari topik karena apapun bisa ia bicarakan.

"Gee" panggil nya lagi.

"Apa?"

"Kira kira hewan selain laba laba, ada yang jadi superhero ga ya?" Shani masih menatap Gracia yang benar benar sangat amat mempesona walau dari bawah sini, atau lebih mempesona? Ya, seperti lebih mempesona dari bawah sini.

Gadis itu tampak diam, lelah rasa nya menjawab pertanyaan random Shani, tapi kenapa pertanyaan Shani itu ada benar nya juga, kira kira apa ya? Kok Shani bisa sih kepikiran kaya gitu?

"Ada"

"Apa?" Tanya nya kini bersemangat, merasa kagum pada Gracia yang mengetahui hewan selain laba laba yang bisa jadi superhero.

"Sun go kong"

Shani melongo, mulut nya sedikit terbuka, mengerutkan kening, dan menatap Gracia bingung. Tunggu emang sun go kong superhero? Bukan kah itu siluman? Atau apa?

"Emang sun go kong superhero?" Tanya nya, lantas Gracia mengangguk sebagai jawaban.

"Tapi bukannya dia siluman?"

perjodohan. (greshan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang