part 16

822 67 2
                                    


Shani yang paham Desy sedang di dalam mode serius langsung mengangguk, "lalu" tanya nya, sekarang wajah Shani ikut serius, ia langsung menanyakan apa kelanjutan dari investasi Desy.

"Gue nanya ke dokter rizwan 'di rooftop RS ada cctv ga?' kata dia ada" jelas nya, lantas membuat Shani menoleh dan membelalakkan matanya.

"Serius ci?" Tanya nya masih penasaran, Desy hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Shani, dengan perlahan sudut bibir Shani naik sehingga mencetak senyum manis.

Ada harapan bagi Shani.

"Gue udah nyuruh orang buat ke Jogja dateng ke RS buat ngecek cctv yang di maksud, tapi belum ada laporan dari dia, kita tinggal nunggu aja, sisanya serahin ke gue" jelas Desy yang ikut tersenyum walau tipis, ia hanya senang melihat sang adik senang.

Ya, Shani punya harapan. Desy akan berusaha sebisa mungkin agar Shani slalu tersenyum seperti ini, ia harus berusaha agar Shani bahagia, karena itu membuat nya bahagia.

~•°°•~

Tok..tok..

cklekk...

Seorang gadis cantik yang sedang bermain ponsel genggam nya menoleh ke arah sumber suara, terlihat di ambang pintu suami nya sambil menggendong anabul kesayangan nya, lagi?

Gadis cantik yang merebahkan diri sambil bermain ponsel itu menghiraukan dan pandangan nya kembali lagi ke ponsel.

Si Zaedyn yang masih menggendong sang anak mulai menutup pintu dan berjalan menuju sofa, ia dudukan bokongnya di sana, Shani melirik gadis yang di ranjang itu.

Gadis itu tengah tersenyum sekarang.

Aneh, perasaan apa ini yang muncul di hati Shani. Rasanya hati nya sesak, ia kesal, ia seperti tidak rela, namun ia tidak tahu diri nya kenapa.

Tapi ini sakit.

Sakit melihat Gracia tersenyum ke arah ponsel yang mungkin sedang bercheting an dengan pacarnya.

Entahlah, Shani tidak tahu kenapa hati nya sakit, ia alihkan pandangan nya ke arah lain, asal jangan melihat Gracia karena itu membuat hati nya semakin sakit.

Gadis yang rebahan di kasur itu, melirik ke arah Shani yang, bengong? Terserah lah dia mau apa, tapi melihat wajah Shani tiba-tiba saja Gracia keinginan kejadian tadi, saat dirinya dan sang pacar sedang bermesraan lalu di tegur oleh Shani. Mengingat itu membuat Gracia kesal, Gracia turun dari ranjang lalu berjalan menuju Shani.

Gracia mendudukan diri nya di samping Shani, terlihat tidak ada pergerakan dari Shani yang seperti memang tidak menyadari bahwa ada orang di samping nya.

Gracia menatap Lamat wajah Shani dari samping, kenapa dia sangat tampan? Dan apa yang Shani pikir kan sehingga ia tidak menyadari bahwa ada Gracia di sisinya.

tunggu apa tadi, Shani? Tampan?

Shani masih bengong, pandangan nya lurus ke depan. Dan Gracia juga masih sama, ia masih memandangi wajah Shani yang kenapa begitu rupawan, cantik namun juga tampan.

Gracia tidak berbohong ia mengakuinya Zaedyn ini memang sempurna.

Duh kok jantung gue dakdikduk ya, apa gue suka sama dia, tapi cuman karena dia cakep doang?. Monolog Gracia dalam batinnya, namun dengan cepat ia menggelengkan kepala, membuang jauh jauh pikiran nya tadi. Mana ada di suka sama Shani, orang di punya pacar kok.

Ah, gara gara melihat wajah Shani, Gracia jadi lupa apa tujuan utamanya duduk di samping suami nya itu, ia ingin protes. Lantas ia berdekhem membuat Shani tersadar dan tubuhnya sedikit terjengkit.

perjodohan. (greshan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang