heloww aku kembali hehe
nungguin yaaaa 😸😸happy reading semuanya!!
"Shan..?"
Sang punya nama menoleh kebelakang, menatap seseorang yang memanggil nya. Ia tidak menjawab lalu menghadap ke depan lagi.
Seorang gadis berlesung pipi sedang duduk di balkon kamar hotel nya sambil menikmati pemandangan malam, meskipun angin nya bisa membuat sakit.
Yang memanggil pun langsung mendekat ke arah si lesun pipi, kemudian duduk di sampingnya. Setelah mengatur posisi duduk agar nyaman, ia melirik si gadis kucing sekilas lalu mengikuti arah pandang sang kucing berwujud manusia tersebut.
"Kenapa belum tidur jam segini? Bukannya besok acaranya?" Gadis berpostur tubuh tinggi melebihi manusia kucing di sampingnya, bertanya Tampa mengalihkan pandangan dari pemandangan kota bandung di malam hari.
Yang di tanya menoleh Tampa menjawab, ia juga tidak tahu mengapa ia tidak bisa tidur, padahal besok adalah hari pernikahan nya.
Hening sesaat, sampai suara si lesun pipi membuyarkan nya. Ia bertanya secara tiba-tiba "ci Desy masih nyari orang itu?"
Sang empunya nama 'desy' itu pun menoleh menatap lawan dialognya sambil mengerutkan kening. Ia malah balik bertanya "orang? Tujuh belas tahun lalu?"
Terlihat lawan bicaranya mengangguk mengiyakan pertanyaan nya sambil tersenyum nanar.
"Masih, emangnya kenapa?"
"Berhentiin aja pencariannya"
"Lh emangnya kenapa Shan? Lo udah tau siapa orangnya? Kok tiba-tiba banget"
"Belum, aku belum menemukanya..tapi ci Desy udah nyari 2 tahun kan? Tapi apa..ga dapet apa apa kan?" Shani ia masih tersenyum namun tidak terlihat kalau ia bahagia, malah sebaliknya.
"Kok Lo nyerah gitu sih Shan? Katanya mau nyari sampai ketemu?" Merasa tak terima dengan keputusan Shani, Desy benar' tidak terima.
Dua tahun yang lalu Desy sangat ingat bagaimana cara Shani memohon bahkan sangat sangat memohon kepadanya untuk mencari seseorang yang selama ini Shani cari.
Karena Desy tidak bisa menolah permintaan sahabat yang sudah ia anggap sebagai adik kandung nya itu, jadi ia mencari informasi tentang orang yang di cari Shani, hanya sebuah nama dengan tiga huruf yang menjadi bahan pelacakan dan pencarian.
Ya, hanya nama tiga huruf saja yang Shani ingat dari kejadian masa itu, masa masa yang ingin Shani ulang kembali. Namun, di sisi lain ia tidak yakin kalau manusia yang ia cari itu benar keberadaan nya di dunia.
Dengan mata sayup shani menatap langit berwarna hitam, namun cerah karena ada bintang dan bulan yang menerangi gelapnya malam. Tampa sadar sebuah air bening keluar dari kelopak matanya, melewati pipi lalu terjatuh ke bawah. "Tapi..tapi aku ga yakin ci.." ia kembali berkata namun suaranya terdengar begitu lirih dan bergetar.
Hati Desy begitu pedih mendengar suara Shani yang seperti itu, suara yang paling ia benci yaitu suara Shani yang sedang berusaha menahan tangis.
Desy menguatkan diri, ia mengepal kuat kuat tangannya sampai sampai kuku nya yang pendek itu menusuk telapak tangan nya.
Momen yang sangat ia benci saat bersama Shani. Yaitu saat seorang Shani yang sangat Desy kenal sebagai pribadi yang ceria, menjadi sebaliknya.
Berusaha menenangkan diri, namun hati nya kembali seperti tersayat sebuah pisau saat mendengar isakan Shani. Ia berusaha untuk tetap tenang.
Setelah tenang, namun tidak dengan hati nya. Ia kembali bertanya "Apa yang Lo ga yakini Shan?"
Shani masih terisak, ia mengumpulkan tenaga agar bisa berucap kembali. Menghapus jejak air mata nya, mengatur nafas agar lebih tenang. Setelah lumayan tenang dan memiliki tenaga untuk berucap, Shani kembali menatap Desy kemudian bersuara "aku..aku ga yakin kalau dia benar benar nyata di dunia ini ci.."
Kening Desy kembali mengerut, ia membutuhkan penjelasan atas perkataan Shani tadi. Tidak nyata katanya. Alasan macam apa ini, sangat tidak masuk akal.
"Cerita, Cici mau dengar penjelasannya"
Shani menarik nafas nya dalam dalam lalu menghembuskan nya secara perlahan. Sekarang ia siap menceritakan kejadian masa itu.
TBC.
Hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
perjodohan. (greshan)
Romancehanya karangan jadi 100% fiksi!! jangan di bawa kedunia nyata!! enjoy aja