Gess aku mau ganti percakapan greshan yang ada di akhir part 11 kemarin, karena menurut ku kurang nyambung. Aku males benerin yang di sana jadi aku ubah dikit di sini 😉😉
Happy reading!!!
"Mama, papa, ayah, bunda udah pada pulang kan?"
"Sudah. Mengapa memang nya?"
"Gua mau pergi dulu, paling pulang malam"
"Kapan anda pulang ke Jakarta?"
"Lusa. Gua mau habisin waktu di bandung, sesekali hiling. Tapi kalau Lo mau pulang duluan silahkan."
"Saya ikut anda saja..mau ke mana memangnya?"
"CK, kepo banget sih?"
"Ya saya harus tau, sekarang anda sudah menjadi tanggung jawab saya."
"gua mau jalan, diner, ngedet gitu deh pokoknya sama cowo gua."
Shani hanya menjadi dengan anggukan kepala sambil beroh ria.
"Iya ya udah gua pergi dulu, bayy..."
~•°°•~
Gracia berjalan keluar kamar hotel, meninggalkan Shani dan si kepin berduaan. Oh iya, bertiga sama laptop juga.
Shani menatapnya sendu makhluk yang tengah makan Snack pemberiannya. Entahlah, mengapa ia tiba tiba... sedih, melow. Kok kayaknya ada rasa tak terima saat Gracia mengangkat ingin pergi dengan cowo nya padahal Shani sendiri suaminya.
"Dek, masa mama mu itu, dia meninggalkan kita berdua saja, demi jalan dengan cowo nya. Secakep apa sih tuh cowo, pasti masih cakepan papa yaa kan dek." Duh, kok Shani jadi gini sih. Kepedean, tapi ga papa Shani tetap meminta persetujuan dari sang anak berbentuk kucing ini, pasti anaknya ini membelanya. Lagi pula Shani memang cakep yakan?
"Meong.."
"Iya kan, pasti lebih tampan papa mu ini dari pada cowo mama mu itu. Udah yuk ke kamar Desy aja, gabut."
tuh kan, bener. Pasti sang anak menyetujui nya, kalau diri nya ini Memeng tampan. Eh tapi tunggu kalau cakepan cowo itu gimana? Hais, sudah lah Shani tak mau ambil pusing di pagi hari yang cerah ini. Shani bangkit dari duduk sambil terus menggendong si kepin, langkahnya sekarang menuju kamar Desy yang ada di lantai bawah.
~•°°•~
Tok...tok...
"Cii..bukaa pintu nyaa.."
Di kamar hotel Desy, ia sedang rebahan sambil berselancar di media sosial nya, mengalihkan pandangan nya ke arah pintu. Desy sudah tau siapa orang yang mengganggu nya rebahan.
Dengan malas ia bangkit dari ranjang menuju pintu"Iya sebentar!" Membuka akses pintu, menarik kenop. Setelah terbuka terlihatlah Shani yang tampilan nya masih sama seperti setelah jam yang lalu, saat Shani mengambil kepin dari nya.
Shani menyengir, menampilkan deretan gigi putih nan rapi nya. Membuat Desy keheranan, mengapa nih anak kesini lagi?
Shani langsung masuk kedalam kamar Desy lalu berlari kecil menuju ranjang, dengan perlahan ia rebahkan tubuh nya beserta kepin di atas dada nya.
Desy yang melihat itu hanya menggeleng kan kepala, ya mau gimana lagi masa mau di marahin?Desy tutup pintu nya kembali lalu mendekat ke arah Shani. "Ngapain ke sini?" Tanyanya, sambil mengambil posisi duduk menyender pada headboard di samping kanan Shani.
Shani menutup matanya sambil mengelus anabul di dada nya, seperti si kepin ini juga ngantuk karena tidak ada pergerakan dari si kucing. "Bosen di kamar sendirian" jawab Shani Tampa membuka mata dan tidak menghentikan elusannya.
Desy Menaik satu alis nya, "lah, kok emang istri Lo kemana? Kok sendirian?" Tanyanya, memastikan apakah Shani tadi benar benar sendiri di kamar nya, tapikan mereka baru saja menikah masa istri Shani ini sudah keluyuran.
"Pergi dia, katanya sih jalan jalan sama pacar nya"
"Hah!" Desy membelabakan matanya, mulut nya juga memangap.
Tubuh Shani terjengkit kaget ketika Desy berucap dengan nada sedikit meninggi. Kebiasaan banget kalau shok suka ngagetin, sisanya Shik shak shok 🥰. Untuk saja kepin tidak bangun.
Shani yang reflek membuka matannya lalu menatap Desy tak suka. Ia mengusap indra pendengarannya pelan saat suara tadi menusuk tajam pendengaran nya yang sensitif. "Bisa ga kalau kaget tuh ga usah teriak, berisik tau" Shani perlahan menutup mata kembali sambil mencibir Cici nya ini. Tapi, kayaknya kalau udah kayak gini Shani ogah menganggap nya Cici.
Desy perlahan merapatkan kembali dua belah bibir, udah ga Shik shak shok. "Dia punya pacar? Lo gapapa kan Shan?" Desy kini berwajah tenang begitu juga pertanyaan yang di berikan nya.
Shani yang masih menutup rapat matannya namun, tidak dengan kesadaran nya. Kan udah di bilang tadi cuman tutup mata saja bukan tidur, ya walaupun ngantuk sih.
Shani mengedikkan bahu nya samar sambil berkata, "ga tau, tapi sih katanya dia punya cowo" jawab Shani tak kalah santai. Santai apaan coba itu caba baca lagi dari atas paragraf tiga 👀
"Lo tau dari mana dia punya cowo?"
"Dia yang bilang tadi, sempet izin sih waktu mau keluar"
Desy hanya beroh ria sambil menganggukkan kepala samar samar. "Kok Lo santai banget sih Shan, Lo kan suaminya"
Shani diam sesaat lalu berkata kembali untuk menjawab pertanyaan Desy "mau gimana lagi kan cuma perjodohan."
"Ya gua kira Lo bakal kaya di au au gitu Shan, perjodohan tapi akhir-akhir nya cinta"
"Dih, au au Lo kira gua Ella jkt au au"
"Dih, sok soan tau jk-
"Udahlah ci kurang kurangin baca au nya, kerja Sono, gua mau tidur dulu ngantuk."
"Dihh"
TBC.
Dihhhhh
Ella jkt ges, au au au au
xixixi
KAMU SEDANG MEMBACA
perjodohan. (greshan)
Romancehanya karangan jadi 100% fiksi!! jangan di bawa kedunia nyata!! enjoy aja