02. Awal dengan seragam abu-abu

35 11 4
                                    

WARNING!

⚠️⚠️TYPO⚠️⚠️

---

18 Juni 2022

Ini langsung ke audit kan? Jalan ke sana lewat mana?

Terlihat seorang gadis dengan seragam abu-abu sedang menengok kanan-kiri di gerbang utama. Manik coklat tua itu menelusuri berbagai sudut sekolah barunya, mencari jalan menuju auditorium.

Namun, langkahnya terhenti begitu mendengar percakapan orang lain. "Kamu gugus berapa?"

"Tiga, Kak."

"Oh, gugus tiga bisa lewat tangga yang sebelah sana, ya."

Matanya melirik ke arah anak laki-laki yang bertanya pada salah satu osis. Anak itu berjalan lurus setelah mengucapkan terima kasih.

Ikut dia aja deh. Gugus satu sama tiga nggak jauh banget kan, pikirnya.

Kaki beralaskan sepatu hitam itu melangkah mengekori anak laki-laki tadi sampai pada ruangan luas yang disebut sebagai auditorium. Kilatan kagum terpancar di matanya, manatap isi auditorium yang sudah banyak murid baru sepertinya.

Oh, di sini rupanya. Untung nggak jauh banget dari pintu.

Usai melepas sepatu di bawah jendela, gadis itu duduk di barisan paling kiri. Berada di belakang anak perempuan yang tak dikenalnya.

"Andini? Aku duduk di sini boleh ya?" Atensi gadis yang dipanggil Andini itu tertuju pada sosok di belakangnya. Andini tersenyum simpul sambil mengangguk kecil, "Boleh, Nad. Kosong kok."

"Ini belum mulai kan, An?" tanya dia.

"Belum kok, Nad. Aku juga baru sampai," jawab Andini.

Nadhira Marella, teman baru pertama Andini di SMA Levanter yang cukup dikenal banyak orang di daerah Distric 9. Sekolah ini merupakan sekolah swasta yang katanya "elit". Tadi saja saat menuju auditorium piala, medali, dan sertifikat lomba dipajang di lobby sekolah. Sangat banyak prestasi-restasi yang telah diraih sebelumnya.

"Seluruh siswa dan siswi SMA Levanter diharap menuju halaman depan untuk melaksanakan upacara. Sekali lagi, seluruh siswa dan siswi SMA Levanter dimohon untuk segera turun ke halaman untuk melaksanakan upacara. Bagi siswa-siswi yang terlambat akan upacara sendiri. Terima kasih."

"Ayo turun, An!" ajak Nadhira. Andini pun mengikuti Nadhira. Daripada disuruh upacara sendiri kan? Ya kali baru masuk udah kena hukuman, harus jaga image dong.

Dan upacara menyambut tahun ajaran baru berlangsung sekitar empat puluh lima menit.

Setelah upacara, seluruh siswa dan siswi menuju kelas masing-masing. Kecuali kelas sepuluh yang diharuskan menuju auditorium untuk materi pertama. Pastinya tentang sekolah seperti sejarahnya, struktur kepemimpinan, sampai prestasi-prestasi yang didapat.

"Selamat pagi semuanya!" Sapaan dari kakak kelas itu dibalas dengan serentak oleh murid baru.

Dari informasi yang Andini tahu, sekolah ini ada dua belas kelas disetiap angkatannya. Bisa dibayangkan seheboh apa suasana auditorium sekarang.

"Perkenalkan nama kakak An-Namira Putri biasa dipanggil Namira dari kelas 12-5. Dan di sebelah kakak ada siapa nih kak namanya?"

"Halo semuanya! Nama kakak adalah Andrean Oktavian dari kelas 12-9. Bisa dipanggil Okta."

Masa orientasi SMA Levanter dimulai sekarang!

* * *

Setelah hampir empat jam duduk lesehan, akhirnya Andini bisa berdiri merilekskan pantatnya yang panas. Jam istirahat ini, seluruh siswa maupun siswi kebanyakan menuju kantin untuk membeli jajan. Namun, ada juga yang memilih untuk memakan bekalnya di tempat.

Best(crox)Era [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang