Gomennasai bila ada typo dkk
⚠️🙇♀️⚠️🙇♀️⚠️🙇♀️
* * *
Selepas pertandingan estafet balon air, barisan anggota croxera langsung menuju auditorium lagi untuk kembali menjadi suporter Hanif dan Rizqi.
Katanya pertandingan mereka berdua sudah dimulai lima menit sebelum estafet balon airnya selesai. Dan skor terkini ialah 8-2, sepuluh satu sedang tertinggal oleh sebelas dua belas. Cukup jauh jarak skornya, tapi suporter croxera langsung bersorak, "Go go let's go let's go Croxera!" Untuk memantik semangat kedus temannya.
"Woooo!" Sorakan kagum terdengar ketika Hanif dan Rizqi mencetak angka.
"Alahhh!" Dan mengeluh ketika lawan mencetak angka.
Tapi langsung disambung jargon ikonik Croxera. Buatan Nadhira tuh, terinspirasi dari salah satu anime sport terbaik.
Delapan menit kemudian pertandingan badminton ganda putra antara sepuluh satu melawan sebelas dua belas berakhir. Skor 15-10 untuk kemenangan kakak kelas mereka.
Nice try lagi.
Sepluh satu sudah dua kali nt, apakah lomba lain begitu? Entahlah. Belum semua lomba mereka mainkan. Karena jadwal badminton ganda putri, estafet bola gelas dan PES akan dilaksanakan besok.
"Gapapa, gapapa. Masih ada kesempatan dilomba lain," ucap Nadhira dan yang lain untuk menghibur kelasnya.
"Voli, ayo ke bawah sekarang. Bentar lagi registrasi," sambung Nadhira setelah melihat ponselnya.
"Sekarang ta, Nadh?" Pertanyaan yang tidak perlu ditanyakan dari Arga.
"Tahun depan!" kesal Nadhira. Ia langsung menyuruh anak laki agar segera bersiap dengan seragam olahraga.
Kalau telat regis bisa didiskualifikasi.
Bahaya kalau croxera didiskualifikasi.
Sepuluh menit setelah keluar dari auditorium, penanggung jawab lomba voli langsung memanggil beberapa kelas untuk registrasi di lapangan belakang.
Kumpulan tumbal lomba voli sepuluh satu kini sudah siap dengan seragam olahraga yang bermacam warnanya. Ada yang oranye, kuning, dan biru.
Nama-nama yang menjadi tumbal lomba voli croxera :
1. Jodhy
2. Zildan
3. Habib
4. Arga
5. Awang
6. Hilman
7. Rizqi (cadangan)"Sepuluh satu, sepuluh sembilan, sebelas lima, dan dua belas dua diharap registrasi terlebih dahulu di lapangan belakang!" ucap pj voli dengan bantuan microphone dan sound agar suara terdengar sampai kelas-kelas yang ada di ujung gedung.
Berduit gini, Levanter ada loh kelas yang nyempil banget tempatnya. Kesannya seperti tersembunyi tak terlihat gitu, tapi di dalam kelasnya ya sama seperti kelas-kelas lain.
"Regis dulu, Rek!" seru Nadhira.
"Regis di sana loh! Ngapain di sini?" sewot Naizha yang melihat Zildan malah bersantai menyandar pembatas lapangan.
Karena lapangannya juga dekat dengan jalan menuju kantin jadilah diberi pagar pembatas agar bolanya tidak berkeliaran ke mana-mana.
Lima menit kemudian sepuluh satu dipanggil lagi untuk bertanding melawan sepuluh sembilan.
kedua belas pemain melakukan pemanasan terlebih dulu agar tidak cedera. Kalau cedera bahaya juga sih. Bahaya banget malah!
Selesai pemanasan kedua kelas berkumpul untuk diberi arahan oleh pj lomba voli. Yang Andini dengar tadi, satu set 10 angka, dan bermain dua kali. Yang berarti angka minimum untuk mencapai kemenangan adalah 20.
Priittt!
Peluit dibunyikan. Servis pertama akan dilemparkan oleh Arga dari croxera.
Sayangnya servis Arga menyangkut di net. Membuat lawan mendapat poin gratisan.
Begitu juga sebaliknya. Tim lawan juga memberikan poin gratis lewat servis.
Servis dalam voli memang terihat mudah, tapi aslinya sangat sulit. Apalagi kalau memang bukan bidangnya. Ditambah bola voli itu berat kan?
Sebelum Jodhy melempar servis, suporter croxera menyuarakan jargonnya dengan semangat 45.
"Go go let's go let's go Croxera!"
"Go go let's go let's go Croxera!
Pertandingan berlanjut dengan cukup menegangkan bagi kedua kelas. Sorakan dan keluhan dilontarkan pada kedua tim pendukung. Di jeda pertandingan pertama ada istirahat untuk minum.
Lalu Rizqi yang dari tadi gregetan dengan cara main temannya langsung turun tangan menggantikan Zildan yang sudah tak kuat bermain lagi. Pergantian pemain boleh kok, tidak ada yang melarang.
Di pertandingan pertama dimenangkan oleh kelas sepuluh sembilan dengan skor 10-7. Tentu suporter croxera sedikit kecewa. Namun, kembali menyemangati pemainnya agar tidak tertekan.
Game kedua dimulai.
Lemparan demi lemparan, suara ricuh kedua suporter terdengar memeriahkan lapangan belakang SMA Levanter.
"Go go let's go let's go Croxera!"
"Go go let's go let's go Croxera!"
"Go go let's go let's go Croxera!"
"Go go let's go let's go Croxera!"
"Wooo!"
"Alahhh!"
"Woy dikit lagi nyebrang net itu bola!"
"Sit, itu tangannya kena net, Sit!"
"Woi bolanya jangan dilihatin aja!"
Begitulah ricuhnya suporter sepuluh satu yang aktif. Andini sendiri ikut greget karena mereka mainnya sedikit lelet.
Gemesss banget pingin ikutan main. Tp aku sendiri juga belum tentu bisa.
Priittt!
"Nt lagi, guys."
Peluit berbunyi mengakhiri pertandingan voli antara sepuluh satu dengan sepuluh sembilan.
Kemenangan diraih oleh kelas lawan, dengan skor yang sama, 10-7.
Para suporter croxera pun membubarkan diri karena perlombaan hari ini usai. Untuk kelas mereka ya. Kalau kelas lain mah mungkin masih ada.
Kebetulan semua lomba kali sepuluh satu ini telah berakhir dan semua nice try, alias kalah! Kurang beruntung.
Karena ditengah pertandingan voli, tim estafet balon air croxera dipanggil lagi untuk babak berikutnya. Dan hasilnya juga nt.
Makanya mereka langsung masuk ke kelas untuk mendinginkan diri di bawah AC yang menyala. Ada juga yang ke kantin seperti Rahma, Najwa, Rara, Nayla, dan lainnya.
Andini juga ke kantin, beli es dan jajan biskuit. Lapar dia dari tadi belum ke kantin sama sekali. Cuma minum air putih aja di kelas sebelum lomba voli dimulai.
Dan besok dia akan bertanding dalam lomba estafet bola gelas.
Semoga gak ada yang nonton deh anak kelas.
———
HallooowwwHehe, langsung vote ya kawan^^
28 Mei 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Best(crox)Era [TERBIT]
Teen FictionEra terbaik itu di masa SMA, tepatnya di kelas 10. Itu kata Andini. Soalnya pas kelas 11 gak seasik dulu. Nggak ada solid-solidnya di kelas 11, sirkelnya kuat banget pula. Kalau di kelas 10 walaupun banyak sirkel tapi tetep asik dan solidaritasnya t...