Bab 11.

15 6 0
                                    

Keluarga Zakia akhirnya pamit untuk pulang.

"Pamit dulu yha kak.."

"Iyha dek.."

"Saya pamit dulu.. nanti jika butuh sesuatu tanya lewat pesan saja." ujar Naufal.

"Iyha.. ehm, hati hati di jalan yha." ucap Nisa tersipu malu.

"Iyha.." balas Naufal.

💐💐💐

Haqi pov_

Adzan ashar berkumandang, Haqi dan teman temannya melaksanakan sholat berjama'ah di kamar hotel. Pastinya masjid disini terlalu jauh untuk di tempuh.

Selesai sholat, mereka memutuskan untuk berkeliling hotel untuk kulineran di malam hari. Berhubung Faiz adalah orang Lampung, namun kini ia dan orang tuanya pindah ke Jawa Barat belum lama ini. Jadi mereka bisa berkeliling tanpa takut tersesat.

Alun alun kota Lampung menjadi tempat pemberhentian mereka. Haqi dan teman temannya memesan bakso dan es teh.

"Besok jangan sampe terlambat lahh.. kalo bisa sebelum jam 09.00 kita sudah berangkat." jelas Haqi.

"Siapp.."

Pesanan mereka datang. Segera saja mereka menyantap semangkuk bakso itu hingga habis. Setelahnya, kembali mengelilingi alun alun.

Tak disangka sudah satu jam berkeliling sambil membeli beberapa jajanan. Akhirnya mereka kembali ke hotel.

"Qi.. kamu jadi terima tawaran Abi kamu untuk jadi dosen?" tanya Ayas.

"Kalo itu, aku juga belum tahu yas.. aku masih bingung. Takut nanti mengganggu kegiatan dakwah kita." ujar Haqi.

"Yha.. pokoknya apapun keputusanmu, kita bakal tetep dukung kamu untuk lanjutin dakwah kita sampe sukses." sahut Adnan.

"Terimakasih.. kalian udah dukung aku sampe saat ini. Maaf kalo selama ini Haqi ada salah sama kalian."

Yang tadinya serius kini justru berubah menjadi momen haru.

🍀🍀🍀

Keesokan harinya

Haqi dan yang lainnya sudah bersiap di loby hotel menunggu kedatangan Ustadz Faisal.

"Ustadz!! mari masuk, nanti kita terlambat." ujar Faisal.

Untung saja jarak gedung acara dan hotel tak terlalu jauh. Jadi mereka tak takut datang terlambat. Sampainya disana, mereka langsung pergi ke ruang tunggu.

"Nanti ada pembawa acaranya ustadz, jadi 'Pemuda Dakwah' tidak harus menyapa para tamu." jelas Faisal.

"Iyha.. terimakasih." ucap Akbar.

- Skip -

Pukul 10.00 tepat, mereka bersiap di posisi mereka untuk naik ke atas panggung.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..." ucap MC.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh..." ucap para tamu kompak.

"Apa kabar kalian semua yang usdah hadir di acara kajian 'Pemuda Dakwah' ??"

"Baikkkk...." balas para tamu.

Pembawa acara mempersilahkan para 'Pemuda Dakwah' untuk menaiki panggung.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..." ujar Haqi.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh..."

"Kajian kali ini saya akan membahas tentang keutamaan sholat dhuha.."

Haqi dan yang lainnya bergantian membahas tentang keutamaan sholat dhuha. Para tamu yang hadir pun sangat menghargai keberadaan mereka.

"Jadi.. banyak srkali keutamaan sholat dhuha. Dan yang terakhir adalah mendapatkan ampunan dosa."

"Barang siapa yang selalu mengerjakan sholat dhuha, niscaya akan diampuni dosa dosanya walaupun sebanyak buih di lautan. Hadits riwayat tirmidzi..." sambung Haqi.

"Alhamdulillah.. selesai sudah pembahasan kita kali ini, apa diantara kalian ada yang ingin bertanya?" ucap MC.

satu jama'ah dari kalangan pemuda mengacungkan tangan. Ia pun berdiri dan mulai bertanya.

"Maaf ustdaz, izin bertanya.. apa rahasia dari hidup tenang yha? terimakasih.. assalamualaikum."

"Waalaikumussalam warah matullahi wabarakatuh.. rahasia dari hidup tenang itu, kita jangan mendengar apa yang tidak perlu kita dengar, jangan berbicara apa yang tidak perlu kita bicarakan, jangan melihat apa yang tidak perlu kita lihat, dan jangan penasaran dengan apa yang tidak perlu kita ketahui. Itulah rahasia hidup tenang."

"Maa syaa Allah, singkat tapi sangat bermanfaat yha.."

"Jika tidak ada yang ingin ditanyakan lagi. Maka kita akan mengakhiri kajian hari ini. Terimakasih sudah mau datang, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..."

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.."

Just Need a PauseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang