Apa yang menjadi takdirmu pasti akan mencari jalannya sendiri untuk menemukanmu
- Ali bin Abi Thalib -
🌟🌟🌟🌟
Adzan subuh berkumandang. Zakia dan Nisa segera terbangun dari tidurnya dan melaksanakan sholat subuh berjama'ah. Tak lupa setelah aholat, Zakia menyempatkan dirinya untuk tilawah sampai pagi. Sedangkan Nisa pergi ke kamar sebelah menemui suaminya.
"Shodaqallahul 'adzim.." ucap Zakia usai tilawah.
Karena sudah pukul enam pagi. Ia memutuskan untuk mandi dan bersiap menghadiri acara pernikahan teman kakaknya. Nisa kembali ke kamar membawa dua kardus makanan.
"Itu dari siapa kak?" tanya Zakia.
"Ouh.. ini, tadi Haqi kasih ini buat kita. Katanya untuk sarapan pagi." jelas Nisa.
"Lohh.. emangnya yang lain pada kemana kak?"
"Yang lain pergi jalan jalan katanya. Tadi kakak juga habis jalan jalan sama kak Naufal. Maaf yha, gak ajak kamu." pekik Nisa.
"Iyha kak, santai ajha sama aku. Kan kalian pengantin baru. Jadi maklum lahh..." balasnya.
Nisa dan Zakia menikmati sarapan pagi itu di balkon kamar. Sesekali mengobrol membuat mereka tak sadar jika sarapan yang mereka makan sudah habis. Usai mencuci tangan, kini Nisa yang bergantian untuk mandi.
Sangat bosan terus berdiam di kamar hotel. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk pergi membeli jajanan di seberang jalan hotel. Nampak banyak jajanan yang di jual disana membuat mereka tergiur untuk pergi kesana.
"Kita sekalian beres beres kamar ajha dulu. Nanti kalo udah pulang jajan, ganti baju.. terus chek out deh."
🍀🍀🍀🍀
"Kalian mau pergi kemana?" tanya Naufal bersamaan keluar dari kamar hotel.
"Mas.. kita izin beli jajan di jalan seberang hotel ajha yha.." ujar Nisa.
"Kamu pergi sama aku ajha. Haqi yang temenin Zakia."
"Hishh apaan sih kak, aku tuh bukan anak kecil lagi yang harus dikawal yha.."
"Maksud kakak tuh, kita pergi bareng bareng dekk... biar kalian tetap aman. Nanti kalau istri kakak kenapa napa gimana? mau tanggung jawab kamu?" hardik Naufal.
"Biasa ajha kak bicaranya.. kayak orang marah gitu." balas Zakia.
"Yha kann kakak khawatir sama kalian."
"Iyha kakak ku yang ganteng sejagat raya. Makasih udah khawatir.."
"Nahh.. gitu dong."
Akhirnya mereka pergi ke sebarang jalan hotel. Dapat dilihat jika banyak penjual yang menyajikan beberapa macam jajanan. Mulai dari yang manis hingga pedas, serta berbagai macam es pun tak lupa.
"Wahh.. banyak banget jajanannya. Kalo gini caranya bakal aku beli semua.." gumam Zakia riang.
"Hayoo.. beli secukupnya ajha lho dek. Kamu kan ada gejala types tuh. Harus dijaga pola makannya." seru Naufal.
"Iyha kakakk.." balas Zakia sedikit kesal.
Zakia berkeliling ke beberapa penjual. Ia sangat bingung memilih jajanan apa yang akan ia beli.
"Kamu mau itu?" suara bariton yang begitu familiar. Hal itu membuatnya menoleh ke belakang.
"Lho.. kok kamu?! kak Naufal sama kak Nisa mana?"
"Mereka ke arah sana! bang Naufal bilang suruh jagain kamu sebentar." jelas Haqi menunjuk keberadaan yang dicari Zakia kemudian kembali menatap layar handphone nya.
Ia tahu batasan dan harus menjaga pandangan. Maka dari itu, ia memilih untuk fokus ke layar handphone nya.
"Ehm.. aku bingung mau beli apa?"
"Kesukaan kamu apa emangnya??"
"Aku suka yang manis tapi gak terlalu manis."
"Perempuan emang sulit dipahami." gumam Haqi pelan, namun Zakia masih bisa mendengarnya.
"Kamu bilang apa tadi?!"
"Gak ada kok.."
Zakia berhenti di salah satu penjual ice coklat cocol. Begitulah nama ice yang tetulis di papannya.
"Bu.. beli ice coklatnya satu yha."
"Iyha neng.. " balas Ibu tersebut.
Haqi masih sabar menunggu Zakia dari sampingnya.
"Suami nya gak sekalian neng?! kasihan kalo cuma beli satu buat berdua.." jelas Ibu tersebut.
Zakia yang mendengar penjelasan Ibu tersebut langsung berdehem.
"Ekhm.. maaf bu. Dia bukan suami saya.."
"Ahh.. masa ganteng dan sholeh gini bukan suami nya neng?!!" jelas Ibu tersebut tak percaya.
"Ibu tahu darimana dia sholeh?"
"Yha.. tahu lahh. Dia kan biasanya mengisi kajian di masjid dekat rumah Ibu."
"Ouhh.. iyha deh bu."
"Jadi ini suaminya neng beneran??"
Haduhh... kurangnya penjelasan mengakibatkan kesalah pahaman.😂😂😂
"Saya bukan suaminya bu.. tapi in syaa Allah akan jadi suaminya." balas Haqi membuat jantung Zakia tak karuan.
"Aamiin deh ustadz.." balas Ibu tersebut.
Setelah pesanannya ia bayar, ia segera kabur dari hadapan Haqi untuk menghampiri kakaknya.
Nahh lho.. gimana tuh perasaan Zakia sekarang??! pasti rasanya kayak mau kayang gak sihh..
Belum ada konflik nih yhee...
pokoknya jangan lupa vote dan komentar untuk dukungan author. 😊🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Need a Pause
Romance(Sebelum baca jangan lupa follow akun author dulu yha...😊🤗🤗) Kisah seorang gadis bernama Zakia Az-Zukhrufa yang diam diam mengagumi sosok Haqi Hanafi pada akhir pendidikannya di Pondok Pesantren. Namun, mendengar kabar bahwa Haqi mengetahui hal i...