Bab 23.

19 4 0
                                    

Apapun yang menjadi takdirmu, pasti akan menemukan jalannya sendiri untuk menemukanmu.

- Ali bin Abi Thalib -

🌟🌟🌟🌟


Hari menjelang malam, mereka segera bersiap melaksanakan sholat maghrib. Semakin malam maka akan semakin dingin pula udaranya.

"Laper bangett.." keluh Haidar.

"Sabar.. tuh lagi dimasakin sama tiga bidadari." shut Ayas kemudian menyenggol lengan Haqi.

"Apaan sih yas.." balas Haqi ketus.

Zakia, Faizah, dan Nisa sibuk memasak menggunakan kompor portable dan bahan seadanya. Tak lama kemudian, masakan mereka sudah siap untuk dinikmati.

"Habis ini bebas yha.. kalian mau jalan jalan atau istirahat dipersilahkan." ujar Akbar.

"Ouh.. mentang mentang ada istri. Jadinya kegiatan bebas.." cibir Faiz.

"Lahh... kan emang gak ada agenda apapun dari awal. Aku kan cuma ajak kalian kemah gratis.." jelas Akbar.

"Oke lah.. aku sama Haqi mau jalan jalan juga." sahut Ayas.

"Nahh... kayak Ayas sama Haqi tuhh.. gak ada protes protesnya." puji Akbar.

Usai melaksanakan sholat isya', mereka bebas tanpa agenda. Zakia yang masih penasaran dengan siapa pengrim pesan tadi memilih untuk diam di tenda.

"Siapa yha.." gumam Zakia berpikir keras.

Sekali lagi ia berpikir namun tak kunjung menemukan jawabannya. Pasalnya, akhir akhir ini ia tak dekat dengan siapa pun. Sampai saat ini  Zakia hanya mengetahui, bahwa hanya keluarga Haqi saja yang berteman dekat dengan Ayah nya.

"Lagi apa?!" tanya Izah duduk disamping Zakia.

" Eh.. Izah, gak ngapa ngapain nih.. " balasnya.

"Kayaknya kamu lagi mikir sesuatu deh.." celetuk Izah.

"Hehehe.. iyha nih, cuman gak bisa cerita ajha. Soalnya urusan keluarga."

"Ouh.. yaudah, tetap libatkan Allah dalam segala kesulitanmu yha.. aku mau kesana dulu. Assalamualaikum"

"Aa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh."

Zakia memang tak ingin mengatakan hal ini pada siapapun terlebih lagi kak Naufal dan Nisa.

"Huftt.. kayaknya harus cari udara segar deh.." ucapnya kemudian memutuskan untuk berkeliling hutan.

Ia memang meilih untuk berkeliling di dekat perkemahan. Hanya sekedar duduk duduk di kursi panjang berbahan kayu jati.

Handphonenya berdering, ada panggilan masuk.

Panggilan berlangsung📞📞

"Assalamualaikum.. Zakia. Aku kangen banget sama kamu lhoo..."

"Wa'alaikumussalam
warahmatullahi wabarakatuh.
Aku juga kangen bangett sama
kamu! aku disini bosen lho..
masa' aku disuruh lihat orang pacaran..."

Just Need a PauseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang