Bab 25.

14 4 0
                                    

Apapun yang menjadi takdirmu pasti akan menemukan jalannya sendiri untuk menemukanmu

- Ali bin Abi Thalib -

🌟🌟🌟🌟

Sampainya Zakia di rumah, Naufal dan Nisa berpamitan sebentar setelah itu langsung pulang. Bunda dan Ayah meminta agar Zakia istirahat. Akhirnya ia memutuskan untuk langsung naik ke kamar.

Lagi lagi ia teringat akan seseorang yang mengirimkan pesan tempo hari saat berada di Lampung. Tak ada notif pesan lagi yang ia kirimkan. Sedikit rasa tenang nampak dari wajahnya.

"Huftt.... begini amat yha hidup aku." tutur nya membanting tubuh ke kasur.

🍁🍁🍁

Malam hari tiba..

Kini keluarga Hasan tengah menikmati makan malam, walaupun tanpa anak laki lakinya begitu pula dengan menantunya.

"Besok Zakia mau masuk ajha deh.."
celetuk Zakia.

"Gak izin dulu lagi ajha nih kak?!" tanya Ayah.

"Ehm.. gak deh yah, kasihan anak anak udah pada kangen sama Zakia. Hehhhe.."

"Ihh.. pede bangett nih anak Bunda."

"Lahh.. emang kenyataannya gitu Bunda. Zakia tuh gak bohong, lihat ajha besok." jelasnya.

"Ehmm... iyha iyha. Bunda percaya kok."

☄☄☄

Haqi pov_

"Sebentar lagi kan bulan puasa, Abi minta ke kamu buat jadi imam tarawih dan kultum isya' bisa nak?"

"In syaa Allah Haqi bisa Abi.. ehm.. maaf Abi, yang jadi imam Haqi saja atau ada yang lainnya??"

"Ada yang lainnya nak, ada juga pengganti nya saat kamu tidak bisa hadir. Jadi tenang saja, tapi untuk kultum isya' kamu mengisinya setengah bulan penuh yha.." pinta Abi membuat Haqi ternganga.

"Kamu gak keberatan kan?"

"Iyha Abi.. in syaa Allah Haqi gak keberatan. Nanti kalau misalnya berhalangan hadir, ada yang gantikan kan?"

"Iyha nak.."

Setelah makan malam, Haqi langsung menuju kamarnya untuk istirahat. Saat ia sedang merrbahkan tubuhnya, suara ketukan pintu terdengar.

"Kakk!! aku boleh masuk gak?"

"Iyha... boleh, masuk ajha. Gak dikunci kok pintunya."

Ternyata Zidan yang mengetuk, Zidan mendekat ke arah kakaknya. Mereka mengobrol bersama.

"Kak.. temen masa kecil kakak waktu SD itu namanya siapa??"

"Kakak juga udah lupa lah dek, emangnya kenapa sih?"

"Hehhee.. gak apa, tanya ajha. Soalnya Ummi cerita waktu kakak pergi ke Lampung kemaren." jelas Zidan.

"Ouh.. kakak juga lupa namanya. Sekarang bahkan gak tahu kabarnya."

"Ummi tahu kok.. tapi Ummi gak mau kasih tahu kakak, katanya biar kakak yang cari tahu sendiri."

"Dihh.. Ummi jahat banget sama kakak. Emang siapa namanya dek?! kasih tahu dong.. ntar kakak kasih kamu uang jajan lima puluh dehh." pinta Haqi diiringi dengan tawarannya.

"Ehm.. kata Ummi sih namanya kak Ufa. Kalo nama panjang.. adek juga gak dikasih tahu, ntar kata Ummi kakak tahu gara gara tanya sama adek." jelasnya jujur.

Jujur amat sih dekk!!🤣🤣

"Lahh.. kalo gitu sama ajha dong, gak bisa cari tahu. Yaudah deh, nih uangnya. Makasih infonya yha dekk!! pinter bangett nih cari cara biar kakak kasih kamu." jelasnya tersenyum lebar kemudian menatap adeknya sinis.

"Hahaha... iyha dong kak! adek siapa dulu.. kak Haqi Hanafi gitu lhoo." balasnya tertawa.

teks dibawah ini adalah flash back yha readers..

🍀🍀🍀

Flash back onn...

Cuaca di sore hari sangat indah jika dinikmati sambil berkeliling di taman.

"Adekk!!! jangan lari lari dong!!" ujar seorang ibu pada anak gadis berusia 8 tahun itu.

"Iyhaa Bunda.. Ufa gak lari lari kok! tapi bohong wleee..." balasnya.

Tanpa disadari ia menabrak anak laki laki yang berdiri tak jauh dari arah ia berlari.

"Brukkk!!"

"Aduhh... kamu gak apa apa kak?" tanya gadis kecil itu.

"Sakitt sedikit.. tapi gak apa apa kok! bolwh kita berteman??" tanya anak laki laki tersebut.

"Bolehh.. nama kakak siapa??"

"Nama aku.. Afi, nama panjang aku lupa. Hehhee.." balas Afi terkekeh.

"Lahh kok bisa lupa sih kak??"

"Gak apa apa. Kata Ummi, besok kalo udah besar juga hafal sendiri.."

"Hehhe.. oke deh. Nama aku Ufa kak!! umur kakak berapa??"

"Ehh.. hampir mirip yha nama kita." kekeh Afi.

"Hehhee iyha... Afi dan Ufa. Nama depan dan belakangnya ajha yang beda."

"Umur kakak 9 tahun. Kalo kamu??"

"Aku umur 8 tahun kak, tua kakak yha.."

"Iyha.. yaudah. Kita ketemu lagi di taman besok yhaa!! aku udah dipanggil Ummi. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh... dadah kakakk."

"Dadahh juga..."

Mereka pun mulai bermain bersama sejak saat itu. Entah itu sepulang sekolah atau kala di hari libur. Namun, semuanya telah berubah saat keluarga Afi memutuskan untuk pindah dari perumahan yang sama dengan Ufa. Mendengar hal itu, Ufa sangat sedih dan ia berjanji bahwa ia ingin menjadi teman seumur hidup Afi. Hubungan keluarga mereka juga sangat baik. Hingga setelah mereka pindah pun, keluarga Afi masih sering datang ke rumah Ufa untuk menyambung tali persahabatan, sampai akhirnya Afi dan Ufa beranjak
dewasa. Mereka jarang bertemu lagi seperti dahulu.

Flash back off...

🍀🍀🍀

Sampai sini dulu yha..
Pasti pada penasaran teman masa kecil Haqi kan??!
bisa jadi Zakia.. bisa jadi orang baru.😅😅

Maaf yha.. author baru up lagi. Kemaren agak sibuk dan ada masalah.😁😁🤗

Jangan lupa untuk beri vote dan komentar kalian untuk dukungan author yha.. Wajib!! karena itu dibutuhkan.

Bagi yang memberikan vote author do'akan jadi orang sukses dan rezeki nya lancar.. Aamiin. Byee..





Just Need a PauseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang