rahasia Azril💫

64 34 16
                                    


Hola readers 😻 😻😻

Mimathor ia back
Vote and komennya jangan ketinggalan ya sayang nya Mima🥰🥰

Happy reading





Membebani seseorang yang tak merasa terbebani adalah hal yang luar biasa.
_____mimathor_____



💃💃💃💃💃




" Makasih ya udah nganterin Gue," ucap Zahra kepada Gavi.

" Iyaa sama sama, Lo aman kan pulang sendiri?" Tanya Gavi.

" Iyaa aman kok, Lo tenang aja," ungkap Zahra.

Gavi hanya mengangguk dan kemudian berpamitan pergi menuju rumah nya.

Setelah membelah jalanan Jakarta, kini Zahra telah sampai di kediaman nya. Tempat ia bernaung selama 18 tahun, rumah mewah yang menjadi hadiah atas kelahiran nya.

Sebelum Zahra lahir, keluarga Zahra dulu hanya tinggal di sebuah kontrakan yang cukup luas. Saat itu mereka belum mempunyai uang yang lebih untuk membeli rumah.  Perusahaan ayah nya yang waktu itu ditipu oleh kolega bisnis, cafe bundanya yang sepi pelanggan menjadikan ekonomi mereka saat itu turun.

Namun disaat Zahra akan lahir, semua itu bak kabut kelam yang di hanyutkan oleh cahaya terang. Perusahaan ayah Zahra kembali membaik bahkan jauh lebih baik dari sebelumnya, cafe bunda nya yang sepi pelanggan mendadak menjadi cafe terbesar di Jakarta kala itu.

Sehingga keluarga mereka mampu membeli aset yang harga nya tak main main.

" Assalamualaikum bundaa..." Teriak Zahra ketika membuka pintu.

" Waalaikumsalam, bunda di dapur nak!" Jawab bundanya yang masih menyelesaikan masakan untuk makan malam.

Zahra langsung menyusul bunda nya ke dapur, mencari wajah gemerlang yang setiap hari menghadiri hidup Zahra.

Ibu  adalah panutan hati anak perempuan. Jika ayah adalah cinta pertama anak perempuan, maka ibu adalah sayap pelindungnya. Tak ada yang bisa menggantikan sosok Luna di hatinya. Sampai kapan pun. Ingat sampai kapan pun.

" Bunda lagi ngapain?" Tanya Zahra seraya menyalami tangan sang ibunda.

" Bunda lagi masak. Kenapa kamu mau bantu bunda?"

" Hehe belum dulu deh Bun, Zahra masih ada tugas sekolah," ujar Zahra cengengesan.

Luna hanya geleng geleng kepala melihat tingkah Zahra yang susah sekali untuk kerja sama ketika di dapur.

Selalu saja ada alasan yang Zahra kemukakan kepada Luna ketika ia mengajak nya untuk memasak.

" Kamu selalu begitu, bunda ajakin masak malah ngeles. Nanti Zah ketika kamu sudah bersuami, kamu akan rasain dampak dari kemalasan kamu ini," omel Luna dengan panjang lebar.

" Hehe iya deh bunda, nanti kalau udah bersuami baru deh Zahra masak,"

" Banyak alasan kamu, udah sana kamu bersih bersih. Shalat ashar nya jangan di tinggalin ya," titah Luna.

" Iya iya bunda. Bawel banget sii,"

Zahra melangkah kan kaki nya menuju lantai dua.

Setelah selesai bersih bersih, Zahra merebahkan tubuh nya ke kasur king size yang ada di kamarnya.

💃💃💃💃💃

Di kediaman nya, Azril masi berusaha membujuk mama nya.

ASMARALOKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang