"Yey nyampe juga!!" sorak Caca ketika mereka sudah sampai di mall yang ada di tengah kota.
Orang di Sekeliling mereka heran dengan pakaian mereka. Biasanya pakaian para gadis seumuran mereka untuk pergi ke mall adalah dress atau pakaian feminim semacamnya.
Tapi lihatlah pakaian mereka berempat, croptop hitam yang dilampisi jaket hitam serta celana cargo hitam dan sepatu sneaker putih.
" Mereka ngga salah pakaian kan? kaya mau balapan aja" ucap salah seorang gadis yang seperti nya berjarak 2 tahun lebih tua dari mereka.
" Jadul banget deh, ngga tau pakaian yang cocok buat nge mall," gadis yang menghujat Zahra dkk itu sedikit tertawa.
" WOII NEK LAMPIR!!!! LO ISLAM KAGAK?" Caca maju dengan teriakan nya.
Kedua gadis itu mengangguk sambil menatap Caca tak suka.
" Kalau kalian Islam, berarti kalian tau dong baju kalian ini udah kaya tante tante yang ngangkang di lampu merah!!!" sudah tau Caca bermulut tajam bin pedas, masih saja mengintai.
Zahra, Dilla dan Caca menahan tawa nya mendengar perkataan Caca.
" Mulut Lo yang sopan ya kalau ngomong, kita ini lebih tua dari kalian semua," balas gadis yang memakai dress yang panjang nya hanya dari dada sampai paha dan tanpa lengan.
" Nyadar juga kalau Lo tua? padahal Lo aja nggaa tau umur kita berapa, kita semua baby face ya? kasian deh Lo yang baby blues!" Caca sedikit tertawa di akhir perkataan nya.
Dua wanita di depan Caca itu pun geram dan ingin melayangkan tamparan nya tepat di mulut Caca, namun rencana mereka gagal karena Caca menepis kuat tangan mereka.
" Eitss, jangan pakai kekerasan dong tante! gini aja deh kalau mau main tinju tinju an sama Gue, malam nanti kita ketemu di lapangan kota aja gimana? saling adu skil kita!" tawar Caca.
" Ini ngga bisa di biarin," Tata yang ingin melangkah maju memisahkan Caca dan kedua Tante Tante itu tertahan oleh tangan Zahra yang menariknya ke belakang.
" Biarin aja kali Ta, Lo ngeremehin bocil setan?" ucap Zahra.
" Keren banget sumpah bocil gue," puji Dilla menatap Caca.
" Kenapa tante? mati kutu dengar ucapan teman Gue?" sekarang Dilla sudah berdiri di hadapan ke dua gadis yang berdandan menor itu.
Seperti nya mulut nya sudah tidak tahan untuk ikut berbicara di sana. Dari tadi Dilla hanya menahan ke Geraman nya.
" Lo ngga liat, motor kita sama pakaian kita? udah cocok belum jadi psikopat?" mendengar ucapan Dilla kedua gadis yang ada di depan Dilla pun memandangi ke empat gadis itu.
Benar saja, Pakaian yang serba hitam dengan tatapan tajam yang menghunus. Membuat nyali mereka sedikit ciut.
" Udah lah La, Ca! black card kita udah minta di belanjain, sampai kapan kalian mau ladenin pengamen lampu merah ini?" sarkas Zahra yang sudah muak dengan drama Tante girang di depan nya ini.
Caca dan Dilla menoleh ke arah Zahra yang sudah memutar mutar kan black card di jarinya.
" Oh iya ya, maaf ya tante. Mending Lo pada balik ngamen deh biar punya black card kayaa kita, Hahaha!!" Caca tertawa puas dengan semua nya.
Mereka tidak akan memulai jika tidak ada yang memancing.
' lawan jangan dicari, masalah jangan di bawa lari' itu adalah prinsip mereka.
" Cabut!" titah Zahra di ikut ke tiga temannya.
Sebelum benar benar masuk ke mall, Tata menyempatkan untuk menyapa dua gadis yang tadi mencari masalah dengan mereka. " Teman gue ngga salah kok, pakaian kalian memang mirip sama Tante Tante yang lagi ngangkang di lampu merah sana. bitch!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALOKA
Teen FictionBerawal dari pertemanan lalu kebisingan dan selanjutnya perasaan, pernah terbayang nggak sih, kalau akan pacaran dengan teman sekelas? Ini tentang Zahra, yang diratukan hebat oleh laki laki bernama Azril Azril sangat mencintai Zahra, apa pun akan d...