DUARRRRRRR!!!VOTE DAN KOMEN NYA JANGAN KETINGGALANN YAAA!!!!
PANTENGIN TERUSS.
HAPPY READING ALL🥰🥰
gue cuma mau Lo!
___ Azril Fariatul Ghani __🔥🔥🔥🔥🔥🔥
" Zahra, udah bangun belum?" teriak Luna dari lantai dasar rumahnya.
" Udah Bun!" Zahra membalas dengan teriakan juga.
" Kenapa Bun?" ujar Zahra yang baru menapak di lantai dasar rumah nya.
" Ada teman kamu di depan, cowok."
Mendengar ucapan Luna, Zahra menyusul ke teras.
" Loh? Azril?" Azril menoleh ke arah Zahra yang berdiri di ambang pintu.
" Ini teman kamu?" Zhaki menunjuk Azril dengan menoleh kan kepala nya ke arah Azril.
" Iya yah, " jawab Zahra singkat.
" Ayah, ayo sarapan dulu," Luna menyusul ke teras, karena sarapan yang ia siapkan sudah bisa di lahap.
" Zahra, bawa juga ya teman nya buat sarapan!" titah Luna yang di angguki oleh Zahra.
" Ayah ngomong apa aja sama Lo?" Bukan apa apa, masalah nya Azril adalah teman cowok pertama yang berani kenalan dengan Ayah nya.
" Urusan cowok, udah Ayo sarapan!" Azril menggiring Zahra untuk masuk ke dalam rumah, dengan tangan yang ia letakkan di bahu Zahra.
" Kalian mau kemana?" Luna yang menyiapkan makanan menoleh untuk bertanya ke Azril dan Zahra.
" Mau jenguk mama nya Azril yang lagi di rawat, Bunda," ujar Zahra.
" Mama Azril sakit apa?" Luna bertanya kepada Azril.
" Korban tabrak lari Tante," lirih Azril sedih mengingat musibah yang menimpa sang ibu.
" Astaghfirullah, Trus mama nya gimana sekarang?" ujar Luna menatap iba ke arah Azril.
" Udah sadar kok Tante," jawab Azril dengan sopan.
" Jangan panggil Tante, panggil mama aja biar sama kayaa teman teman Zahra yang lain," ujar Luna.
" Jadi bukan gue doang yang manggil bunda ke Tante Luna?" batin Azril berucap.
" Iya bunda," ujar Azril mengoreksi ucapan nya.
Di tengah keheningan di meja makan, hanya suara lembut sendok dan garpu yang bersentuhan dengan piring yang terdengar.
Setiap orang yang ada di sana sibuk menikmati hidangan mereka masing-masing dengan penuh khusyuk.
Tatapan hangat dan senyuman tersirat saling bertukar antara satu sama lain, mencerminkan kedekatan di antara mereka. Meski pun tak banyak kata yang diucapkan, namun kehadiran satu sama lain sudah cukup untuk menciptakan suasana yang tenang dan damai di meja makan.
" Bunda boleh ikutan jenguk mamanya Azril ngga?" ujar Luna, sesama manusia bukan kah kita harus menyemangati seseorang yang butuh semangat?
Sebelum menjawab, Azril bertukar pandangan dengan Zahra. " Boleh kok Bun."
" Kalau gitu Bunda siap siap dulu ya, Ayah! ayo, mau ikut ngga?" Luna lari ngacir ke kamarnya untuk mengganti pakaian
" Gagal deh berduaan sama Lo," keluh Azril berbisik ke Zahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALOKA
Teen FictionBerawal dari pertemanan lalu kebisingan dan selanjutnya perasaan, pernah terbayang nggak sih, kalau akan pacaran dengan teman sekelas? Ini tentang Zahra, yang diratukan hebat oleh laki laki bernama Azril Azril sangat mencintai Zahra, apa pun akan d...