Danau sentimental 💫💫

26 11 15
                                    

halo semuaa, apa kabar hari ini?

selamat kembali di part 25👏👏

vote dan komen yaa, baca terus part ini sampai kalian menemukan sesuatu di akhir part hehe.

happy reading all 🥰 🥰

____________

Bel istirahat berbunyi, memecah keheningan kelas yang penuh dengan siswa yang sedang fokus belajar. Mereka segera membereskan buku dan peralatan, lalu bergegas keluar menuju kantin atau lapangan.

Ada yang duduk bersama  untuk menikmati bekal, ada yang bermain di halaman sekolah, dan ada juga yang memanfaatkan waktu untuk membaca atau mengerjakan tugas. Suasana sekolah berubah menjadi riuh dengan canda tawa dan aktivitas yang menyegarkan pikiran sebelum pelajaran berikutnya dimulai.

" Ayo jajan!!" seru Tata melayangkan tinju nya ke udara seperti Spiderman.

" Cosplay Lo?" sinis Caca melihat aksi Tata.

" Ini tuh sebagai bentuk nyata kalau gue semangat buat ke kantin,"  jawab Tata sambil tertawa kecil, memperlihatkan betapa antusiasnya dia.

" Bentuk nyata bentuk nyata, pala bapak Lo nyata," ujar Caca nge gas.

" Lah bapak gue emang nyata, yang ngga nyata mah cowo fiksi nya Dilla. Udah ngga nyata beda agama lagi," sindir Tata, Dilla yang hanya diam saja menoleh tajam ke arah Sahabat nya ini.

" Apaa an sih Ta, gue dari tadi diam mulu deh, kok gue yang salah?" ujar Dilla dengan nada yang tidak santai sambil menggulung gulung helaian rambutnya dengan jari telunjuknya.

" Ya kan cuma tokoh fiksi Lo yang beda agama," jawab Tata kembali mengulang sindiran nya.

" RIBUT TRUS!!!!" Malka masuk ke kelas IPA 3 sambil berteriak dan menggeleng kan kepala nya.

" Lo juga Mal! masuk masuk udah teriak aja, yang sopan dong!!" sewot Caca menatap sinis Malka.

" Sirik aja Lo cicak!" umpat Malka menoyor kepala Caca.

" Ngeselin banget sih Lo alam semesta, nama gue itu Zacheisya bukan cicak. Mana kepala gue ditoyor!!!" ujar Caca meluapkan kekesalannya.

" Lo juga ganti ganti nama gue cak, nama gue kan ngga pakai alam nya. Gimana sih Lo!!" beginilah jika insan beda jenis ini bersatu, tidak ada kata damai.

" HADUUHH, CAPEK BANGET GUE, kalau kalian berantem terus, kapan ke kantinnya goblok!!" umpatan serta teriakan di lontarkan oleh Dilla.

Teriakan Dilla ini memang teriakan maut, sehingga semua yang ada di sana jadi diam tak berkutik.

" Ayo ke kantin, gue udah lapar woii!!!"  Tata kembali dengan kehebohan nya. Hal itu membuat Nando berdecak pelan.

" Bandel banget sih Lo, udah di bilangin jangan teriak teriak," ucap Nando. Tata menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, meringis sedikit karena ucapan Nando.

Mereka melangkah menuju kantin dengan langkah penuh tawa diantara mereka, kecuali Caca dan Dilla dengan muka kesal nya, karena Malka dan Akri selalu menjahili mereka.

Sesampainya di sana, aroma makanan yang menggugah selera menyambut delapan orang yang saling berjalan berdekatan itu .

Meja-meja telah dipenuhi oleh siswa siswi  yang tengah menikmati hidangan siang. Dengan cepat, mereka mengantri untuk memesan makanan favorit mereka, berharap dapat segera duduk dan bergabung dalam keceriaan siang itu.

Azril sedang dalam mode manja nya, ia meletakkan kepala nya di atas meja dan menaruh sebelah  tangan Zahra di atas kepalanya.

" Kenapa sih Ril?" tanya Zahra yang kesal karena Azril tak membiarkan tangan Zahra untuk lepas dari kepala Azril.

ASMARALOKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang