DUARRRRR!!!
Udah berapa tahun yaa Mima ngga update?
hehe maaf yaaa, akhir akhir ini sangat sibuk
vote and komen jangan lupaaa
happy reading all💐
______________
___yang terbaik itu adalahereka yang mau menerima apa adanya___
____ mimaathorr____
" Ra! Nanti jadi balapan ngga?" tanya Tata, sekarang mereka sedang berada di rumah Zahra. Pulang sekolah tadi mereka memutuskan untuk sedikit berbincang di rumah Zahra.
" Jadi lah, latihan dulu mau ngga?" tawar Zahra, mengingat selama ini mereka vakum dari hal hal yang seperti itu.
" Katanya lawan kita cowo tau," timpal Caca melengkung kan bibir nya, seolah tak siap.
" Takut Lo Ca?" ujar Dilla dengan nada remeh.
" Bukan La, cuma gua penasaran aja," Caca menjawab sembari mencomot cemilan yang ada di depan mereka.
" Ayo lah latihan!" Tata berdiri mantap dan menatap teman temannya.
Mereka beranjak dari taman belakang rumah Zahra menuju halaman rumah mewah itu, langkah mereka terhenti karena Luna mulai berucap.
"Kalian mau kemana?" tanya Luna yang melihat ke empat gadis itu hendak meninggalkan rumah nya.
"Arena latihan Bun, nanti kita mau balapan," jelas Zahra menjawab pertanyaan Luna.
Mata Luna melebar mendengar penjelasan Zahra, "Apa? kalian mau balapan?"
Mereka semua mengangguk mengiyakan pertanyaan Luna.
"Zahra? emang ngga papa?" tanya Luna menatap putri semata wayang nya.
"Aman Bun, Zahra bakal baik baik aja!" ujar Zahra meyakinkan Luna.
"Kalian hati hati ya, bunda ngga mau salah seorang dari kalian kecelakaan," mata Luna menyorot kan rasa ke khawatiran. Walaupun anak nya hanya lah Zahra, tapi Luna sudah menganggap ketiga teman Zahra itu sebagai putri nya juga.
"Kalau gitu Kita pergi dulu ya Bun, assalamualaikum," ujar ke empat gadis itu.
"Kira kira lawan kita siapa ya?" tanya Caca ketika mereka hendak menaiki motor putih itu.
Sebenarnya motor yang mereka beli adalah motor ninja bewarna hitam, namun karena merasa warna hitam adalah warna yang pasaran, jadi nya mereka memodifikasi motor mereka dengan menambah cat bewarna putih.
"Lihat aja nanti," jawab Tata acuh.
"Kalau cowo nya ganteng nih ya, gua pacarin mereka satu satu," jiwa pecinta cogan Dilla mulai keluar dari sangkar nya.
"Cogan Mulu isi otak Lo!" ketus Caca menoyor kepala Dilla sedikit pelan.
"Udah ah, kalau kalian ngomong terus kita ngga jadi latihan!" ujar Tata membubarkan aksi kedua temannya.
"THE WHITE!! LETS GO!!!" seru mereka berempat serentak.
Motor besar itu melaju di jalanan yang lurus namun terkesan ramai oleh pengendara, diapit oleh pepohonan pinus yang menjulang tinggi di setiap trotoar pembatas jalanan.
Suara gemuruh mesin memecah kesunyian sore menjelang senja ini, membangunkan burung-burung yang bertengger di dahan.
Ke empat gadis mamba itu adalah Pengendaranya, dengan jaket kulit hitam dan helm full-face, tampak fokus menaklukkan setiap jalanan yang ada di depannya. Angin sore yang sejuk menerpa wajahnya, membawa aroma tanah basah setelah hujan tadi pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALOKA
Teen FictionBerawal dari pertemanan lalu kebisingan dan selanjutnya perasaan, pernah terbayang nggak sih, kalau akan pacaran dengan teman sekelas? Ini tentang Zahra, yang diratukan hebat oleh laki laki bernama Azril Azril sangat mencintai Zahra, apa pun akan d...