"Nih ponsel kamu. Kemarin mami temuin ponsel kamu jatuh." Ucap Jun memberikan ponselnya ke Minghao. "Mami?" Bingung Minghao mengambil ponselnya dari tangan Jun.
"Hm. Orang yang waktu kena begal kemarin, itu mami aku. Terus yang kamu bayarin belanjaannya, itu bunda nya Wonwoo, dan yang kamu antar ke rumah sakit, itu mommy nya Mingyu." Jelas Jun.
'Kenapa harus orang tua mereka sih?' Batin Minghao.
Bukan maksud apa, hanya saja jika dipikirkan lagi, menolong orang tua mereka adalah kesalahan bagi Minghao. Tidak. Dia tidak menyesal sudah menolongnya, hanya saja sepertinya ini akan menjadi hal rumit baginya.
"Makasih udah nolong mommy aku." Ucap Mingyu. "Dan aku juga berterima kasih, aku akan transfer sebagai gantinya." Ucap Wonwoo.
"Gak masalah. Lo gak perlu ganti kok. Gue ikhlas bantu bunda lo." Ucap Minghao.
"Ini nomor rekening kamu?" Tanya Wonwoo menunjukkan ponselnya dan Minghao melihat. "Iya" jawabnya.
Eh? Tunggu dulu.
"Lo tau nomor rekening gue?" Tanyanya dengan terkejut saat baru sadar.
"Kami tau semua tentang kamu." Ucap Mingyu.
"Kalau begitu, aku kirim sebagai gantinya."
"Gak usah. Gue-"
Ting!
Ucapan Minghao terhenti saat mendengar suara yang berasal dari ponselnya. Ia segera mengecek dan melihat apa yang masuk pada ponselnya. Matanya langsung melebar saat melihat apa yang baru saja masuk.
Ia segera menatap kearah Wonwoo dengan tatapan terkejutnya. Wonwoo hanya tersenyum tipis melihat reaksi Minghao.
"Yang bener aja. Ngapain lo kirim sebanyak ini, Jeon Wonwoo? 20 juta won!"
"Kurang? Aku tambahin lagi." Minghao segera mencegah Wonwoo saat akan mengirimnya lagi. "Tidak. Jangan kirim lagi." Ucapnya.
"Seharusnya gak perlu lo ganti. Lagian gue nolong gak mengharap apa-apa." Ucap Minghao.
"Gak papa. Anggap aja ucapan terima kasih dari aku." Ucapnya.
"Oke deh. Gue juga makasih."
"Tidak masalah." Jawab Wonwoo.
"Thankyou udah balikin HP gue. Gue kira HP gue ilang." Ucap Minghao pada Jun dan sang empu hanya mengangguk.
"Sama Minghao pakai aku-kamu. Sama gue dan yang lain pakai lo-gue sama saya-nama lengkap." Cibir Dokyeom memainkan ponselnya.
"Yak, Lee Seokmin."
"Nah, kan. Bener apa yang gue bilang." Dokyeom langsung menyaut ucapan Wonwoo.
"Malam ini sibuk, gak?" Tanya Jun. "Enggak. Gue gak ada kesibukan apa-apa" jawab Minghao.
"Kalau begitu jam 8 malam aku jemput." Ucap Mingyu membuat Minghao mengerutkan keningnya.
"Kemana?" Tanyanya. "Ke Cafe." Jawabnya.
"Gak jadi deh. Kayaknya nanti gue sibuk. Lain kali aja"
"Kenapa begitu?" Bingung ketiganya.
"Soalnya gue baru ingat, ada hal yang harus gue urus." Jawab Minghao.
Mingyu menelepon seseorang dan diangkat langsung oleh orang itu.
"Mom, kata Minghao dia bisa kok. Nanti jam 8 di Cafe si Jun katanya." Ucap Mingyu membuat Minghao langsung terbelalak.
"Oke deh. Nanti kita semua kumpul di sana."
"Mingyu tutup dulu teleponnya."
"Baiklah"
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJEBAK
Random[ ON GOING ] Bagaimana jika kau di se-kelilingi oleh orang yang di takuti semua orang? Orang yang dihindari dan ditakuti semua orang, tapi kini malah selalu bersama dirimu. Peran besar yang mereka miliki, tidak ada seorang pun yang ingin mencari mas...