21

884 103 6
                                    

Semua dibuat bingung dengan Minghao. Baru bangun, dia langsung menghampiri kedua orang tuanya dan melarang keduanya untuk pergi. Bahkan anak itu sampai menangis.


"Mommy sama daddy jangan pergi. Di sini saja, jangan ke China." Ucap Minghao sembari menangis.

"Tapi ada masalah disana, sayang. Bukannya kamu bolehin kami pergi, ya? Bahkan kamu juga minta oleh-oleh." Jawab Sungjae.

Minghao menggeleng ribut.

"Jangan pergi dad, mom. Kalian disini saja. Perasaan Hao gak enak. Kalian jangan pergi ke China. Hao mohon." Tangis Minghao.

"Dek..." Yuhao memeluk Minghao.

"Kamu mimpi buruk? Kenapa kamu kayak gini?." Tanya Yuhao.

"Hao tidak mimpi buruk. Pokoknya kalian jangan pergi. Hao gak mau."

"Tapi pesawatnya akan terbang 35 menit lagi. Jadi kami harus pergi, Hao." Kata Joy.

"Mommy, kali ini Hao mohon jangan pergi. Hao gak akan minta apa-apa lagi setelah ini. Hanya hari ini saja, Hao mohon jangan pergi." Minghao mengatupkan kedua tangannya.

"Tidak bisa. Kami akan pergi sekarang. Yuhao, kamu jaga adek kamu. Kami pamit."

Sebelum pergi, Sungjae dan Joy mencium kepala Minghao sejenak. Setelah itu mereka pergi membawa koper mereka masing-masing.

Minghao yang melihat orang tuanya pergi, buru-buru mengejarnya. Tapi sebelum melangkah, Yuhao menahan tubuhnya. Ia mengeratkan pelukannya saat Minghao mencoba memberontak.

"Kakak, lepasin! Hao mau kejar mommy daddy."

"Hao, mereka cuma mau selesaiin masalah yang ada disana. Mereka akan cepat pulang."

"Tapi perasaan Hao gak enak. Hao ngerasa bakal ada hal buruk yang terjadi." Jawabnya.

"Gak akan. Itu hanya perasaan kamu aja. Mereka akan baik-baik aja." Yuhao menenangkan sang adik.

"Tapi—"

"Percaya sama kakak."

Minghao menyentak tangan Yuhao.

"Kalau sampai perasaan buruk ku terjadi, aku tidak mau berbicara denganmu!!."

Setelah mengucapkan kalimat yang membuat Yuhao terdiam, Minghao berjalan ke kamarnya. Menutup pintu dengan keras hingga membuat Yuhao terkejut.

"Apa seburuk itu?." Gumamnya.

•••

Beberapa menit setelah itu, Seungcheol dan Jeonghan datang.

"Lo ngapain berdiri kayak patung disini? Kayak kagak ada kerjaan banget." Kata Seungcheol membuat Yuhao menatapnya.

"Minghao mana?." Tanya Jeonghan. Dia celingukan menjadi seseorang yang ia cari.

"Dia di kamarnya, hyung. Hyung lebih baik samperin Minghao. Takutnya anak itu ngurung diri gara-gara mommy sama daddy berangkat ke China." Jawab Yuhao.

"Lah? Mommy sama daddy berangkat ke China tadi pagi?." Yuhao mengangguk.

Jeonghan segera menghampiri Minghao yang berada di lantai atas. Berjalan ke arah pintu berwarna putih dengan warna emas sebagai tambahan. Minghao memang suka warna yang terang, tapi dia lebih banyak mengoleksi barang dan pakaian berwarna gelap.

TERJEBAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang